SPOILER

70 12 0
                                    

Senku terlihat sangat kesal sekarang. Dia Lalu menarik Miwa pergi diikuti oleh Chrome.

"Eh... Mau kembali sekarang bukan kah kamu harus melakukan sesuatu disana?!" Tanya Miwa dengan panik saat di tarik menjauh.

"Iya, bukan kah kau ingin menunjukkan padaku sihir yang menakjubkan!" Kali ini Chrome yang protes.

"Itu nanti saja, Chrome akan ku ceritakan kejadian 3.400 tahun yang lalu padamu," Kata Senku sambil menaiki rumah pohon yang barusan dia rampas.

Chrome dan Miwa sama-sama syok mendengar itu.

"Ratusan tahun yang lalu? Memang nya itu ada?" Gumam Chrome sambil menatap Senku dengan aneh.

'Seriusan nih, harusnya nanti malam kan! Harusnya tadi Senku membuat tombak emas kan?!' batin Miwa dengan tertekan lalu kemudian menghela nafas pasrah.

'Ah.. sudahlah, apapun itu ayo ikuti saja alur nya,' Miwa ikut naik dan duduk di sebelah Senku.

Chrome juga sudah naik dan duduk tepat didepan Senku dengan wajah serius.

Senku menyeringai lalu menceritakan tentang semua yang dia ketahui tentang kecanggihan masa depan yang mungkin sekarang disebut sebagai masa lalu.

Dia menjelaskan tentang robot buatan manusia yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan disebut sebagai AI, pengobatan di zaman moderen, anime, mobil, pesawat, ponsel dan juga tentang sebuah sinar hijau aneh yang muncul di langit lalu membuat semua orang membatu.

Chrome menyimak semua itu dengan penuh keseriusan.

Tiba-tiba air mata nya mentes begitu saja.

Senku yang melihat manusia purba didepan nya tiba-tiba menangis langsung berhenti dan menatap Chrome dengan wajah aneh.

"Kenapa kau tiba-tiba menangis, apa ada yang salah dengan emosi mu," Tanya Senku dengan raut wajah yang tidak bisa di deskripsikan.

Miwa yang disebelah Senku hanya bisa menahan tawa mendengar kalimat blak-blak an dari ilmuwan disebelahnya.

"Aku tidak menangis sialan! Lagipula siapa yang tidak kesal, manusia pendahulu kami perlahan-lahan menghabiskan jutaan tahun demi membangun peradaban modern dan semua itu hilang dalam sekejap..." Chrome menutup wajahnya yang penuh air mata dengan bahu yang gemetar.

Senku menatap Chrome dengan tatapan yang rumit. Lalu Miwa menepuk bahunya dengan lembut.

"Umat manusia tidak akan kalah begitu saja Chrome,"

Suara lembut itu cukup membuat Chrome mendongak ke atas, dia melihat seorang wanita dengan tubuh yang ramping serta wajah yang sangat cantik sedang tersenyum kepada nya dengan latar matahari terbenam, itu membuat nya terlihat sangat bersinar Dimata Chrome.

"Apa kau seorang Dewi?"

"Dewi apa nya dasar bodoh." Senku memukul kepala Chrome dengan botol yang terbuat dari tanah liat di saku nya.

Senku lalu menghela nafas dengan berat dan tersenyum sekali lagi tapi senyuman nya kali ini terlihat sangat mengancam Dimata Chrome.

"Turunkan pandangan mu sialan," bisik nya dengan nada dingin yang sangat mencekam sambil menekan kepala Chrome untuk tunduk.

'Dia mengerikan,' batin Chrome sambil menunduk dengan tangan yang ditaruh di atas paha, persis seperti seorang anak yang sedang dimarahi, jika kalian punya imajinasi yang tinggi kalian bahkan bisa melihat ada gumpalan awan hitam di atas kepalanya.

Chrome bahkan masih bisa merasakan hawa-hawa tidak menyenangkan dari Senku yang membuat punggung nya terasa dingin.

Miwa yang melihat semua itu lagi-lagi mengerutkan keningnya dengan heran.

SENKU  X  OC Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt