=1. Strong=

23.3K 1.4K 7
                                    

Tatapan sinis dan ocehan yang menyindir. Itu lah perlakuan yang diterima Elleanor saat ini.

Elleanor berjalan sambil menundukkan kepala di sekolah barunya. Takut, perasaan nya benar benar takut saat ini. Apalagi mengingat pesan Ibunya yang mengatakan dunia luar itu bahaya, dan tidak ada satu teman pun yang akan tulus dalam pertemanan.

"Semuanya berfikir aku orang aneh." batin Elleanor sedikit kesal.

Elleanor memang sudah biasa mendapat perlakuan seperti ini, karena dari sekolah dasar dulu dia memang sering menjadi korban bully-an. Dan kalian tau kenapa dia selalu menjadi korban bully-an? Jawaban nya adalah, hanya karena Elleanor lahir tanpa ayah dan gaya Elleanor yang selalu aneh saat disekolah.

"Mom, i need you now." batin Elleanor sambil meremas rok bawahnya sesekali. langkah kaki Elleanor terhenti saat melihat kaki jenjang seorang gadis menghadang jalannya.

Elleanor masih merunduk, takut ia akan dibully.

"Oh, jadi ini anak baru itu? Well well well, ada yang pengen gue sampein nih," dengan tiba-tiba gadis itu mengoceh didepan Elleanor, ia juga membesarkan suaranya agar yang lain dapat mendengar ucapan nya.

"Angkat wajah lo!" bentak gadis itu secara tiba tiba.

Elleanor tertegun. Apa yang harus ia lakukan? Perasaan nya benar benar kalut.

"Lo gak denger gue ngomong apa? Gue bilang, angkat muka lo." ujar gadis itu sangat lembut. Elleanor menelan ludah pahitnya, lalu dengan pasrah mengangkat wajah nya.

Gadis didepan nya sangat cantik. Mata nya berwarna biru terang, serta rambutnya dikucir layaknya anak cheerleader. Namun sayang, sifatnya tak secantik wajahnya.

Setelahnya, Gadis didepannya itu tersenyum jahat sembari tertawa sinis, "Hah? gue kira lo nunduk-nunduk karena nyembunyiin muka lo yang cantik, tapi muka lo ga lebih kaya seorang pecundang tau gaa??" ucapnya sangat santai dan lalu diikuti gelak tawa semua yang ada dikoridor ini.

Mendengar perkataan itu, hati Elleanor terasa sangat sakit. Benarkah wajahnya seperti seorang pecundang?

Gadis itu meremehkan Elleanor. Di depan orang banyak.

"Aku boleh pergi, kan?" tanya Elleanor pelan, suaranya bergetar. Perlahan air mata Elleanor turun.

Gadis itu menatap Elleanor dengan tatapan memprihatinkan.

"Uuuuu, ada gadis kecil yang menangis disini" ejek gadis itu, Elleanor hanya bisa kembali menunduk, dengan segera Elleanor menepis air mata nya yang masih saja turun.

Bully-an kali ini lebih menyakitkan dari sebelumnya. Bagaimana tidak menyakitkan?

Elleanor dipermalukan didepan umum, dan orang orang di koridor ini masih menertawainya.

Otomatis, lagi dan lagi ia akan dianggap pecundang dan akan menjadi korban bullying lagi.

Gadis itu mulai lancang terhadap Elleanor. Mengangkat dengan kasar wajah Elleanor, mengacak kasar rambut Elleanor, serta menoyor kening Elleanor berkali-kali.

Tidak ada yang bisa dilakukan Elleanor selain diam dan dengan sekuat tenaga menahan tangisnya.

Sejujurnya, ada kebingungan yang sangat menyesakkan dihati Elleanor. Mengapa gadis didepannya ini sangat jahat padanya?. 

"You are strong, elle!" Elleanor hanya dapat berbicara pada batin nya sendiri. Bukan hal ini yang seharusnya ia terima di kampus barunya.

"Hey!"

Aksi jahat gadis tadi terhenti, semua langsung menoleh kearah suara.

"...."

---
Helllooo, kira-kira siapa ya?

Oh iaa, itu di mulmed contoh dari bagian yang ada di dialog cerita ini ya, biar bisa lebih nyambung ceritanya :D

Don't forget to Vote and leave a comment!


Thanks! :)

Different [Finish Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang