17 - Iqbaal's Fam

Mulai dari awal
                                    

"Jadi rumah kamu dimana?", tanya Ayah Herry. "Aku bukan asli sini yah,disini cuman liburan kok. Rumahku di Solo", jawab Rania.

"Wahh jauh juga ya", komentar Teh Ody. "Yah nanti Iqbaal LDR dong", tambah Teh Ody. "Teteh!!", geram Iqbaal

"Hehe ya maaf le", ucap Teh Ody lalu nyengir.

Setelah selesai makan malam,Rania diajak ke kamae Teh Ody. Dan did you know?! Banyak banget aksesoris bertema Toy Story di kamar Teh Ody

"TETEHH! Mau dong satu", pinta Rania. "eh enak aja,ini boneka kesayangan teteh tau. Minta beliin sama Iqbaal aja gih", jawab Teh Ody sambil menggoda Rania

"Apaan sih teh Iqbaal mulu", kata Rania. "Eh tapi serius loh,Ale itu suka ngomongin kamu ya cerita-cerita gitu ke teteh. Apalagi pas dia dapet id line kamu,beh.. sampe loncat-loncat dia", cerita Teh Ody

"Serius teh?!", tanya Rania penasaran. "Iyaa,tapi ga sampe loncat-loncat juga sih Ran", jawab Teh Ody. "Yee si teteh", kata Rania sambil mendorong pelan bahu Teh Ody

Tok..tok..tok..

"Siapaa?", tanya Teh Ody dari dalam kamar. "Ale teh", jawab suara dari luar kamar. Oh si Iqbaal, batin Rania.

"Masuk le", kata Teh Ody akhirnya. "Ran ikut gue yuk", kata Iqbaal setelah masuk ke kamar Teh Ody lalu menarik Rania

"Eh--eeh. Sabar kali baal", ucap Rania. "Mau ngapain sih?", tanya Rania akhirnya. "Ke taman belakang yuk", ajaknya. Rania pun hanya mengekori Iqbaal.

Dan sampai lah mereka --Rania dan Iqbaal-- di taman belakang.

"Ngapain ke sini?", tanya Rania. "Ya gapapa. Liat pemandangan.", jawab Iqbaal "bagus gak?", tanya nya lagi.

"Apanya yang bagus,gelap gini baal. Kan udah malem juga", jawab Rania. "Coba deh lo liat ke atas", kata Iqbaal. Rania pun meliat ke atas lebih tepatnya ke langit dan bintang bertebaran.

"Iya,bagus baal", jawab Rania. Hening beberapa saat karena mereka menikmati pemandangan di langit.

Kok jadi awkward gini sih? Ngomong kek baal, batin Rania
Aelah,kenapa gue jadi grogi yak? Mau ngomong apa lupa, batin Iqbaal

"Ehm Ran,lo kapan balik ke Solo?", tanya Iqbaal akhirnya untuk memecah keheningan. "Ha? Oh itu,hari minggu", jawab Rania

"Lah? Cepet amat?! Berarti lusa dong?", kata Iqbaal kaget lalu menegakkan badannya. "Ya mau gimana lagi baal", jawab Rania seadanya.

"Lo pindah sini kek", kata Iqbaal. "Kalo bisa sih ya gue mau aja. Tapi kasian nyokap sendirian di rumah", jelas Rania.

"Yah berarti kita pisah lagi dong? Baru juga seneng-seneng sama lu ran", kata Iqbaal sedih,mungkin.

"Lah? Apaan sih jadi sok sweet gitu. Kan masih ada skype,video call juga baal kek waktu itu", jelas Rania. "Tapi kan beda Ran,gue ga bisa liat muka lo lagi,terus liat lo blushing,denger ketawa lo langsung sama jalan sama lo lagi", kata Iqbaal

"Apaan sih,sok mellow. Ga cocok ah", kata Rania. Sejujurnya gue juga sedih baal,tapi mau gimana lagi? Emang jalannya harus kek gini. Hhh,ga bisa liat muka lo langsung,senyum lo,kejailan lo,kesweetan lo juga, batin Rania lalu menghela nafas sambil melihat ke langit lagi.

"Gue serius ran. Gue bakalan kangen sama lo pastinya", ujar Iqbaal. "Cie kangen sama gue cie", goda Rania yang berusaha mengembalikan suasana suasana.

Iqbaal menghela nafasnya, "nyanyi aja yuk?", tawar Iqbaal. "Boleh boleh", Rania menyetujuinya.

"Lagu apa?", tanya Rania. "Menjadi Milikmu?", tawar Iqbaal "lagunya siapa?", tanya Rania. "Adera sama Kunto aji sama Segara", jawab Iqbaal. Rania pun membentuk mulutnya menjadi 'O'

LDR ✖ idr [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang