13. Investigation team

1K 84 15
                                    

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

"Hm? Tim Investigasi datang? Untuk apa mereka datang ke sini?"

"Mereka ingin menemui Tuan muda."

"Baiklah hubungi Daga dan minta mereka menunggu saya segera ke sana."

"Baik Tuan."

Matteo merapikan tuxedonya, setelah selesai ia keluar berjalan ke arah lift dan turun di lantai dasar. Begitu banyak tamu tidak di undang pikir mereka. Mereka berdiri membungkuk sedikit pada Matteo, "tidak perlu formal seperti itu inspektur. Ada apa kalian datang ke sini beramai-ramai? Duduk, silakan."

"Terima kasih, kami ingin menemui Tuan muda Daga apa ada di kediaman?"

Kebetulan Matteo pulang ke mansion utama yang diketahui publik karena ada barang yang perlu ia ambil, "Daga? Anak itu semenjak pulang dari Indonesia memang suka berkeliaran menjalankan bisnis jarang sekali pulang, tapi sudah saya hubungi kemungkinan sebentar lagi akan datang. Hans, bawakan mereka minuman dan beberapa camilan."

"Baik Tuan."

"Tidak perlu repot-repot Tuan, kami hanya ingin menemui Tuan muda, maaf jika kami mengganggu waktu Anda."

Matteo tersenyum ramah, "tidak apa-apa, memangnya ada masalah apa? Apa putraku membuat kegaduhan?"

"Ah tidak, jadi mereka adalah orang-orang dari Indonesia yang mau menyelidiki kasus hilangnya Nona Mafaza yang kebetulan waktunya bersamaan dengan kepulangan Tuan muda, jadi kami ingin meminta keterangan sedikit untuk kebutuhan investigasi."

"Apa hubungannya Nona tadi dengan putraku?"

"Maaf mencela, Mafaza adik saya. Gadis yang menemukan putra Anda yang terjatuh di pekarangan pesantren kami." Jawab Ilham.

"Ah.. wanita itu, saya turut prihatin mengenai masalah itu. Juga terima kasih banyak karena berkat kalian semua, putra saya selamat."

"Sama-sama Tuan."

"Kalau boleh tahu sudah berapa lama hilangnya?"

"Hampir satu bulan Tuan."

"Boleh saya lihat gambarnya? Mungkin saya mengenali atau pernah lihat di jalan."

Ilham mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Mafaza, "Tuan pernah lihat?"

"Ah, sayang sekali. Saya tidak melihatnya, maafkan saya."

"Tidak apa-apa Tuan." Ilham tersenyum.

"Silakan di nikmati minumannya, saya mau ke toilet sebentar."

"Iya Tuan."

Matteo langsung pergi ke belakang, di susul dengan Gerrald. "Tolong selidiki, saya tidak mau ada satu informasi yang tertinggal. Paham?"

"Baik."

ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil [TAMAT]Where stories live. Discover now