epilog

96 18 8
                                    

Satu bulan kemudian

Yeorin.

Aku membaca cerita di koran. Jihyuk-ssi dan Jung Sora secara resmi didakwa hari ini dengan tuduhan penggelapan tujuh juta dolar dari My Media. Mereka digambarkan sebagai cerita modern dari Bonnie dan Clyde, mereka telah berpacaran selama lima tahun, dan melakukan penipuan selama tiga tahun.

Kejahatan mereka mungkin luput dari perhatian, dan mereka baru ditangkap ketika Jihyuk-ssi dipecat dari My Media. Dipicu oleh kebutuhan untuk membalas dendam, mereka menjadi bodoh memutuskan untuk menjebak Choi Jimin untuk kejahatan.

Itu adalah bumerang dari semua serangan balik untuk keputusan sembrono menentukan nasib mereka. Pasangan itu akan menjalani hukuman penjara sepuluh tahun di penjara berbeda.

Choi Jimin telah dibebaskan dari segala pelanggaran. My Media mencapai titik baru hari ini di pasar saham.

Aku tersenyum lebar.

Rasanya sudah lama sekali semua ini terjadi — seumur hidup, kalau boleh jujur. Syukurlah semuanya sudah berakhir. Kami memiliki pernikahan yang harus direncanakan. Jimin memberiku waktu tiga bulan. Banyak yang harus kita lakukan, begitu banyak keputusan.

Di mana kita akan menikah?

Aku tidak punya ide. Jimin telah mengatakan bahwa aku harus memilih tujuan karena selama aku di sana, dia tidak peduli dimana itu.

Aku menunggu di tepi jalan di tempat parkir bawah tanah.

Ini Jumat sore.

“Apa yang sedang dia lakukan?” Aku mengerutkan kening kepada Dongman.

“Ku pikir kau akan terkejut.” Dia menyeringai.

Aku mengerutkan kening saat mempertimbangkan kemungkinannya. Jimin bertingkah aneh sepanjang minggu. Menerima panggilan telepon rahasia dan menjadi senang dengan dirinya sendiri.

Mungkin dia diam-diam memesan tempat pernikahan?

Ku harap demikian — itu akan sangat membantu ku.

Aku mendengar suara roda gigi, dan aku mendongak dan mengerutkan kening. Bessie melompat ke arah kami dengan Jimin di belakang kemudi, dan Dongman tertawa terbahak-bahak.

Mulutku ternganga karena terkejut.

“Apa yang sebenarnya kau lakukan?” kata ku.

Jimin berhenti di sampingku, dan aku membuka pintu.

“Ikutlah dengan ku?” Dia tersenyum dengan kedipan seksi.

Aku tertawa terbahak-bahak. "Apa yang sedang kau lakukan?"

“Membawamu pergi selama beberapa hari.”

"Benarkah?"

“Barang-barangmu sudah ada di bagasi.”

“Di Bessie?” aku tergagap.

"Ya, di Bitchy. Aku meminjamnya dari Minhwan-ssi. Meskipun aku harus memberitahumu, aku sudah memesankanmu Range baru. Bessie sungguh tak tertahankan.”

“Kau sombong.” Aku terkikik, lalu berbalik dan memeluk Dongman dengan kegembiraan. Dia tertawa.

“Semoga akhir pekanmu menyenangkan, Yeorin,” kata Dongman saat dia membantuku masuk ke dalam mobil.

Aku membungkuk, meraih Jimin dan mencium wajahnya. Aku senang dia meminjam Bessie untuk ku. Dia membunyikan klakson.

"Selamat tinggal, Dongman-a," panggilnya dengan gelombang yang berlebihan.

Aku tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lakunya yang tidak seperti CEO Choi Jimin.

“Selamat tinggal, Dongman.”

Kami melompat keluar dari tempat parkir, dia mengambil tanganku dan mencium bagian belakangnya.

“Ke mana kau ingin pergi, kelinci kecilku?”

Aku tersenyum pada pria cantikku. “Tidak ada ide.”

.
.
.
.
.

Dua jam kemudian Jimin berhenti di jalan masuk perkebunan keluarga Kim, dan aku melompat di tempat dudukku.

“Kita akan pergi ke rumah kita?” aku berteriak penuh kegembiraan.

“Ya, aku memesannya untuk akhir pekan.”

Aku melepas sabuk pengaman ku, meluncur dan mulai mencium wajahnya saat kami berkendara di jalan masuk Jimin terkekeh melihat kelakuanku yang kekanak-kanakan.

Kita sampai pada rumah, aku keluar dari mobil bahkan sebelum mobil itu berhenti dan berlari ke pintu depan.

Aku berbalik dan menatap ke pemandangan halaman yang indah.

“Oh, Jimin, aku sangat menyukai tempat ini.” Aku tersenyum melamun, dia berjalan di belakangku.

"Aku tahu." Jimin memberiku gantungan kunci dengan pita pita merah terikat pada kunci.

Aku mengerutkan kening saat aku menatapnya di tanganku.

"Itu sebabnya aku membelikannya untukmu.”

Mataku bertemu dengannya. "Apa?"

"Ku pikir kita bisa tinggal di sini pada akhir pekan dan hari libur.”

“Kau ingin menjadi orang rawa bersamaku?” Aku terkejut.

Dia berdiri dan membawaku ke dalam pelukannya.

"Aku dapat menjadi apa pun, Kim Yeorin. . . selama aku bersamamu.”

.
.
.
Fin

Semoga bahagia selamanya ya Jim-Yeo..

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang