5.

21 2 2
                                    

Sesampainya Fadil di ruang tamu dia melihat Alina datang menuju ke arahnya sambil membawa cemilan dan minum untuknya

"ini minum sama camilannya Fadil, dimakan ya" ucap Alina sambil tersenyum manis

"Iya Bun makasih"

"Iya sama-sama "ucap alina" Oh iya gimana ona? Udah bangun belum "tanya Alina

"Udah Bun, paling lagi cuci muka dia" jawab Fadil

Tap
Tap
Tapp

suara langkah kaki seseorang menuruni anak tangga mengalihkan pandangan keduanya.di sana Ilona sedang menuruni anak tangga dan berjalan menuju ke arah mereka.

"Kenapa ona dibangunin sih Bun? "Protes Ilona

"Kenapa, kenapa, kamu itu loh ona belum makan malam nanti sakit" ucap alinea sambil menatap ke arah putrinya garang

"Ya bunda jangan suruh dia yang bangunin" ucap Ilona sambil menunjuk ke arah Fadil

"Loh emangnya kenapa kalau bunda suruh Fadil"

"Dia itu loh Bun banguninnya nggak ada lembut-lembutnya tadi pintu kamar ona digedor sama dia,kan ona jadi kaget padahal ona lagi mimpi nikah sama na jaemin"beritahu Ilona sambil memajukan bibirnya berapa senti

"eh enak aja gua udah ngetuk pintu kamar lo pelan-pelan ya tapi lonya nggak nyaut-nyaut ya udah gua gedorr aja" ucap Fadil "ona nya budek Bun makanya fadil gedor pintunya" beritahu Fadil kepada Alina

"Sudah sudah, ona kamu makan malam dulu sana sekalian ajak Fadil "ucap Alina" bunda mau ke kamar dulu ya"lanjutnya dan beranjak pergi menuju kamarnya

"Iya Bun"

"Woi ayo makan" ucap ilona pada Fadil

"ayolah gas" ucap Fadil dengan semangat dan beranjak pergi ke arah meja makan sedangkan Ilona memandang cengo ke arah Fadil. Ilona pikir Fadil akan menolak ternyata di luar dugaannya.

Ilona pun menyusul Fadil kemeja makan, sesampainya ilona di meja makan Ilona melihat Fadil yang sudah duduk anteng sambil memainkan ponsel. Ilona bergegas menuju kursi samping Fadel dan mendudukinya, aktivitas fadil terhenti saat merasa ada pergerakan di sampingnya Fadil menoleh ke samping dia melihat Ilona yang sedang mengambil makanan di atas meja

"Ambilin gua juga dong" ucap Fadil

"Dihh,ambil sendiri"

"Ambilin.. gua kan tamu, inget tamu itu adalah raja"

"Tamu kok langsung nyelonong aja" cibir Ilona

"Ish, ambilin"

"CK, Iya"ucap ilona sambil mengambilkan makanan untuk Fadil

"Nah gitu dong, sekalian belajar jadi istri"

"Ogah amat gue jadi istri lo"

"Emang gua bilang kalau lo bakal jadi istri gua? "Ucap Fadil sambil memasang wajah tengil

"E-ee Bacot lo" jawab ilona gelagapan, sialan Fadil bikin dia malu lagi

"Cie ngarep bakal jadi istri gua"

"berisik lo" ucap ilona kesal "nih makan" lanjutnya sambil meletakkan piring di depan Fadil

"makasih istri" ucap Fadil sambil tersenyum manis jangan lupakan lengsung pipinya ilona yang melihat senyuman manis Fadil terpana sebentar

"Apaan sih istri-istri" ucap ilona dan mereka menikmati makanan dengan tenang tidak ada yang membuka suara hanya ada suara detingan sendok

Setelah selesai mereka makan ilona berniat membereskan piring fadil namun fadil menolak nya"bekas gua biar gua aja yang bawa ke belakang"

"Yaudah"mereka pun pergi kebelakang untuk mencuci piring nya

"Sini punya lo gue yang cuci"

"Gausah biar gua aja"

"Udah sini biar sekalian"

"Makasih istri"

"Dihhh,udah sana tunggu di ruang tamu aja lo"usir ilona

"Siap istri"ucap fadil sambil menaruh tangannya di keningnya memperagakan bentuk hormat dan beranjak pergi ke ruang tamu

"Siip istiri"cibir ilona sambil merotasi mataa nya malas

Fadilonaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن