10. The Prison

2.2K 133 14
                                    

Happy Reading

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

Amora menggeleng kecil, tidak habis pikir dengan tingkah Leon. Amora ikut melanjutkan acara makan malamnya, mereka memang selalu merayakan apa pun berdua. Karena Amora yang merantau jauh meninggalkan orang tuanya, sedangkan Leon yang tidak memiliki siapa pun selain Amora.

"Kenapa kau tidak rayakan dengan rekanmu?"

"Sebenarnya sudah sejak tiga hari lalu, setelah itu aku sibuk melakukan operasi. Dan hari ini aku libur, kebetulan bertemu denganmu jadi aku sekalian saja."

"Harusnya kau mengabariku sejak awal, kau ini."

"Aku tahu, tapi kau kan sibuk. Aku tidak enak."

"Lain kali jangan seperti itu ya?"

"Okay."

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻


Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


"Kembali saja ke kamarmu, saya baik-baik saja."

"T-tapi.."

"Saya tidak akan laporkan polisi mengenai ini, tenang saja. Tidak apa-apa."

Mafaza memainkan jarinya, ia tidak tahu harus lakukan hal apa. Ia benar-benar sudah menyesal karena melakukan hal yang sangat berdosa.

"Saya minta maaf.."

"Baiklah. Kau harus lakukan 3 hukuman ini, yang pertama kau harus mematuhi semua perintah saya, yang kedua kau jangan coba-coba kabur, yang ketiga rawat saya."

Mafaza memainkan jarinya dan berpikir keras, apakah ia harus menerimanya atau tidak. Tapi, jika ia di laporkan ke polisi semuanya akan lebih merepotkan.

"Aku harus bagaimana..? Tapi jika aku masuk penjara aku bisa minta tolong bukan?" Batinnya.

"Saya akan bertanggung jawab, tidak masalah jika saya harus di penjara."

Ucapan Mafaza membuat rahang Daga mengeras, dan menatapnya tajam. "Sesulit itu kau untuk patuh hm?"

"T-Tidak.. saya hanya ingin bertanggung jawab.. saya tidak mau menanggung dosa besar atas kesalahan ini.." mafaza merunduk.

"Saya siapkan kamar yang nyaman, makanan yang lezat tapi kau memilih penjara? Baik."

"Alpha!"

ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil [TAMAT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ