1. Sorot Mata Hitam

8 1 2
                                    

"Bogor kota hujan, Dan kota yang memiliki kepahitan cinta"

Hanya beberapa kata namun dapat membuat Seja Rembulan Alaska menatapnya dengan penuh tanya

Berulang kali Seja mengetuk otaknya yang sedikit ngeleg karena memikirkan apa maksud dari kata yang baru saja ia baca

"Bogor kota hujan, dan kota yang memiliki kepahitan cinta" Memang ada kisah cinta yang berakhir di kota bogor? bukan kah Bandung yang selalu di juluki dengan kota cinta itu yang selalu mendapatkan kisah cinta indah dan menyakitkan??

"Serius amat neng" Seja menjatuhkan ponselnya dengan kencang setelah Clazora Mikasa salah satu temen Seja mengejutkannya tiba-tiba,

Seja mengelus dadanya, "kalo datang tuh salam cla, untung gua ga jantungan" Jawab Seja, Sang pelaku hanya cengengesan tanpa rasa bersalah

"ya lagian lo sih serius banget natap hp sampe melotot gitu" Ucap Clazora yang menduduki dirinya di bangku samping Seja

"kepo banget lo, btw 2 bocah curut dimana?" Tanya Seja, 2 bocah yang di maksud Seja adalah Sefaja Senjaharna dan Hanasta Gemintang dua teman Seja juga

"Gua suruh tunggu di kantin sekalian pesenin bakso, terus gua kesini deh buat jemput lo"

"jahat banget nyeri hate da aing mah di tinggalken ka kantin emang dasar fake pren maraneh ma" Ucap Seja dengan wajah dramatis nya

"Fake prenn benget maneh hurung"

"ya salah lo sendiri lah kalo di ajak ke kantin pasti bilangnya males, lebih milih baca novel" Balas Clazora dengan wajah sedikit kesalnya

"ya iya juga sii, terus ngapain lo kesini?" tanya Seja mengerutkan dahinya

"gua kan tadi udah bilang kalo gua mau jemput lo, udah lah hayu laper gua" Tanpa basa-basi lagi Clazora pun langsung menarik lengan Seja keluar kelas menuju kantin sekolah SMA Biantraa

*****

Seja berjalan menuruni tangga dengan malas, Jika boleh jujur

Sebenarnya ia sangat malas jika harus pergi menuju kantin karena hal yang paling di benci oleh Seja adalah suasana kantin yang sangat ramai apalagi di jam istirahat seperti ini pasti banyak siswa/i SMA Biantraa yang sedang berada di kantin

Bukan hanya itu, Seja juga sangat tidak suka karena di kantin pasti akan sangat berisik yang membuat ia akan terganggu dan tidak fokus membaca novel kesukaanya yaitu kisah cinta Milea dan Dilan yang abadi di kota bandung itu

"Semangat dikit atuh se" ucap Clazora yang sedari tadi memperhatikan

"males banget gua jirr nanti rame gimana"

"ya kalo lo mau sepi ke kuburan aja se jangan ke kantin" Seja hanya memutar bola matanya malas, tidak ada percakapana lagi setelah itu

Namun saat melewati lapangan sekolah sorot mata Seja terfokus kepada seseorang yang sedang bermain voli di lapangan, Seja menghentikan langkahnya dan menatap lama seseorang itu

Sorot mata itu, Sorot mata hitam yang begitu mempesona membuat Seja terpesona akan mata yang bersinar gelap itu, tangan kekar yang sedang memukul bola itu membuatnya tidak fokus, warna kulit coklat tapi manis itu membuatnya seketika termenung entah apa yang sedang dirinya bayangkan

Clazora yang sadar bahwa temannya itu tidak berada di dekatnya itu langsung berlari dan menyadarkan Seja dari lamunanya

"woii lo liatin apaan jirr" Seja yang sadar langsung mengicapkan matanya dengan cepat mencoba untuk memgembalikan akal sehatnya kembali

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bogor & Kenangan [ on going ]Where stories live. Discover now