Itulah sebabnya ada pohon persik di taman belakang rumah mereka, taehyung langsung menanam buah persik yang sudah besar, dan sekarang pohon itu sudah berbunga

Taehyung berdiri di samping jisoo, ikut menatap pohon persik yang ditanam nya setahun yang lalu sudah berbunga

"Kau harus menunggu musim dingin tiba jika ingin menikmati buah persik dari pohon ini"

Jisoo menoleh ke samping, ternyata taehyung mengikutinya sampai ke taman

Menunggu sampai musim dingin? Apa dia masih hidup sampai saat itu?

Jisoo menatap taehyung sejenak, lalu berkata dengan lembut "tae, apa kau sangat membenciku karena lisa? Karena menjadi penghalang antara hubungan kalian"

Taehyung memilih diam, sejujurnya dia membenci jisoo, tapi itu bukan karena hubungan nya dengan lisa, taehyung membenci jisoo karena jisoo adalah penyebab kecelakaan seokjin

"Tae, apa kau akan bahagia jika aku mati?"

Seketika tubuh taehyung membeku, hatinya di penuhi rasa sakit ketika jisoo berkata demikian, memang taehyung ingin jisoo menderita, tapi tidak ingin kehilangan jisoo juga, jalan fikiran taehyung memang sedikit rumit

Karena tidak mendapat jawaban lagi, jisoo pergi meninggalkan taehyung, mengambil tas nya lalu berjalan ke garasi

Jisoo mengemudikan mobilnya dengan hati hati, jisoo sangat rindu dengan Seokjin, jadi dia berniat untuk mengunjungi nya, tak lupa jisoo membeli bunga lili untuk Seokjin dan juga untuk kedua orang tuanya

Jisoo memeriksa penampilan nya, lalu berjalan ke makam Seokjin, selesai dari sana jisoo berjalan sedikit jauh untuk menuju makam kedua orang tua nya

Jisoo berjongkok di hadapan makam ibunya, berusaha untuk tidak menangis, senyum merekah jisoo tunjukkan

"Omma, apa kabar? Apa omma bahagia di sana bersama appa? Wahh aku hampir lupa bagaimana rupa omma"

Plukk

Setetes air mata jatuh mengenai gundukan tanah di hadapan nya, roboh sudah pertahanan jisoo

"Omma, bagaimana rasanya mati? Apa kah sangat sakit? Aku sangat takut omma, apa disana gelap omma? Aku takut kegelapan omma hisk, apa di sana ada kupu kupu juga? Aku sangat takut dengan kupu kupu omma"

Isakan jisoo terdengar memilukan, hari ini jisoo tidak ingin menjadi kuat, bagaimana pun jisoo adalah gadis manja saat di hadapan ibu dan ayah nya, begitupun ketika mereka pergi, kedua oppa nya sangat memanjakan jisoo lebih dari kedua orang tua nya

Sepanjang hari jisoo mengadukan semua kesakitan nya di hadapan makam kedua orang tuanya, hingga tak terasa waktu begitu cepat berlalu, jisoo melirik jam di pergelangan tangan nya, jam sudah menunjukkan pukul dua belas

"Ahh pantas saja perut ku lapar, ternyata sudah waktunya makan siang" Jisoo bangkit sebelum melangkah pergi, jisoo menatap makam ibu dan ayahnya

Jisoo memutuskan untuk pergi ke kedai ayam tempat dia dan Seokjin dulu ketika pergi berkencan

Jisoo memesan banyak ayam, namun yang bisa di makan nya hanya beberapa potong saja, jisoo tidak berselera makan

Bila pun nafsu makan nya ada, jisoo pasti akan memuntahkan semua isi makanannya

Jisoo juga sengaja memesan tiga bungkus ayam dengan rasa yang berbeda-beda, merogoh ponselnya lalu mengetik pesan untuk jennie

*******

Jisoo berlari kecil menuju ruangan jennie, samapai nya di sana ada jennie lengkap dengan jungkook dan rose

"Yakk kenapa kau lama sekali, aku sudah hampir mati menahan lapar jisoo yaa" Teriak rose yang langsung menyambar ayam dari tangan jisoo

"Aiigooo, sahabat ku yang satu ini ternyata sudah sangat lapar ya" Jisoo memilih duduk di samping jennie yang kini sudah menyantap ayam pedas yang di bawa jisoo

"Jisoo ya, kau juga harus makan, lihat kau bertambah kurus" Ucap jungkook yang menyodorkan sepotong ayam pada jisoo

"Ahh kau benar, melihat kalian makan aku jadi lapar, padahal aku sudah makan sangat banyak tadi" Bohong jisoo mengambil ayam yang diberikan jungkook

Mereka makan dengan nikmat, sambil sesekali jungkook melirik ke arah jisoo

Jisoo tentu menyadari hal itu, tapi dia abaikan, jisoo tau jika jungkook sudah lama menyukai nya, tapi karena tidak ingin persahabatan menjadi hancur, jadi dia berpura-pura tidak mengetahui nya, lagipula jisoo sudah mencintai taehyung, lelaki bajingan yang telah menghancurkan keluarga nya

Memikirkan hal itu, Tiba-tiba selera makan jisoo hilang

Terdengar isakan kecil dari jennie, membuat mereka mengalihkan pandangan nya ke arah gadis yang kini sudah menundukkan kepalanya

Jisoo yang berada di samping langsung bertanya "jennie ya, ada apa? Kenapa kau menangis"

Jennie menggeleng "suga oppa tidak bisa di hubungi, aku takut terjadi sesuatu padanya"

Hati jisoo kembali di landa kesedihan, sepertinya suga belum mengabari jennie soal dia tidak akan bisa di hubungi

"Jennie ya, suga oppa baik baik saja, kau tenang saja, dia memberitahu ku kalau dia akan kembali saat pekerjaan nya selesai, disana tidak ada sinyal jadi akan susah di hubungi, dia ingin menelpon mu tapi dia tidak sempat, jadi saat aku menelpon nya dia memintaku untuk memberitahu mu"

Jisoo mengusap usap punggung jennie untuk meredakan tangisan nya "maafkan aku baru ngasih tau kamu sekarang"

"Benarkah?" Tanya jennie menatap jisoo dengan penuh harap

Jisoo sebernarnya tidak ingin berbohong, tapi tidak tega juga melihat jennie "tentu saja benar"

"Wahh jennie sekarang buncin parah, suga oppa menghilang sehari saja sudah membuat nya uring uringan seperti ini" Ledek rose yang mengundang tawa mereka semua

Beruntung mereka tidak ada jadwal kerja sampai dua jam kedepan, menghabiskan waktu dengan bercanda membuat hati jisoo sedikit menghangat, rasanya sudah lama dia tidak tertawa lepas seperti ini

Beruntung ada ketiga sahabat nya yang selalu ada di samping nya, membantu jisoo saat kesusahan, kesedihan seperti apa yang diberikan jisoo nanti saat dirinya pergi meninggalkan mereka untuk selamanya

Nyong yorobun, jangan lupa abis baca di vote ya
Siapa yang setuju sad ending?
Kek nya tae pantas nya menderita deh sampai akhir cerita

See you🐚🐚

SERENITY -VSOOWhere stories live. Discover now