Bab 3 - "Perayaan yang menakutkan"

1 0 0
                                    

𖢲

Liyon pun membuka matanya dan mendapati dirinya sudah dikamar. Dia pun mencoba untuk duduk dan bersandar sembari mengingat apa yang terjadi semalam.

Dia pun melihat ada seseorang yang tengah tidur disamping kasurnya. Siapa kah dia? Yap, kakak pertama yaitu lizen.

Lizen pun membuka matanya lalu melihat adiknya yang tengah memperhatikan nya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Bagaimana sekarang? Apakah kau masih merasa sakit? " ucap lizen sembari duduk dengan tegak.

"Ya.. Sekarang sudah lebih baik" ucap liyon sembari mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Seharusnya kau tidak keluar saat malam, udara dingin tidak baik untuk tubuhmu" ucap lizen dengan nada khawatir sembari mengusap-usap rambut sang adik.

Liyon hanya terdiam sambil berpikir, mungkin Kakaknya sekarang mulai bersimpati kepadanya dan tidak membencinya lagi (?)

"Nanti malam akan ada perayaan hari kedewasaanmu dan kembaranmu, Le'yon" Ucap Lizen sambil tersenyum karna adiknya yang manis ini sudah menjadi dewasa.

'Salah satu hal yang paling ku takuti adalah perayaan yang dimana akan banyak mata yang melihatku.. ' Pikir liyon yang sekarang mulai gelisah dan takut.

Lizen yang menyadari akan hal itupun memeluk liyon dan menyalurkan kehangatan keluarga yang tidak pernah liyon rasakan. "Tidak apa-apa, aku akan menemanimu saat perayaan nanti, kau tidak perlu takut" dengan suara yang lembut lizen mengatakannya dengan tulus.

Liyon pun membalas pelukan sang kakak dan memejamkan matanya. "Terima kasih." 2 kata keluar dari mulut liyon, walaupun tidak ada yang istimewa dari kata-kata itu, bagi lizen itu sudah sangat berarti.

𖢲

Suara alat musik memenuhi seluruh ruangan, pembicaraan para bangsawan lainnya yang disertai dengan canda tawa sembari berbincang dengan sang kerabat maupun teman.

"Raja Sitora, Arthur la sitora's memasuki ruangan, disertai dengan putra dan putrinya. " dengan suara lantang seseorang menyebutkan nama raja.

Arthur pun memasuki ruangan diikuti oleh 5 bersaudara. Tangan liyon yang sedari tadi gemetar karna sebelum memasuki ruangan sudah mendapatkan kalimat ancaman.

10 menit sebelumnya..

"Kau jangan membuat malu saat perayaan sudah dimulai, kalau sampai kau membuat malu nama kerajaan ini, saya akan memberikan hukuman untukmu" ucapan dari raja yaitu ayahnya sendiri.

𖢲

Kini liyon sedang dibalkon istana sembari memerhatikan bintang. 'Kau jangan membuat malu saat perayaan sudah dimulai' kata kata itu terus berputar didalam pikiran liyon.

"Perayaan ini sungguh menakutkan.. " ucap liyon dengan lirih. Sehingga ada seseorang yang mendengarnya lalu menghampiri kearah suara itu.

"Liyon? " ucap seseorang itu yang ternyata ialah kakak pertamanya.

Liyon pun menoleh kearah kakak tertuanya itu. "Iya? " ucap liyon sembari menatap kearah kakaknya itu.

"Kau ngapain disini? Tidak ikut berbincang didalam dengan anak anak seumuran denganmu? " tanya Lizen sambil mendekat kearah Liyon.

"Dari tatapan mereka saja aku sudah tau mereka pasti akan mengatai diriku. " Ucap liyon sembari mengalihkan pandangannya kearah bintang bintang yang bersinar terang dilangit malam.

"Ah.. Maafkan aku" ucap lizen meminta maaf kepada liyon.

"Untuk apa minta maaf? Kakak tidak melakukan kesalahan apapun" Ucap liyon tanpa memalingkan pandangannya.

"Kakak minta maaf karna tidak memerhatikan sekeliling yang menatap dirimu dengan sinis itu" ucap lizen

"Tidak apa apa, lagi pula aku sudah terbiasa.. " ucap liyon dengan lirih

Lizen pun terdiam mendengar 1 kalimat yang keluar dari mulut adiknya itu. Dia pun langsung memeluknya dengan erat.

"Kakak janji, nanti bakal bikin semua orang yang natap kamu kayak tadi gaberani lagi kayak gitu, dan bakal ngelindungin kamu selalu! " ucap lizen dengan penuh semangat

"Kenapa kau berubah menjadi baik sekarang? Bukankah kau dulunya selalu menjauh dariku, bahkan pernah sesekali menyebutku pembunuh. " ucap liyon tanpa membalas pelukannya itu.

"Karna kakak ingin berubah, kakak sekarang sadar, bahwa kau juga bagian dari keluarga ini, walaupun kau tidak bisa memanggil spirit, kau masih tetap bagian keluarga Sitora yang harus dilindungi" ucap lizen dengan tulus sembari mengusap-usap kepala adiknya itu.

Liyon pun terdiam. Ternyata dugaannya benar, sekarang kakak nya tidak benci lagi dengannya. Liyon pun membalas pelukan sang kakak dengan begitu erat.

"Terima kasih sudah menerimaku.. " ucap liyon dengan nada lirih seperti akan menangis (?) Yo ndak tau

"Iya sama-sama, nanti juga kakak akan mengajakmu untuk minum teh bersama ya? " ucap lizen dengan senyumannya yang begitu hangat.

"Baiklah..- sekali lagi Terima kasih" ucap liyon sembari mengeratkan pelukannya.

𖢲

Penasaran dengan lanjutannya? Tunggu update-an terbaru nya yaa, jangan lupa vote dan komen, ily for my readers:3 🌹

Leonenz's My SPIRIT'SHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin