Rumah Hantu Atau "Rumah Hantu?"

4 1 0
                                    

Chloe dan lainnya pun berjaga di pintu depan tempat arwah itu terakhir muncul. Mata mereka fokus terhadap semua yang ada disekitarnya, termasuk Luna, yang bisa merasakan sesuatu dari arah manapun.

Tapi tiba tiba, hari menjadi siang. Mereka yang awalnya fokus teralihkan pada langit yang awalnya gelap tiba-tiba cerah. Lalu ada yang menarik baju Vivian dari belakang...tapi siapa?

"Kakak! Namamu siapa?"
Vivian, yang melihat anak kecil dibelakangnya langsung gemas melihatnya.
"Ihh, kamu lucu banget! Aku Vivian, kalo adek siapa?" katanya kegirangan.
"Namaku Selena! Aku berumur 5 tahun, dan bersekolah di Moonlight Kindergarten!"

"Eh?"
Kata kata yang diucapkan "Selena" membuat heran semua orang. Mereka tahu bahwa Selena yang mereka kenal bukanlah anak kecil yang mungil dan ceria. Selena yang mereka kenal adalah gadis dewasa yang tidak banyak bicara.
"Oh begitu...Kalau guru adek siapa?" tanya Luna.
"Namanya Miss Lillie! Oh, itu dia!"

Saat "Selena" berbicara, langit berubah jadi gelap lagi. Selena kecil pun hancur layak patung pasir yang tidak kokoh. Chloe berkata agar mereka tetap berjaga jaga. Lalu, dari atas, wanita yang katanya namanya "Lillie" itu menyerang dengan sebuah bola cahaya hitam.

"Awas!" kata Chloe.
"Heal! Light! Protect!" ucap Luna. "Apa kau baik-baik saja, Chloe?". Chloe mengangguk.

Lagi-lagi wanita itu terkekeh seram dan menghilang.

"Chloe, bagaimana keadaanmu?" kata Alice.
"Tidak apa-apa, Clever." kata Chloe.
"Hah? Sejak kapan aku memanggilmu?" kata Clever.

. . .

"APAAAA?!" teriak mereka bertiga.
"Alice, suaramu berubah menjadi suara Clever..." kata Chloe.
"Tidaak... aku tidak mau suaraku yang merdu diganti oleh suara bapak bapak yang serak ini..." keluh Alice.
"Ngejek ya kamu?" kata Clever.
"Emang siapa yang kemaren nyanyi sambalado sampe kupingku budeg di kamar mandi asrama?" kata Alice.

Grrr....
Mereka berdua mulai bermusuhan dan menatap satu sama lain.
"Sudah jangan bertengkar. Kalau bertengkar nanti malah jodoh lho~" kata Luna.
"Diem ya, pacar aku Chloe." kata Clever.
"Bener. Pacar aku Kaito Shion." kata Alice menyahut.

Beberapa waktu pun berlalu dengan basa basi mereka... Dan seketika ada yang terbang dari langit! Dan itu adalah wanita tadi!

"Apa yang kau mau?!" kata Luna. "Kamu ini, merepotkan, seperti anak kecil, suka jahil juga! Hantu TIDAK BERGUNA!" tegas Luna
Semua terdiam mendengarnya. Sunyi.

"Hiks.. Huu.."
Terdengar tangisan dari wanita itu.
"Hah?!" kata Luna.
"Kalian... Kalian orang dewasa! Hanya bisa menyakiti perasaan, tanpa memikirkan akibatnya!! Aku benci kamu, Luna! " katanya.
"Uh..
...Lillie? Apakah itu kamu..?"

Seketika Luna teringat. Wanita itu adalah teman masa kecilnya, Lillie. Lillie telah meninggal 8 tahun yang lalu, karena tertimpa pohon berduri saat ia berumur 10 tahun.

"Lillie... LILLIE!"
Luna memeluk Lillie yang melayang di udara. Tangisan dan air mata keluar deras dari matanya karena perasaan sedih yang bercampur aduk dengan rindu.
"Lillie...Maafkan aku...Seharusnya aku tidak mengagetkanmu waktu itu..."

***FLASHBACK KEMATIAN LILLIE***
"Lillie, ayo main petak umpet!" kata Lillie.
"Ayo! Aku yang jaga, ya!" kata Luna.
Luna berhitung sampai sepuluh, dan Lillie berlari mencari tempat sembunyi. Dia pun sembunyi dibalik pohon berduri.
"Aku akan mencarimu~!" kata Luna sambil tertawa sedikit.
Luna melihat tangan Lillie yang kelihatan dibalik pohon. Luna pun menghampiri Lillie dan...
"Baa! Ketemu!!"
Lillie terkejut, dan ia tersungkur kebelakang. Tanpa ia sadari, tubuhnya tertusuk duri pohon tersebut. Ditambah lagi pohon itu rapuh, jadi pohon itu pun jatuh menimpa Lillie.
Darah dari tubuh Lillie bercipratan kemana-mana. Luna, yang melihat, ketakutan, sedih, dan TRAUMA. Ia hanya menangis saat ia berlari pulang.
"AYAAAHHH!! IBUU!!" dia hanya berteriak seperti itu...

"Maaf... Maaf..."
Mereka masih berpelukan dan...

... Eh?

Semua itu hanya halusinasi dan mimpi. Luna merasa lebih baik setelah mengucapkan semua yang tadi ia ucapkan.
Tapi, ada sosok aneh lagi di balkoni sekolah dan itu... Lillie!
"Luna, aku akan mengunjungimu selalu!" kata Lillie, lalu ia menghilang.

Luna tersenyum.

"Aduduh... Eh?!"
Amber tersadar.
"Jadi tadi hanya mimpi... haha..." kata Amber.

Pintu sekolah pun diketok lagi. Kali ini, anak anak normal datang dan berwajah ceria. Petualangan yang hangat ini akan... ya seiring perjalanan berlanjut~

CREATOR NOTE
uuuu.... wandahoyy!! ini yaa ch... emm 7? lupa hehe^^ enjoy yaa~
love, h.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wonderland of Won☆⁠dersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang