Bab 37

5.5K 522 54
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Hampir pukul sebelas malam, suasana dapur sudah sangat sepi, koki profesional yang Jason pekerjakan juga sudah pulang.

Hanya tinggal beberapa pelayan saja yang tampak menunggui Jason memasak, mereka bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan serta membersihkan dapur setelah tuan mereka selesai membuatkan makanan untuk istri tercinta.

Helena sendiri begitu antusias, bau masakan yang Jason buat langsung membuat perutnya keroncongan.

Sungguh Helena begitu kelaparan, masakan inilah yang selalu ia inginkan selama ini, bau masakannya saja sudah menggugah selera, apalagi masakan itu sendiri.

Saat nasi goreng tersebut sudah tersaji didepannya, Helena sudah akan menyendok dan memakannya, namun tiba-tiba Jason menginterupsinya.

"Tunggu dulu!" Ujar pria itu membuat Helena langsung mendelik.

"Kenapa?"

"Masih panas, diamkan sebentar dulu."

"Oh." Helena mengangguk patuh, ia memegang perutnya yang kelaparan dengan tatapan memelas. Seperti anak kucing yang sedang menunggu makanan, Jason jadi gemas sendiri karena istrinya sekarang lebih banyak menurut.

"Begini saja." Pria itu kemudian duduk disamping Helena, mengambil sesuap nasi lalu meniupnya pelan, setelah itu ia menyodorkan suapan tersebut kearah istrinya. "Makanlah!"

Helena sempat tertegun, namun ia tak banyak tanya dan protes juga, sungguh perutnya sudah sangat lapar sekali, makanya ia langsung melahap suapan yang Jason berikan padanya tanpa menunggu lama.

"Enak." Ungkap wanita itu dengan senyuman bahagia. Helena bersyukur sekali karena akhirnya bisa makan enak, padahal hanya seperti ini sudah cukup membuatnya begitu senang. Ia hanya ingin Jason disampingnya, itu saja. "Aku bisa makan sendiri mas, mas pasti capek, mas istirahat aja. Makasih udah buatin aku nasi goreng." Ujarnya. Karena terlena, Helena sempat lupa jika keadaannya sudah jauh berbeda bila dibandingkan dengan dulu.

Dulu ia bisa menyuruh Jason apapun itu, tapi sekarang ia tidak boleh melakukannya. Helena harus bisa melakukan segalanya sendiri.

"Saya akan istirahat jika kamu sudah tidur." Ungkap Jason.

"Ya udah."

"Ayo habiskan makanannya!"

"Hm." Angguk Helena. "Sini!" Helena berusaha mengambil sendok yang Jason bawa namun Jason tak membiarkannya.

"Makan saja dengan tenang, saya akan menyuapi kamu."

"Tap-"

"Masih membantah?" Sahutnya.

"Baiklah." Helena pun mengangguk patuh, lebih baik ia mengalah, namun dalam hatinya ia bersorak gembira. Jason masih begitu peduli, meskipun sikap dinginnya tak bisa hilang namun setidaknya suaminya itu masih begitu perhatian padanya.

Married The Hot Bodyguard Where stories live. Discover now