KEMATIAN

87 15 1
                                    

"Sekalipun kau membunuh Senku ataupun Yuzuriha aku tidak akan menyerah, aku pasti akan tetap untuk membangkitkan umat manusia!" Miwa terlihat tidak gentar dia dia melangkah maju.

"MIWAAA!! Apa yang coba kau lakukan bodoh!!!" Senku menarik Miwa dengan nafas yang memburu.

Tsukasa yang melihat itu menyeringai kecil.

'Jika membunuh Senku, gadis kecil itu kelihatan nya masih punya tekad untuk membangkitkan umat manusia. Bukankah lebih baik dia saja yang ku bunuh? Senku akan kehilangan semangat nya jika gadis kecil itu mati kan,'

"Senku lepaskan aku?!!" Miwa meronta-ronta di pelukan Senku.

"Jika ku lepaskan kau akan melakukan hal bodoh lagi kan," bisik Senku dengan kesal.

Miwa bisa merasakan nya tubuh Senku yang gemetar saat memeluknya.

Senku memeluk Miwa semakin erat.
"Cairan kebangkitan dibuat dari campuran asam nitrat dan alhokol. Saring cairan mukjizat dari gua dan campurkan dengan alkohol yang sudah disaring sampai sebisa mungkin kadarnya 96% rasionya—"

"APA YANG KAU KATAKAN SENKU!!" teriak kan Miwa memecah keheningan.

Senku menutup mulut Miwa dengan tangan besarnya dan melanjutkan perkataannya yang tadi sempat terpotong.

"Rasio nya adalah 30% cairan pembangkit dan 70% alhokol, kalau meleset sedikit saja efek dari cairan kebangkitan tidak akan berhasil. Kau bisa mengujinya pada burung walet yang membatu sampai rasio nya pas,"

Mendengar itu Yuzuriha menangis sambil menutup mulutnya tidak percaya.

"Terimakasih Senku, dengan ini tidak ada lagi alasanku untuk membiarkan mu hidup,"

Tsukasa mendorong Yuzuriha sampai tersungkur.

Lalu berjalan mendekati 2 ilmuwan itu.

"Jika ku biarkan kalian hidup, kalian pasti akan mengembangkan peradaban. Miwa Senku maukah kalian berjanji untuk tidak melakukan nya?" Tanya Tsukasa.

"Hahaha apa yang kau bicarakan, untuk apa menjanjikan hal tidak masuk akal— " kata kata Senku terpotong oleh Tsukasa.

"Tidak, kau tidak perlu berbohong
Soal sains. Mau kah kau saat ini di sini berjanji, bahwa kau akan meninggalkan sains?"

Miwa menatap Tsukasa dengan penuh tatapan permusuhan.

"Hoo... Aku suka tatapan mu itu gadis kecil," Tsukasa tersenyum kecil.

"Nah Senku, apa keputusan mu kalau kau berjanji aku tidak akan membunuh mu,"

"Bukan kah Jawaban sudah jelas? Itu mustahil," Senku menjawab dengan tenang.

"Baiklah jika itu keputusan mu,"
Dia dengan kasar memukul perut Senku dan melempar nya sampai mendekati jurang.

"Ukhhh Apaaa?!" Senku berusaha bangkit dengan susah payah.

"K-KAU BILANG AKAN MEMBUNUH KU KAN?!"

Tsukasa terkekeh dingin.
"Aku berubah pikiran," dia berjalan mendekati Miwa dengan mengacungkan tombaknya.

"Hei Tsukasa, jika mau membunuhku langsung saja tusuk aku disini," Miwa menunjuk dada kirinya.

"Aku tidak suka rasa sakit, jadi semakin cepat semakin baik, kau pasti tidak akan tega menyiksa orang yang mirip seperti adikmu kan?" Miwa menyeringai kecil dengan sombong nya mengangkat dagu seolah-olah sedang menantang Tsukasa.

"Miwa, ini kesepakatan terakhir dariku. Mau kah kau berhenti membangkitkan seseorang? Aku tidak masalah dengan sains. Kau bisa lakukan apapun yang mau dengan sains kecuali membangkitkan patung batu itu bagaimana?" Tanya Tsukasa lagi.

SENKU  X  OC Where stories live. Discover now