15

203 25 4
                                    

Jam 8.40 am di gedung fakultas teknik, Jisoo telah sampai di lobby. Dengan stelan lusuh khas miliknya ia berjalan dengan senandung kecil. Hawa yang dia keluarkan terasa sangat cerah. Bahkan hawa itu nampaknya juga tersalurkan kepada teman Jisoo yang lain.

"Woy bro ! Tumben muka lu sumringah. Abis dapet apa ? Menang slot kah ?"

Satu orang menyapa di bagian perjalanan kaki Jisoo menuju ruang kelasnya. Orang itu tidak lain adalah si manusia berponi. Siapa lagi jika bukan hmm ? Jisoo bukanlah manusia yang memiliki banyak teman di prodi ini.

Jisoo tertawa kecil, tangannya menepuk nepuk punggung tegap si poni pelan.

"Ngga ada, aga enteng aja kemaren kan tugasnya udah selse punya Pak Bambang."ucap Jisoo menjelaskan.

Manusia berponi mengangguk saja mendengar jawaban Jisoo. Mereka kemudian memasuki ruang kelas. Memilih deretan bangku strategis untuk mendengarkan dosen mengajar.

"Weits, tumben lu keliatan seger Ji. Biasanya kusut kek ketek gua"

Manusia bermata sipit tiba tiba membuka suara dari arah pintu masuk. Siapa lagi manusia sipit di lingkungan Jisoo jika bukan Seulgi. Dan jangan lupakan manusia salju yang mengekor di belakangnya.

"Diem lu kak, baru masuk udah open war. Kemane aje lu bedua, kaga pernah keliatan di kampus." Jisoo memutar bola matanya malas .

Iya, untuk kelas SKS kali ini adalah matkul semester 5. Dan kebetulan Jisoo dan manusia berponi aka Lalisa juga ikut mengambil jadi mau tidak mau mereka akan bertemu dengan Seulgi dan manusia salju aka Wendy di setiap pertemuan.

"Iya nih, minimal mikirin cepet lulus lah ege. Jangan organisasi mulu di perhatiin ! Udah semester 5 juga." Lalisa menambahkan dengan nada julidnya .

Seulgi dan Wendy mendudukkan diri disamping Lisa dan Jisoo namun sebelumnya memukul kepala dua manusia itu terlebih dahulu dengan sedikit kencang.

"Yang sopan sama senior lu dick!" Wendy berujar

Sedang Jisoo dan Lisa mengusap kepala mereka yang sedikit terasa panas.

"Minimal PKM nya ada kejelasan ege !" Jisoo masih tetap open war

Di sisi Wendy, dia hanya berpura pura tidak mendengar mengorek telinganya dengan jari kelingking. Dan Seulgi juga membuang muka tidak menjawab. Memang senior bajingan .

"Anjing lu bedua ah ! Gua juga butuh sertifikatnya bego !" Lisa berujar emosi

Bagiamana tidak, ide yang mereka susun dari awal juga merupakan idenya dengan Jisoo. Dan juga bagian bab 1 2 merekalah yang menyusun. Senior senior di samping sudah berkata akan keep bagian Rab dan kelanjutannya, namun sampai sekarang nihil. Padahal deadline upload proposal adalah sebentar lagi.

Wendy berdecak "iya iya iyaaa, kita baru balik dari Kalimantan anjir. Sabar napaaa ! Ntar malem gua kerjain sama Seulgi"

Lisa dan Jisoo tidak menanggapi sebab dosen sudah masuk ke ruangan beserta mahasiswa yang lain di belakangnya. Dosen ini sedikit menyebalkan bagi sebagian mahasiswa, maka dari itu mereka harus menaati kontrak kuliah apabila tidak ingin mendapatkan nilai rendah.

Berlanjut di jam 10.20

Kelas telah usai, masih ada waktu untuk beristirahat sampai 12.30, dan Jisoo Lisa tengah menaiki lift untuk turun ke lobby. Mereka saling diam dengan perbedaan pikiran.

Saat keluar dari lift, Lisa berujar "main ke psikologi yok Ji. Nyamperin kak Chae."

Terdengar menarik di telinga Jisoo, namun manusia itu justru mengerutkan keningnya.

People - (ChaeSoo)Onde histórias criam vida. Descubra agora