4. The Plot

552 76 67
                                    

Terhitung sudah 3 hari Soohyun hilang tanpa kabar, Jiwon awalnya kesal karena pria itu menghilang usai perjalanan seru mereka. Namun saat ini, dia lebih ke khawatir, selain dia tidak tau tempat tinggal Soohyun, dia hanya memiliki nomor telfonnya. Nomornya tidak aktif.

Adapun Jiwon tampak murung sekarang, merasa khawatir beralasan. Apakah dia dicampakkan? Tidak. Tidak mungkin secepat itu. Maksudnya, dia tidak seburuk itu untuk dicampakkan? Iya, kan?

Malam ini, Jiwon berbelanja di salah satu minimarket yang agak jauh dari rumahnya. Ia sengaja berjalan kaki agar tidak stress, tentu saja dengan totebag coklat kebanggaannya.

Malam ini sangat cerah sekali, bintang-bintang berada pada garis edarnya masing-masing. Wanita itu menggunakan celana kain panjang hitam, sweater putih dan rambut panjang bergelombang yang diurai, tak lupa syal abu-abu yang melilit leher jenjangnya.

Dengan sneaker putih ia berjalan dan bersenandung. Menurut rumor yang beredar, jalanan ini akan dipenuhi waria yang mencari mangsa dari lelaki berhidung belang, saat larut malam. Inilah yang membuat Jiwon yakin untuk lewat sini, ia yakin para waria lebih bermurah hati dan tidak akan melakukan catcalling kepadanya. Jiwon merasa aman.

Sebelumnya, Jiwon tidak pernah punya kesempatan berjalan-jalan terlebih saat malam, namun iya, semenjak mengenal Soohyun, perlahan-lahan kehidupan normalnya kembali.

Hah... dia jadi merindukan Soohyun. Entah dimana dan bagaimana kabar lelaki itu. Jiwon sangat takut jika ditinggalkan, sangat.

ninuninuninu

“HEI! JANGAN LARI!”

Jiwon terkejut setengah mati mendengar sirine Satpol-PP disana, mereka saling berkejaran dengan para waria cantik disana. Jiwon bingung dengan situasi ini, ia merasa terjebak namun tidak bisa berbuat apa-apa. Menurutnya ini belum terlalu larut malam.

“Gimana ini?” dia bertanya pada dirinya sendiri, mempercepat langkah kakinya.

“HEI KAU! IKUT KAMI!” Jiwon mematung, apakah dia terjerumus?

“AAAA gak mau!!! Om kejar baby aja kalo bisa. Muach!” jawabnya dengan suara mendayu manja.

Bukan dirinya ternyata, tapi Jiwon merasa ini situasi yang sangat membingungkan, waria dari belakang berlari secara mundur, masih sempat untuk mengejek satpol PP.

SOOHYUN OPPA?!” rahang Jiwon terjatuh, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Matanya membelalak karena terkejut setengah mati.

Lelaki berjiwa wanita itu terhenyak dengan rem otomatis pada dirinya. Matanya menatap kaget pada wanita yang terasa asing memanggil nama itu.

“HEI BERHENTI KALIAN!” satpol pp itu berlari mengejar, sedangkan lelaki yang Jiwon kagumi ini menarik pergelangan tangannya, berlari menjauh.

Jiwon benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, 3 hari tidak bertemu, dia melihat Soohyun dengan keadaan seperti ini??? What the hell universe.... Selama berlari, wanita itu hanya melihat kearah Soohyun yang sangat cantik dengan gaun mini tipis dan rambut panjang ikal. Tangan kanannya dicekal erat oleh tangan kiri Soohyun, lelaki itu beberapa kali mengecek ke belakang lalu kembali menatap jalan di depan.

Mereka terhenti di gang sempit dengan pagar hitam pembatas. Jiwon masih terpaku tidak percaya dengan apa yang ia alami. Ini Soohyun? Soohyun yang ia damba-dambakan???

“CEPAT NAIK!” Jiwon bangun dari alam bawah sadarnya. Soohyun memposisikan kedua tangannya agar dipijak Jiwon, “CEPAT!”

“A-aku takut memanjat.” ucapnya pelan. Lelaki itu tampak frustasi, “KALAU BEGITU INI PENGALAMAN PERTAMAMU ATAU KAU TIDAK AKAN BISA KEMBALI!”

Behind The Life Where stories live. Discover now