04. Catastrophe 2

1.5K 110 28
                                    

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

Dua puluh hari kemudian, Mafaza tengah berjalan menuju halte bus. Karena hendak mendaftarkan ulang di salah satu kampus ternama yang ada di Jawa Barat, Mafaza sudah di tawarkan untuk diantar Ilyas tapi tidak mau merepotkan ilyas yang ada jadwal Dakwah di luar kota.

"Pagi ini segar sekali, masyaallah. Mataharinya begitu indah."

Mafaza tersenyum sambil menatap matahari, jalanan cukup sepi karena jam menunjukkan pukul 06.00. Mafaza memang seseorang yang selalu berangkat lebih awal, selain bisa berolahraga berjalan kaki ke halte ia juga bisa menikmati pemandangan yang indah. Halte ini memang tidak jauh dari pesantren, sehingga mafaza dapat akses untuk pergi sendiri walau tadi di hantar Ilyas juga sampai halte.

Mafaza menoleh saat ada seseorang menepuk pundaknya, dalam waktu bersamaan Mafaza pingsan dan di bawa oleh sekelompok orang.

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

⪼₰⌖⊱ζᾆɠą⊰⌖₰⪻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tuan muda."


Pria dengan setelan baju serba hitam itu melirik pria yang memanggilnya.

"Ini laporan mengenai semua tentang Nona." Pria itu membaca berkas yang diberikan oleh tangan kanannya. "Namanya Mafaza Ibrahim, dia gadis yang di titipkan di pesantren sejak umur 5 tahun."

"Alasannya?"

"Ayahnya bangkrut dan pencandu narkoba, sedangkan ibunya meninggalkannya sejak dia berumur 1 tahun." ucapnya menjelaskan, "nona menganggap pemilik pesantren yang merawatnya itu adalah orang tua kandungnya." Sambungnya.

"Begitu ya."

"Dan sekarang, mereka melibatkan polisi mencari keberadaan Nona."

Pria itu, Pria bernama Daga itu menarik sudut bibirnya tipis. "Urus ini untukku."

"Baik."

ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil [TAMAT]Where stories live. Discover now