02

144 10 0
                                    

                 Happy reading


Malam itu Arga baru saja pulang dari acara, entah menapa ia merasa sangat lelah padahal hanya pidato di atas panggung dan tidak ada setngah jam dirinya berdiri

Ingin sekali Arga melepas penat nya dengan langsung tidur tetapi masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan, sungguh menyebalkan

"Ah..., aku sangat lelah, kenapa aku harus meneruskan bisnis bodoh milik pak tua itu" Arga bergumam sambil membuka laptop nya, ayah nya itu memang sudah berkepala 4 ia bercerai dengan istri nya saat umurnya 34 tahun dan sekarang menjalankan bisnis nya sendiri, sampai ayahnya jatuh sakit akhirnya ia meneruskan bisnisnya kepada Arga

Arga berpikir mengapa harus dia yang meneruskan bisnis ayah nya, ya memang Arga itu 2 bersaudara dan dia adalah yang paling tua diantara mereka berdua

Adik nya adalah 'Afga Diandara' laki laki itu sedang menempuh masa masa perkuliahan

Masalah keluarga yang dialami Arga dulu memang membuat dirinya kurang nyaman apa lagi yang membuat ibunya bercerai adalah ayah nya karna ayahnya dulu suka sekali berselingkuh sampai ibu nya tak tahan di dua kan akhirnya ia memilih untuk bercerai

(ting!)

notifikasi masuk dari ponsel Arga

Arga sudah menyelesaikan pekerjaan nya sekarang ia mengambil ponsel nya dan membuka pesan notif yang masuk tadi

●Afga

"Kak, kata ayah kaka habis dateng ke acara bisnis ya?
Gimana hasilnya kak?"

Ternyata pesan itu berasal dari adik nya afga, adik nya itu tinggal bersama ayah nya dan Arga tinggal sendiri di rumah nya

●Arga

"Biasa aja, cuma sedikit yang mau melirik bisnis ayah"

"Hm.... begitu, ya sudah kak aku lanjut belajar dulu ya"

" iya, yang rajin belajar nya biar bisa nerusin bisnis ayah"

"Siap kak"

Yah kira kira begitulah chat Arga dengan adiknya, adiknya itu terbilang anak penurut sedangkan Arga sedikit dingin dan cuek tetapi Arga juga memiliki rasa perhatian dan penyayang tentunya hanya saja tidak ia tunjukan pada sembarang orang

                        ***

Pagi itu Arga mengawali hari nya dengan langsung pergi ke kantor menggunakan mobil nya

Sesampainya di sana Arga langsung menuju ruang kerjanya ia terlihat sangat lelah hari ini karna acara kemarin di tambah pekerjaan yang menumpuk karna dia baru menjalan kan bisnis baru jadi karyawan di kantornya tidak terlalu banyak dan beberapa pekerjaan harus Arga yang mengerjakan nya

" hah... aku sangat lelah"
Rintih Arga seraya menyandarkan tubuh di kursi nya

(tok tok)

ketukan pintu terdengar di ruang kerja Arga "masuk" saut Arga,
Salah satu karyawan Arga datang untuk menyerahkan file yang ia bawa

"Permisi pak, saya membawa file yang anda minta" karyawan itu meletakan file di meja milik Arga

" baiklah, terimakasih" mata sayu arga menandakan kalau dirinya kelelahan dengan peka karyawan itu berkata " pak, apa bapak kelelahan?"

"ah.. ini yah.. sudah jadi tanggung jawab saya jika ingin meneruskan bisnis ini"

"apa bapak mau saya carikan pelayan pribadi untuk membantu bapak?" tanya karyawan itu dengan mata perhatian pada Arga, Arga yang melihat itu sedikit berpikir mungkin itu bisa meringankan pekerjaan nya

" hm... mungkin boleh tetapi untuk pelayanan nya harus saya sendiri yang menilai apa pelayan itu layak bekerja untuk saya"

" baik pak kalau begitu nanti akan saya bantu cari kan, saya permisi dulu pak" punggung karyawan itu mulai menjauh dari hadapan Arga

.

.

.

Malam itu Devan sedang berada di bar dengan beberapa teman nya, malam ini mereka melepas penat nya dengan minum minum di bar yang terkenal sangat mewah itu, di sana mereka juga di temani beberapa wanita sexy yang memang bekerja di bar itu

"hei, Reza ambil kan aku satu botol lagi" Devan yang sudah hampir mabuk itu meminta teman nya Reza untuk mengambilkan satu botol bir lagi, apa dia sudah gila Devan sudah meminum lebih dari 5 botol bir

" apa kau sudah gila? Kau sudah meminum lebih dari 5 botol" sahut Reza yang belum mabuk

" berikan saja yang ku mau sekaligus untuk wanita ini"
Devan berkata sambil mengelus rambut panjang milik wanita yang sedang duduk di pangkuan nya

Wanita itu terlihat sexy dengan gaun merah yang ia kenakan dada nya yang besar dan bokong nya yang montok menambah gairah devan

"ya.. berikan saja yang dia ingin kan" sahut verza yang sudah terlihat mabuk sembari menggoda wanita yang ada di samping nya

Reza hanya bisa memberikan yang devan inginkan

Mereka bertiga lanjut meminum minuman mereka sampai perhatian merka teralihkan dengan suara ricuh yang cukup mengganggu mereka

"Sudah ku bilang cukup!! Jangan lagi menggoda ku" geraman pria berambut hitam legam itu cukup membuat keributan kecil di bar tempat Devan dan teman teman nya minum

"Hei, ayolah Arga~ aku masih ingin bermain dengan mu~ aku mencintai mu lebih dari apapun" wanita itu memohon pada Arga sambil menggoda pria itu dengan menggesek gesekan tubuh nya dengan tubuh Arga

Ya Arga juga sedang berada di dalam bar karna 'Rachel' wanita yang menggoda Arga berkata dia ingin menemui Arga karna ada urusan tetapi malah menggoda Arga, nyatanya wanita itu ingin membuat Arga mabuk dan ingin semalaman bermain dengan Arga

Rachel bisa di bilang dia adalah teman masa kuliah nya Arga dia cukup licik karna perilaku nya yang sedikit mesum itu, 'Rachel'
Selalu saja menggoda pria tampan yang ia temui temasuk Arga, tetapi Arga menolak mentah mentah ajakan itu karna entah mengapa dia merasa sedikit jijik dengan wanita yang suka menggoda nya, padahal Rachel itu cukup cantik dan sexy tetapi Arga tetap menolak dengan tegas ajakan Rachel, selama ini godaan Rachel selalu saja mempan pada lelaki manapun kecuali Arga dan itu membuat Rachel selalu ingin mengejarnya

"Aku akan pergi dari sini dan tolong lepaskan tangan mu dari tubuhku!!" tegas Arga dengan wajah yang sudah kesal ia pun melepas paksa tangan Rachel yang sedari tadi tidak berhenti memegang anggota tubuhnya

"Arga tunggu~" wanita itu terduduk di lantai sambil memanggil manggil nama Arga

Kembali ke meja yang di tempati Devan dan 3 teman nya, Devan hanya melihat kejadian itu sembari sesekali menatap pria berambut hitam legam yang baru saja pergi meninggalkan wanita yang sedang terduduk dilantai

"Ada apa dengan orang itu! Dengan mudah nya dia pergi meninggalkan wanita yang begitu cantik sendirian!" Sahut Verza yang sudah mabuk berat, mungkin Verza tidak mengingat kalau sebenar nya orang itu adalah 'pemula' yang berpidato di acara pertemuan

"Tunggu sebentar, seperti nya aku familiar dengan wajah itu" Devan mengingat ngingat wajah orang yang baru saja membuat sedikit keributan di dalam bar, setelah mengingat siapa orang itu dia terus menatap punggung Arga yang terus menjauh pergi meninggalkan bar sembari mengukir senyuman smrik di wajah nya "jadi dia ya... menarik"


                           ***

My Lord  [BL]Where stories live. Discover now