Daffi mengangguk. "Dia sempat ngomong yang bikin Navya gak nyaman," jawabnya jujur. "Dan gue udah tegur tadi waktu nganter dia ke apartemen lo."
"Lo udah jelasin ke Navya Alexa itu siapa?"
"Udah, dan responnya biasa-biasa aja." Dipaksa mengingat itu kembali membuat Daffi mendengus pelan. Mengapa perempuan bersikap menyebalkan?
"Emang lo berharap Navya ngerespon kayak gimana, Daff?" tanya Alex dengan nada jahilnya. Daffi berdecak melihat itu. "Lo berharap dia cemburu?
"Enggak sama sekali!" sahut Daffi cepat. Alex tertawa karenanya. Tawa yang Daffi tahu adalah tawa ledekan. Salahnya juga yang berbicara seperti itu, pantas saja Alex menggodanya.
"Lo kalo udah mulai tertarik sama istri sendiri gak usah gengsi gitu lah, Daff."
"Gak usah ngaco lo! Gue gak tertarik sama sekali sama dia. Dia itu bukan tipe gue."
Mendengar itu Alex mencibir. "Bukan tipe tapi dipilih secara sadar."
"Karena keadaan yang mendesak gue makanya gue pilih dia," kilah pria itu membela diri. "Kalo gak didesak ayah gue gak akan mau nikahin dia."
Alex mendengus malas.
"Terus sekarang gimana? Lo nyesel nikahin dia?"
Kini Daffi terdiam sejenak sebelum menghembuskan napasnya kasar. Enggak juga. Karena Navya tidak menuntut apapun kepadanya selain melayani kebutuhan Daffi. Perempuan itu sangat penurut dan cukup peka terhadapnya. Hal itu membuat Daffi sama sekali tidak keberatan dengan keberadaan Navya di sisinya.
Selain itu, kalaupun Daffi mengatakan ia menyesal telah memperistri Navya, janjinya terhadap Sahara tidak bisa dianggap sepele. Daffi sangat memegang janjinya. Daffi tidak ingin menyakiti Sahara dengan mengingkari janjinya menceraikan Navya.
Suka tidak suka, Daffi tidak akan menceraikan Navya.
Itu janjinya terhadap Sahara.
Meski hidup bersama tanpa adanya cinta diantara mereka, Daffi tidak akan melepaskan Navya sesuai janjinya pada Sahara.
"Kalo Alexa pulang lebih cepat, mungkin gue akan nikahin dia," gumam Daffi yang dapat di dengar Alex.
"Gue yang gak ngasih restu," sahut Alex seraya mendelik. " Lo pikir gue rela nyerahin adek gue ke laki-laki yang gak cinta sama dia? Laki-laki yang cuma jadiin dia alat untuk bebas dari desakan?" Ia mendengus membuat Daffi berdecak.
"Setidaknya di mata gue Alexa itu menarik dari yang lain."
"Mending lo sering-sering ngeliatin Navya deh, Daff. Navya itu menarik meski tertutup gitu. Lagi pake pakaian tertutup aja menarik, apalagi kalo make pakaian yang-- Aduh!"
"Otak lo jangan mikir yang jorok-jorok tentang istri gue, brengsek! Mau gue keluarin otak lo dari kepala, hah?!"
Mendengar ancaman dan tatapan menghunus tersebut seketika membuat Alex bergidik ngeri. Daffi tampak menyeramkan sekali. Tapi merasa geli di waktu yang bersamaan.
"Btw, waktu itu Bunda bilang ke gue kalo lo sama Navya mau bulan madu minggu depan. Lo mau?" tanya Alex penasaran. Sekaligus mengalihkan topik karena Daffi tampak serius dengan ancamannya tersebut.
YOU ARE READING
I'm With You || End
RomanceFollow dulu sebelum dibaca, ya😊 *** Daffi memiliki prinsip yang tidak akan mengizinkan sembarang orang untuk menginjakkan kaki di mansionnya. Namun prinsip itu seolah terlupakan sebab pengusaha tampan tersebut justru membawa paksa seorang Navya mas...
CHAPTER 16
Start from the beginning
