-34(buku diary atallah)

Mulai dari awal
                                    

"buat siapa sih doa nya? tiba-tiba banget nanya doa jalur langit?mau melangit kan nama nya siapa ta? perasaan Malika aja ga pernah sampe di bawa pake jalur langit?"

"sudahlah mi , atta malas dengan nama itu atta kan nanya umi ada doa jalur langit? atta males sama nama itu mi jangan di bawa bawa"

"Afwan nggih anak umii , umi Ndak ada doa nya tapi kayaknya Abi punya soalnya dua mas mu juga pake jalur langit dari Abi"

"Abi masih mengisi kajian ya mi?"tanya atallah

"iya tunggu saja"

"yasudah atta pergi dulu ya mi? nanti kalau Abi sudah pulang atta kembali . assalamu'alaikum umi nya atta seorang!"

"walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh hati hati nak"

"nggih umi ku sayng"sahut atallah

***

haura terlihat sedang menunggu seseorang di depan asrama nya . ia melihat sosok pria yang postur tubuh nya ia kenali yang sedang berjalan menuju ke arahnya

Haura langsung berlari menghampiri sosok pria itu ia terlihat bahagia sekali ketika melihat pria itu

Haura pun memeluk pria itu dengan perasaan senang "aku kangen hiks"tiba tiba saja Haura menangis di pelukan pria itu

atallah yang ingin menghampiri Haura di asrama nya malah melihat pemandangan ini . ia cukup panas Dengan pemandangan ini

"ekhmm bukan mahram itu tidak boleh bersentuhan" ucap atallah kepada Haura dan sosok pria itu karna mereka sedang berpelukan

"g-gus atallah?"Haura pun langsung melihat ke arah atallah

"kenapa hm?benar kan apa yang saya ucapkan?"

"memang benar Gus tapi saya ini hafy Abang dari Arsyila" jelas pria itu

"owalah Abang toh berarti mahram Afwan saya sudah salah faham"ucap atallah karna tidak enak ia sudah salah faham dengan pria itu padahal pria itu adalah Kaka / Abang dari Haura

"tidak papa Gus , Afwan Gus apakah umi nafsah ada?"bagaimana hafy bisa kenal dengan umi nafsah? apa karna Haura mondok di sini?

"ada di ndalem mari saya antar"tawar atallah

"tidak merepotkan Gus nya?"tanya hafy tak enak

"tidak sama sekali mari saya antarkan?"ucap atallah

"arsyi tunggu di sini dek?atau mau ikut sama aka hm?" aka adalah hafy nama nya kan Muhammad hafy arsyaka

"kalau asyi tidak mau ikut tidak papa abang aka?"tanya Haura

"boleh saja tapi Memang kalau Abang aka meninggalkan asyi lama asyi Ndak marah dengan Abang aka?"tanya hafy dengan lembut pasalnya ia tidak akan mau dan tidak akan pernah ingin membentak adik kecil kesayangan nya ini

"eum ya sudah asyi ikut Abang saja"

"lembut sekali cara mas hafy berbicara dengan haura . ya Allah hamba memohon untuk bisa mendapatkan hamba mu yang satu ini ya rabb"batin atallah

"Gus?" panggil hafy yang melihat atallah sedang bengong

"eh iya? mari" ucap atallah yang tersadar

sedari tadi menuju ke ndalem Haura senantiasa menggandeng tangan sang Abang dengan perasaan senang karna ia sangat merindukan sosok Abang nya ini Abang nya sibuk merantau selama satu tahun .

"silahkan masuk" ucap atallah

"nggih Syukron Gus , assalamu'alaikum"atallah , Haura , dan hafy pun memasuki ndalem

cinta untuk azzura (Hiatus sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang