(🎧 now playing: Backburner by NIKI)
-----------------------
I'll always be in your corner. 'Cause i don't feel alive 'til i'm burnin' on your backburner
Musim panas jadi hal paling menyenangkan bagi sebagian orang. Terlebih, bagi mereka yang tinggal di negara empat musim. Sinar matahari muncul lebih lama. Udara terasa semakin hangat meski diiringi oleh rintik hujan yang kadang tak kunjung reda. Banyak event-event tahunan yang hanya ada pada musim itu. Sayangnya, itu tak berlaku bagi Nathan.
Ia meneggenggam erat cangkir matcha lattenya di atas meja dengan kedua tangan. Menunduk diam, tapi tidak dengan isi pikirannya. Di depannya ada Anne yang juga sama- mencoba mengalirkan panas dari cangkirnya ke sela-sela kulit tangannya. Bukan menghilangkan dingin dari udara karena hujan, tapi karena sikap Nathan.
"Anne..."
"Sebelum sejauh ini, kamu sendiri yang bilang kamu udah sembuh, udah lupa. Terus sekarang, apa?"
Nathan kembali terdiam. Lidahnya menjadi semakin kelu. Pantas ia mendengar cercaan itu dari Anne, sangat pantas. Kenyataan bahwa ia membawa Anne sejauh ini hanya untuk disakiti adalah kejahatan.
Bagi Anne, meski tak termasuk dalam tindakan kriminal, Nathan sama jahatnya dengan pembunuh. Dia, sudah membunuh segala hal yang berusaha Anne hidupkan selama empat tahun terakhir.
"Aku pikir aku udah." Nathan menjawab cepat. "Aku-aku juga nggak sadar kalau ternyata itu cuma sekedar pikiran. Bukan kenyataan. Tapi Anne," Suara Nathan melemah.
Ia mendongak pada Anne. Menatap Anne dengan tatapan yang minta dikasihani. Padahal, satu-satunya yang paling malang dalam kisah itu hanya Anne. Tapi, malah Nathan yang berlagak jadi korban.
"Aku sama sekali nggak berniat menyakitimu." ucap Nathan diakhir sebagai point utama.
Anne hampir tersentak. Ia tersenyum miring. Merasa lucu pada apa yang baru saja ia dengar dari mulut Nathan.
"But you did, Nath."
Anne mengambil jeda. Menarik napasnya panjang. "Harusnya, kamu nggak menjajikan apapun kalau memang nggak siap untuk memilihku." Nathan tidak menjawab. Dan diamnya, adalah sebuah pengakuan dosa bahwa ia memang sudah bersalah.
Anne tak habis pikir. Waktunya empat tahun di sana sama sekali tak menjadi tujuan kemana arah mata Nathan berlabuh. Ia hanya dianggap sebagai sosok yang tidak pergi setelah semua yang mereka lewati. Bukan tujuan dari akhir perjalanan panjang itu.
Maybe you'll finally choose me after you've had more time.
Anne selalu berharap bahwa ia akan selalu jadi pilihan. Tapi Anne sadar, dia hanya sisa. Kehadirannya hanya sekedar ada yang tak diharapkan. Seperti pinggiran roti yang hangus terbakar di dalam toaster-satu-satunya bagian yang paling banyak dibuang.
-----------------------
a new story unlocked!🔓🎉
Let's start!
25 Agustus 2024
(Revisi: 24 Juli 2025)
ESTÁS LEYENDO
BACKBURNER
FanfictionMusim panas ke empat setelah kepergian mantan kekasihnya, Nathan mulai membuka hatinya untuk Anne. Saat mencoba memulai hidup baru di tengah bayang-bayang masa lalunya, Nathan dihadapkan pada perasaannya yang terus ragu pada Anne. Sampai pada akhirn...
