𖤈 9. syrune 𖤈

353 56 13
                                    

setelah berjalan cukup lama, sekarang jarak mereka dari sungai levyna sudah semakin jauh bahkan terlalu jauh. mereka juga dapat merasakan bahwa semakin jauh mereka berjalan maka semakin rimbun pula pepohonan disana.

"kita mau mencar ngga? biar lebih cepet gitu, lu kekiri gw kekanan"
-noya

"kalo kata gw sih gausah mencar"
-vell

"lho? kenapa? biar lebih cepet"
-noya

"beresiko, bodoh. bukannya tadi lu bilang lu gamau ngambil resiko?"
-vell

"ya emang si.. tapikan-"
-noya

"lu mau hilang disini? ditengah hutan se-lebat ini?"
-vell

"ya gamau.."
-noya

"yaudah, gausah protes"
-vell

"dih? gimana si lu? tadi bilangnya 'hinyi iring iring tirtinti ying birini ngimbil risiki' dan sekarang lu gamau ngambil resiko? dasar plin plan"
-noya

"lah? bukan gitu, bangsat. gw kira hutannya ya hutan biasa aja, gw gatau kalo hutannya se lebat ini, anjing. kalo tiba-tiba lu atau gw kesasar ditengah-tengah hutan se-lebat ini ya mau gimana? lu mau gitu nyasar disini? oke deh, gw tarik kata kata gw, bukan saatnya ngambil resiko dihutan se-lebat ini. kalo seandainya setan doang mah gapapa, orang gw juga pernah jadi setan. gimana kalo yang lain dari setan? misalnya-"
-vell

noya membekap mulut vell.

"shht, iya iya, kita gajadi mencar. cerewet banget si.."
-noya

velll memutar bola matanya lalu ia menjauhkan tangan noya dari mulutnya.

"kok lu tiba tiba cerewet gitu si?! lu lagi pms ya?!"
-noya

"bapaklu pms"
-vell

"atau.. lu gamau gw kenapa napa?"
-noya

"dih, ge'er."
-vell

"duh, tebakan gw bener yaa?! ciieeeee~"
-noya

"bacot. dah, mending lanjut jalan deh."
-vell

vell menarik tangan noya untuk melanjutkan perjalanan mereka. hitung hitung, noya juga berjalan terlalu lama (menurutnya), maka dari itu ia memilih untuk menariknya sahaja.

lalu ditengah perjalanan mereka selama mencari, mereka melihat seorang perempuan yang sepertinya tengah menganalisis sesuatu? entahlah, tetapi yang terpenting adalah, ia memegang sebuah jamur ditangannya.

vell menatap noya dengan tatapan yang seolah olah mengatakan, 'mau deketin?'. menyadari tatapan dari vell, noya mengangguk. mereka mendekati perempuan itu.

"permisi?"
-noya

ia berbalik, perempuan itu terlihat kaget ketika ia melihat noya namun kemudian ia menetralkan pandangannya. ia tersenyum kepada vell dan noya.

"maaf kan saya, namun saya baru saja bertemu kalian hari ini. apakah kalian pendatang baru?"

vell mengangguk

"kalau begitu, nama saya syrune kalian bisa memanggil saya sebagai shey jika ingin lebih singkat. kalau begitu, siapakah nama kalian berdua, tuan?"
-syrune

"gausah kaku gitu, bahasa non baku aja. gw ubi."
-vell

syrune mengangguk kemudian ia menatap noya,

"alright, kalo gitu?"
-syrune

"gw.. eee, noya"
-noya

"noya? nice name i guess? kalian berbanding terbalik ya, gw kaget ngeliat kalian barengan gini apalagi si noya kayaknya cahaya, ya?"
-syrune

"iya, gw cahaya"
-noya

"kan. kalian temenan?"
-syrune

"temen? ga, tapi gw percaya dia. buat sekarang si."
-vell

"bacot banget.."
-noya

"kalian ngga temenan? tapi saling percaya? unique juga.. gw kegelapan si"
-syrune

"oh, lu pemuja kegelapan?"
-noya

syrune mengangguk

"kok baik si, tadi disana banyak yang ga suka sama gw bahkan ada yang nodongin tombak gitu. kok lu beda jauh?"
-noya

"oh.. itu mah emang pada dasarnya mereka aja yang pesimis. kalian ngapain dihutan azura? kalo sekedar gabut doang si ga lucu ya"
-syrune

"nama hutannya azura?"
-vell

"..iya, namanya azura"
-syrune

"kita nyari lumina"
-vell

"lumina? maksudnya lumina blossom?"
-syrune

vell mengangguk.

"kalian salah, di hutan ini mana ada bunga lumina. bunga lumina lokasinya bukan disini."
-syrune

"kalo gitu dimana? lu tau?"
-vell

"kalo soal itu-"
-syrune

syrune belum menyelesaikan perkataannya namun atensi vell beralih pada noya yang tiba tiba saja menarik narik tangannya pelan.

vell memberikan arahan kepada syrune seolah olah mengatakannya untuk berhenti sebentar, syrune mengangguk lalu vell kembali memfokuskan pandangannya kepada noya.

"ada apa, noy?"
-vell

noya berjinjit lalu berbisik,

"ada bau busuk, kamu ngga nyium apa apa kah?"
-noya

"bau busuk? gaada, perasaan lu doang"
-vell

"adaa, tauu.. arahnya si dari sana"
-noya

noya menunjuk ke suatu arah kemudian ia menatap vell dengan tatapan penuh tuntutan.

"aku kepo. yok, check yok! ya? ya? ya, ya, ya? check yaa:("
-noya

vell memutar bola matanya malas lalu ia terkekeh geli. kenapa anak ini tiba tiba sekali menjadi seperti itu? bahkan ia merengek??

"sepengen itu ya buat ngecheck? yaudah, yok deh kita check"
-vell

mereka berjalan berdua dengan noya yang menjadi penunjuk jalan, karena hanya dia yang mencium baunya.

"lu se manja ini ya berarti pas sama moon sama sean?"
-vell

noya memukul tangan vell kuat lalu ia melanjutkan jalannya dan bertingkah seolah tak terjadi apa apa.

vell tertawa kecil.

syrune yang melihat itu tentunya kaget atas apa yang baru saja ia lihat.

"hah? baru liat gw ada cahaya ama kegelapan tapi se deket dan se akrab itu?? biasanya cahaya ama kegelapan war mulu.. unique si, yaudah."
-syrune

daripada ia berdiam diri disana sembari membicarakan noya dan vell, ia lebih memilih untuk mengikuti mereka berdua. karena sejujurnya, ia juga penasaran akan bau yang disebutkan oleh noya tadinya.


































































bau busuk apa tuh kira kira? wkwk

-jangan disangkutpautkan dengan rp maupun rl karena ini hanyalah wp.

Different Universe [BLG]Where stories live. Discover now