CRUSH

221 22 9
                                        

Happy Reading

Mas Crush ✨

Kalau tidak salah, kamu penulis? Keren sekali. You are really great!

Iya benar, tapi masih pemula belum sebagus penulis best seller lainnya hehe... Tapi makasih buat pujiannya, aku terbang jadinya

Tapi sudah naik cetak kan?

Udah si, lumayan banyak yang beli. Kamu lagi ngapain?

Saya habis latihan buat pertandingan besok malam. Saya mau istirahat, sudah dulu ya.

Okey, selamat beristirahat 👍

Asha galau, sungguh. Dia ingin pergi ke Solo untuk melihat pertandingan timnas Indonesia secara langsung. Lebih tepatnya, Asha ingin melihat Xavi lagi. Apalagi dengan kedekatan mereka akhir-akhir ini. Membuat Asha terbayang-bayang terus dengan pemain naturalisasi itu.

"Kenapa, kok keliatan lesu banget?" tanya Mario yang baru pulang dari kantor.

"nothing yah," balas Asha.

Mario mendekat kearah putri bungsunya itu. Sebagai ayah, Mario tentu paham jika sedang ada yang di fikirkan putrinya. Apalagi semenjak kepergian sang istri tiga tahun yang lalu membuat Mario harus bisa menyesuaikan tugasnya sebagai ayah dan ibu sekaligus.

"Kamu mau bohong sama ayah, ngga mempan. Kenapa dek?"

"Asha galau pengen liat pertandingan timnas besok. Tapi Asha harus kuliah."

Mario tertawa. "Ayah mah ngga yakin kamu mau liat pertandingan timnasnya, paling kamu pengen liat Xavi kan?"

"Salah satunya itu sih pengen liat Xavi, apalagi setelah pertandingan ini, Xavi bakal pulang ke klubnya di Inggris." ujar Asha.

"Ayah baru pertama kali ini liat kamu sesuka ini sama cowo." kekeh Mario.

"Ishh... Ayah malah ngledek!"

"Ayah cuma bicara fakta, jangan terlalu berlebihan ya sukanya. Ngga baik, walaupun kamu juga terkenal. Okey?"

"Iya ayahku!"

Mario mengacak-acak rambut Asha pelan. "Udah sore, mandi. Kamu bau!"

"Ayaaaaaahhh!"

⚽⚽⚽

"Lesu amat buk,"

Asha menatap Tania malas. Dia sedang mode senggol bacok. Asha meminum minumannya sambil bermain ponsel.

"Habis ini kelas pak Gavin?" tanya Asha.

"Lo belum cek pengumuman di grup? Pak Gavin ngga bisa masuk, kita cuma di suruh ngerjain tugas. Lo liat sendiri aja di grup."

"EH?! SERIUS?"

"Iya, kenapa dah?"

"YES GUE BISA KE SOLO!" teriak Asha.

"Oh ternyata lo galau dari tadi pagi karena ngga bisa pergi ke Solo?" tanya Mawar.

"Bener!" jawab Asha sambil sibuk memainkan ponselnya.

"Yes dapet!"

"Lo ngapain sih?" tanya Tania jengah sendiri dengan tingkah Asha.

"Gue udah pesan tiket  buat nonton pertandingan timnas buat entar malem. Dan kalian udah gue pesenin sekaligus. Jadi kalian sebagai sahabat yang baik harus nemenin gue!" seru Asha membuat Tania dan Mawar tak habis pikir.

"DEMI WHAT?!"

"OH MY GOD!"

"Kalian ngga mau nemenin gue? Kalian tinggal bayar tiket pesawat doang. Nanti hotel gue yang pesen. Tapi cuma sekamar."

"Dah lah Tan, gue udah cape sama kelakuan Temen lo yang ini. Udah di luar prediksi BMKG." keluh Mawar memijit pelipisnya pelan.

"Gue juga heran kenapa bisa di luar jangkauan gini. Tapi kalau ngga gini, namanya bukan Ashalina Deolinda."

Asha mencibikan bibirnya kesal. "Jadi kalian ikut kan?"

"Iya gimana lagi."

"Nah cakep! Kita ambil penerbangan sore sekitar jam 16:30 dan kita sampe di bandara Adi Sumarmo jam 17:45."

"Terserah lo aja kita ngikut aja." balas Mawar pasrah.

Mas Crush✨

What are you doing?

Pulang ngampus. Cape banget! Dosennya rese!

Jangan seperti itu, ngga baik.

Hehe... Maaf deh. Kamu lagi apa?

Habis ketemu pelatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Habis ketemu pelatih

"Aaaaaaaa...... Tidakk ini terlalu ganteng!"

T B C

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang