#47 Rumah Rony

319 28 2
                                    

Rony terbangun dari tidur singkatnya, Ia melihat sekitar. Rupanya sudah masuk ke komplek perumahannya. Dilihatnya Salma yang masih tertidur dengan tenang. Perempuannya ini sungguh kelelahan.

Taksi online yang ditumpangi berhenti tepat di depan rumah Rony. Salma sudah Rony bangunkan, Ia masih berusaha mengumpulkan nyawanya sembari melangkah keluar mobil. Rumah mewah di depannya ini tak lepas dari pandangannya. Siapa sangka secepat itu, rumah yang kemarin Ia sambangi hanya sampai di depan saja, nyatanya hari ini Ia akan masuk dan bertemu para penghuni di dalamnya.

"Ayo." Rony menggenggam tangan Salma.

Aneh. Ajakannya tidak disambut dengan baik. Salma masih berdiri mematung.

"Kenapa?' Tanya Rony.

"Aku malu, deg-degan dikit juga." Ucapnya jujur, sembari menatap Rony.

"Keluarga aku ga gigit, sayang. Udah ayoo, ada aku ini." Balas Rony bercanda sekaligus menenangkan.

"Assalamualaikum." Salam Rony.

"Waalaikumussalam." Terdengar suara balasan salamnya dari kejauhan. Rony mencoba mencari sumber suara tersebut yang ternyata berasal dari ruang keluarga. Terlihat Mama & Papa Rony yang sedang bersantai.

"Ma, Pa." Panggil Rony.

"Iyaa, kok jam segini udah pulang bang?" Tanya Mama Rony sembari melirik ke arah suara anaknya.

"Eh ada si cantik." Ucap Mama Rony terkejut. Papa nya Rony ikut menoleh.

"Sore Om, Tante maaf ganggu waktunya. Saya Salma Om, Tante, salam kenal." Ucap Salma menyalami kedua orangtua Rony. Rony pun melakukan hal yang sama.

"Engga ganggu sama sekali, nama Tante Vati, kalo Om Daron." Balas Mama Rony.

Salma mengangguk dan tersenyum.

"Sini-sini duduk. Eh tapi kok baju kalian basah gini sih?" Tanya Mama Rony yang baru ngeh melihat pakaian anak dan (mungkin) calon mantu nya ini.

"Iya tadi keujanan kita, motornya juga mogok Pa." Jawab Rony.

"Ya ampun, Papa udah bilang kan kalo motornya jarang dipake takutnya mogok eh bener aja. Terus sekarang dimana Bang motornya?" Tanya Papa Rony.

"Ony telepon bengkel biasa, udah dibawa motonya. Jadi kita naik taksi online kesini. Kalo ga mogok sih mau langsung anterin Salma, tapi karena mogok dan kita dari daerah terusan Buah Batu tadi, Ony mikir lebih deket kesini kasian juga Salma basah pasti kedinginan." Jelas Rony.

"Ya udah yang penting kalian gapapa, ganti dulu baju sana nanti masuk angin. Salma juga ya, pake baju adiknya Rony aja, Diva namanya." Ucap Mama Rony, lembut.

"Iya tante, makasih ya." Ucap Salma tersenyum, sebenarnya ia daritadi sedikit canggung karena bingung, belum pernah merasakan situasi seperti ini.

"Adek ada kan Ma?" Tanya Rony.

"Ada, langsung aja ke kamarnya, buruan Bang, kasian tuh Salma." Ujar Mama Rony.

"Ayo." Ajak Rony.

"Salma permisi dulu Om, Tante." Pamit Salma dengan senyum manis. Orang tua Rony mengiyakan dan ikut tersenyum.

Rony dan Salma pun berlalu.

"Salma udah cantik, baik, sopan ya Ma." Ucap Papa Rony.

"Iya Pa, si abang ga salah piih sih ya Pa." Balas Mama Rony.

-Sesampainya di lantai 2-

"Adekkk!" Rony mengetuk pintu sambal berteriak.

"Apaaa?!" Balas Diva dari dalam kamarnya dengan teriakan pula.

SwastamitaWhere stories live. Discover now