十 七

97 8 3
                                    

Salju yang turun menutupi kota, membuat Tokyo menjadi warna putih karna ditutupi oleh salju indah itu. Emma dan (Name) pergi ke kuil untuk berdoa bersama-sama. Tapi kali ini, hanya mereka berdua saja yang pergi. Draken dan Mikey tidak ikut bersama mereka, melainkan mereka pergi motoran ditengah malam bersalju. Sungguh gila

Emma menghela nafas, "Natal kali ini terasa sama saja..." Keluh Emma.

"Tidak ada yang spesial tahun ini.." tambah (Name). Kedua gadis itu menghela nafas. Sesampainya di kuil, mereka seperti melihat seorang gadis bersurai pink muda sedang berdoa juga dikuil, gadis itu tanpak familiar

"Tunggu... bukannya itu Hina?" Ucap Emma. (Name) mengangguk singkat, "seperti itu memang Hina" Mereka berdua pun menghampiri Hina dari belakang. "Hina?" Ucap Emma

Gadis itu langsung membalikkan badannya, "Emma-chan dan (Name)-chan?" Ucap Hina pelan

Emma dan (Name) menyadari bekas kemerahan dibawah mata Hina, mereka berdua langsung bertukar padang lalu mengangguk singkat. "Maaf Hina, apa kau telah selesai berdoa? Jika sudah apa kau keberatan untuk menunggu kami di kursi sebelah sana? Kami tidak akan lama" jelas (Name)

Selesai berdoa, Kedua gadis itu duduk bersama Hina dengan posisi Hina ada diantara mereka berdua. "Hina, kau baru saja menangis bukan? Apa yang terjadi?" Ucap Emma

"Kau bisa beritahu apa saja pada kami," tambah (Name)

Hina menunduk lalu berucap, "Aku putus dengan Takemichi-kun... ayahku menyuruhnya untuk memutuskan ku karna dia adalah seorang berandalan..." Jelas Hina

Emma dan (Name) mengangguk paham, "Ah begitu, seperti niat ayahmu baik, tapi tetap saja hanya karna dia seorang berandal, ayahmu menyuruhnya untuk memutuskan mu" Emma berdiri dari kursi itu, lalu mengambil ponsel dari saku celananya

"Eh? Emma-chan? Apa yang kau lakukan?" Heran Hina

"Tenang saja Hina, serahkan saja padanya. Dan juga soal ayahmu, jangan terlalu di pikirkan. Niatnya sebenarnya baik, dia hanya tidak memikirkan perasaanmu saja" ucap (Name)

"Bawa Takemichi pada kami! Kita akan bertemu didepan rumah Hina!" Ucap Emma

"Ha? Takemichi? Kami tidak tahu dia ada dimana sekarang, lagi pula kenapa kau ingin bertemu dengan Takemichi tiba-tiba?" Ucap Draken

"Aku tidak ingin mendengar alasan apapun! Bawalah Takemichi! Kita akan bertemu didepan rumah Hina!" Emma mematikan teleponnya lalu mengandeng tangan Hina untuk berdiri

"Uwah! Ada apa, Emma-chan?"

"Ayo pergi kedepan rumahmu! Kami tentu saja tidak akan membiarkanmu seperti ini! Pergi temui Takemichi!" Ucap Hina

"Ayo pergi kedepan rumahmu! Kami tentu saja tidak akan membiarkanmu seperti ini! Pergi temui Takemichi!" Ucap Hina

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"T-tunggu! Apa yang harus kukatakan padanya?!"

(Name) memegang bahu Hina, "tenang saja, Takemichi pasti akan mengatakan sesuatu. Kalian berdua hanya salah paham" ucap (Name), mencoba untuk menenangkan Hina

Lost and Found - Haitani Brothers - Tokyo Revengers حيث تعيش القصص. اكتشف الآن