Ch. 6

137 27 5
                                    

[Masa itu.]

.

.

.

Tiga bulan yang lalu...

"Apa maumu, Sasuke-san?"

Sasuke yang terus membuntuti Hinata sampai tempat parkir pun akhirnya bertemu mata dengannya. Mereka hanya sendirian di tempat ini. Dan perasaan penasaran itu pun masih bergetar di hati.

"Aku ingin bicara denganmu, ayo kita ke sesuatu tempat!"

Hinata lantas mendesah, ia kemudian bersedekap dada dengan berat hati.

"Bicara aja langsung di sini. Aku lelah Sasuke-san."

Padahal Hinata hanya sejam saja berada di pesta itu, namun melihat Sasuke berada di tempat yang sama membuatnya sesak. Ingatan tentang Sasuke yang lari dari pernikahan mereka lantas terbuka bak membaca buku harian, rasa-rasanya kejadian itu baru kemarin ia alami.

Sasuke tampak terdiam sejenak,  ia seperti menimbang sesuatu. Hinata sontak merasakan firasat buruk, harusnya ia pura-pura tak tahu kehadiran mantan tunangannya itu.

"Ayo kita menikah!" ujar Sasuke begitu tenangnya.

Bak mendengar petir di sebuah badai, Hinata lantas menjauhi Sasuke. Ia sungguh terkejut dengan apa yang keluar dari mulut pria itu. Tapi apalah daya, dengan gaun pesta yang dikenakannya ia tak dapat berjalan cepat, hingga seperti yang ditebak Sasuke dapat meraih pergelangan tangannya dengan mudah.

'Kenapa?'

Hinata tak dapat membendung kesedihan masa lalunya.

'Kenapa kau baru datang sekarang?'

Sasuke tampak terdiam sejenak, sepertinya ia sedikit terkejut dengan apa yang diucapkannya barisan. Sementara Hinata belum keluar dari rasa keterkejutannya, hanya mendesah heran.

"Menikah? Apa aku gak salah dengar, Sasuke-san?!"

Akan tetapi raut wajah Sasuke berubah datar lagi, "Hn."

"Kau sudah gila?!" Matanya mungkin berair, namun sorot kemarahan itu tak terbendung,

"Hn, aku gila tanpamu." Dan itu faktanya.

Hinata menarik pegangan tangannya, ia sungguh tak percaya. Setelah apa yang telah Sasuke lakukan, hidupnya menjadi berantakan. Kepercayaan dirinya hancur. Di usir dari mansion Hyuuga, mendapat surat ancaman dari fans Sasuke, semua kartu dan tabunganya dibekukan oleh ayahnya, dia bahkan tak bisa keluar rumah selama setengah tahun demi menghindari media.

"Jangan bermimpi, hubungan kita gak sedalam itu!"

Setelah mengatakan hal itu, Sasuke tak mengejar Hinata yang pergi darinya. Dia memandangi punggung Hinata yang penuh kemarahan itu, lalu menimbang apa yang harus nantinya.

Dua hari setelahnya, hal tak terduga oleh Hinata hadir di depannya. Kala ingin berangkat kerja, Hinata malah memdapati Sasuke berdiri di depan pagar gedung apartemen tempatnya tinggal. Ia lantas pura-pura tak mengenalnya dan bermaksud melenggang pergi, namun Sasuke justru menghalangi jalan.

"Apa yang kau lakukan? Minggir!" Hinata bahkan tak segan-segan bersikap sedikit kasar.

"Kita harus bicara!"

"Aku sibuk!"

"Hanya sebentar... 5 menit... 3 menit atau satu menit saja!"

Hinata lantas mendesah.

PernikahanWhere stories live. Discover now