BAYI KEMBAR (TAMAT)

904 73 9
                                    

Tak terasa kehamilan Naruto sudah menginjak usia sembilan bulan. Banyak lika-liku yang Sasuke hadapi untuk menuruti semua keinginan istrinya. Katanya sih keinginan dedek bayi. Tapi entahlah apa itu semua memang keinginan bayi kembar yang berada di dalam kandungan istrinya atau memang Naruto yang sengaja mengerjai Sasuke. Ah!! Sasuke tidak mau memikirkannya. Yang terpenting Naruto dan calon dedek bayi kembar sehat wal'afiat.

Kini Naruto tengah duduk di balkon sambil menatap langit yang berbintang. Bintang-bintang itu begitu sangat cantik. Sinarnya sangat terang sehingga langit kelam terlihat sangat indah. Ia mengangkat tangan kanannya dan seakan-akan meraih bintang-bintang tersebut agar berada di genggaman tangannya. Sasuke yang baru ke luar dari kamar mandi melihat punggung sempit Naruto dan berjalan menghampirinya. Ia menaruh kedua tangannya di pundak Naruto dan hal itu sukses membuat Naruto terkejut.

"Ada apa, hm?" Tanya Sasuke sambil menaruh dagunya di atas kepala Naruto.

Naruto mendongak sejenak menatap suaminya kemudian menatap bintang kembali. Diraihnya tangan kanan suaminya yang berada di pundaknya kemudian ditempelkannya di pipi chubby-nya. Rasa hangat terpancar di pipinya karena kulit yang saling menempel.

"Baby, sebaiknya kita masuk ke dalam. Udara dingin tidak baik untuk bumil sepertimu."

Naruto tersenyum. Kemudian ia berdiri dari duduknya dengan bantuan Sasuke dan berjalan masuk ke dalam kamar. Setelah mendudukkan Naruto di kasur, Sasuke berjalan menutup pintu balkon.

Naruto duduk selonjoran bersandar di headboard. Dan Sasuke duduk di tepi ranjang sambil memijit pelan kedua kaki istrinya itu. Naruto tersenyum lembut, ia bersyukur memiliki suami yang sangat perhatian padanya. Padahal ia dan Sasuke menikah secara ta'aruf. Tidak tahunya mereka berdua sangat cocok dan saling mencintai.

Sejak Naruto hamil, Sasuke selalu menahan hasratnya untuk me'nganu' istrinya. Ia selalu melakukannya secara solo di kamar mandi sambil membayangkan wajah cantik istrinya. Apalagi semenjak Naruto hamil ia semakin terlihat menggoda. Naruto yang sering mendengar desahan suaminya di dalam kamar mandi merasa kasihan. Tapi harus bagaimana lagi?? Ini demi keselamatan si kembar.

𝐓𝐈𝐍𝐆!!

Tiba-tiba Naruto teringat dengan perkataan sang dokter. Bahwa saat hamil tua diperbolehkan untuk berhubungan badan agar lebih mudah melancarkan persalinan.

"Suke, kemarilah.."

Naruto menepuk kasur agar Sasuke duduk di sampingnya. Sasuke pun mengangguk dan menuruti perintah istrinya. Naruto menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya dan tangan kiri Sasuke memegang pundak Naruto.

Naruto memainkan kancing baju piyama milik suaminya dengan wajah yang memerah. Lalu ia mendongak dan menatap wajah tampan Sasuke. Sasuke yang melihat ekspresi Naruto begitu terkejut. Dan entah kenapa tiba-tiba ia sangat terangsang karena wajah menggoda istrinya itu.

"Suke.."

Naruto menyentuh pipi kanan Sasuke. Lalu ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Sasuke.

𝐂𝐮𝐩!!

Ia mencium sekilas bibir tipis milik Sasuke. Dan Sasuke hanya diam saja karena masih belum bisa mencerna dengan sikap Naruto yang tiba-tiba.

"Suke, aku tahu kau selalu menahannya. Malam ini, lakukanlah."

Sasuke tahu apa yang dibicarakan oleh Naruto. Namun ia masih bersikukuh untuk tidak menyentuh istrinya sampai melahirkan. Karena ia tahu bahwa kalau ia sudah menggagahi istrinya, ia tidak bisa berhenti.

"Suke??" Naruto mengernyit karena keterdiaman Sasuke.

"Hn. Sebaiknya kita tidur saja, baby." Ajak Sasuke.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UKE NAKAL, SEME DINGIN (TAMAT) Where stories live. Discover now