08. kejar kejaran

61 10 8
                                    

Happy Reading

🔨

📜

"Kobo situasi nya gimana?" Zeta bertanya lewat ear piece dirinya dan Kaela baru saja selesai mengantar tiga senpai nya.

"Mobil yang di kejar ke arah barat kota, ini aku masih berusaha nyamain kecepatan mobil nya. Mobil itu ke arah perbukitan di barat, polisi yang ngejar juga belum bertindak banyak karena ini masih di jalan raya kota," ucap kobo menjelaskan situasi yang ada lewat ear piece

"Oke lanjutkan saja pengejarannya aku sama Ela dalam perjalanan," balas Zeta.

Sebelahnya Kobo tak menjawab lagi mungkin anaknya kembali fokus mengejar target.

Kaela dengan kecepatan yang dia bisa segera melajukan mobilnya menyusul Kobo, Zeta juga sudah siap dengan beberapa pisau lempar dan pistol yang sudah di isi peluru.

"Kamu mau pake pistol juga gak?" Tanya Zeta ke Kaela.

Kaela mengangguk, "Mau, tolong ya," jawab Kaela sekaligus meminta tolong Zeta menyiapkan pistol nya.

Mendengar jawaban Kaela, Zeta mulai mengisikan peluru ke dalam pistol Kaela dan setelah itu meletakan pistol nya di pangkuan Kaela. Kaela berterima kasih tanpa menoleh karena posisi nya saat Ini sedang mengemudi dengan kecepatan penuh.

Kan gak lucu kalau sampai Kaela nengok terus tiba tiba nabrak dan Taela mati ntar tamat dong.

Back to story. Saat ini mobil Kaela sudah memasuki jalur pengejaran, terlihat beberapa mobil polisi dan satu motor yang mereka kenal sedang mengejar sebuah mini bus berwarna hitam.

"Zeta di sini ingin melapor saya dan Kaela sudah masuk jalur pengejaran dan siap menerima perintah," kali ini Zeta bicara lewat walkie talkie yang memang terhubung ke polisi.

"Bantu giring mobil ke area minim kendaraan dan warga agar lebih mudah men-block jalur lari mobil," balas seseorang di sebrang walkie talkie.

"Laksanakan."

Dengan begitu kini mobil Kaela mengikuti mobil lainnya untuk membawa si mini bus ke area sepi permukiman.

Berbeda dengan yang membawa mobil, Kobo yang membawa motor kini tepat berada di belakang si mini bus mereka kini sudah mulai memasuki wilayah perbukitan yang minim penduduk. Kobo mengeluarkan pisau lempar dari saku hoodie nya dan melemparkan pisau itu ke salah satu ban mini bus.

Karena lemparan Kobo yang tepat sasaran membuat mini bus di depannya hanya sempat oleng sekejap, mungkin yang mengemudi adalah orang provisional.

Kobo memberi tanda lewat tangannya bahwa salah satu ban mini bus sudah di pecahkan, tak lama suara tembakan terdengar dari belakang dan beberapa peluru melesat melewati Kobo di depannya lalu semua peluru itu mengenai mini bus yang menjadi target.

Mereka mengira jika sudah di tembak maka mini bus itu akan berhenti namun ternyata perkiraan mereka salah karena bukanya berhenti malah ada seseorang yang menodongkan senjata laras panjang dari dalam dan menembakannya ke arah belakang.

Kobo dengan cepat menundukan kepalanya karena jika telat sedetik saja mungkin peluru itu bisa menembus dahi si gadis berambut biru itu.

"Kobo aman gak?" Dari ear piece nya Kobo bisa mendengar nada panik dari Kaela dan Zeta Di saat bersamaan.

"Aku aman kok. Tolong peringatkan polisi aku mau manggil hujan," jawab Kobo sekaligus memberitahu rencananya.

"Oke."

Mendengar jawaban Zeta, Kobo segera mengangkat satu tangannya ke arah langit sementara tangan lainnya digunakan untuk menyeimbangkan motor. Kobo kini mengarahkan tangannya ke arah depan tepat ke bagian belakang mini bus. Selang sedetik kemudian hujan turun dengan derasnya, mobil polisi serta mobil Kaela berhenti agar tidak masuk jangkauan serangan Kobo. Detik berikutnya sebuah petir tak terlalu besar menyambar tepat ke arah mini bus.

Entah hanya karena petir dari Kobo atau memang karena keadaan mini bus itu sudah lumayan rusak mini bus itu tiba tiba meledak walau tak terlalu kencang, namun ledakan itu menimbulkan api dari mini bus.

Beberapa polisi serta Kaela dan Zeta turun dari mobil dan menghampiri mini bus dan Kobo, "Kobo!" Kaela menghampiri Kobo yang terjatuh dari motornya akibat efek ledakan.

Kobo terengah engah karena kelelahan, "Kamu masuk ke mobil ku dulu motornya biar polisi yang urus, aku mau bantu yang lain dulu ada yang kabur soalnya." Kaela menyuruh Kobo sembari mendirikan motor Kobo.

Tak menjawab apapun Kobo hanya mengangguk singkat kemudian berjalan ke mobil Kaela sementara Kaela mengejar penjahat yang kabur.

Disisi lain Zeta bersama beberapa polisi sudah mengejar tiga penjahat yang kabur, ada Lima penjahat di mobil itu dua lainnya sudah tertangkap.

Medan yang berbatu dan tak rata di tambah hujan yang belum reda menjadi rintangan bagi para polisi yang mengejar.

Zeta sendiri sudah berulang kali hampir terpeleset akibat licin. Zeta mengarahkan pistol nya ke depan di mana ada satu penjahat yang masih berlari.

Dor

Tepat, satu tembakan dari Zeta mengenai betis si penjahat hingga si penjahat terjatuh tanpa membuang waktu Zeta langsung mendekati penjahat itu dan mengikatnya dengan tali.

Beberapa menit kemudian kini semuanya mulai terkendali dan penjahat juga sudah tertangkap. Kini para polisi membagi tugas ada yang langsung kembali ke kantor polisi membawa para penjahat, ada yang sedang mengumpulkan barang bukti di mini bus yang sudah rusak, dan ada yang mengecek keadaan trio tusuh.

"Barang bukti nya masih ada kan pak?" Pertanyaan itu berasal dari Kobo yang takut jika barang bukti nya hangus semua.

"Masih kok, kalian sendiri beneran gak papa?" Tanya polisi balik.

"Aman kok pak cuma capek dikit doang gak ada yang luka parah juga mungkin cuma lecet," jawab Kaela.

Polisi itu mengangguk, "Yasudah kalian pulang saja, sisa nya kami yang akan urus. Untuk motor Kobo akan kami antarkan nanti setelah kami cek ada kerusakan atau tidak. Jangan lupa langsung istirahat ya," setelah mengucapkan sederet kalimat panjang polisi itu pergi.

Kaela mulai menyalakan mobilnya dan berjalan menjauh dari tempat kejadian. AC di mobil sengaja tidak di hidupkan karena ketiga tiganya sedang basah kuyup.

"Padahal AC mati tapi tetep aja dingin," gumam Kobo di kursi belakang.

"Ya kita aja basah basahan gimana gak dingin," balas Zeta yang kini tubuhnya juga menggigil.

Mereka lanjut mengobrol hingga Kaela menurunkan mereka satu satu di rumah masing masing.

Sampainya di rumah tiga orang itu tentu saja segera membersihkan tubuh dan istirahat.

🔨☔📜TBC📜☔🔨

Aaaaaa gak nyampe 1000+ kata :( cuma 950+
-Dini

Hero!? (HoloHero Fanfic)Where stories live. Discover now