Chapter 1 : Awal perjalanan

28 0 0
                                    

Chapter 1

Rena : Wah tempatnya besar sekali....

Yanz : Yasudah ayo kita langsung masuk saja

Rena : Baiklah

Yanz : Ayo langsung saja kita temui kepala sekolahnya

Yanz mengetuk pintu

Kepala Sekolah : Yaa silahkan masuk, eh apa-apaan aura yang barada di tubuh kedua anak ini bahkan Aku yang tidak bisa terpengaruh dengan aura tetap bisa merasakan aura dari anak ini.

Kepala Sekolah : Ada perlu apa kalian mengunjungi ku?
apakah kamu seorang murid atau orang yang ingin mendaftar?

Yanz : kita berdua ingin mendaftar

Kepala Sekolah : tunggu sebentar, apakah kamu anak dari Yuta Von Silford?

Yanz : Yaa, tapi kok bapak bisa tahu? (raut wajah yanz yang sedang Penasaran)

Kepala Sekolah : Karena ayah mu adalah teman lama ku, sudah lama sekali saya tidak bertemu dengannya.

Yanz : Ohhh, judi bagaimana pak ? apakah kita, bisa bersekolah disini.?

Kepala Sekolah : Tentu saja bisa, besok temui saya lagi, kamu beleh pergi ke kamar yang sudah di sediakan dan ingat asrama laki-laki dan perempuan dipisah, laki-laki di sebelah kanan dan perempuan di sebelah kiri.

Yanz : Oke pak Ayo kito pergi, Ren

Rena : Baiklah, ayo kitu pergi

Kepala Sekolah : Mereka berdua adalah generasi muda yang sangat berbakat bahkan dia memiliki aura seperti milik ayahnya Tetapi kemanakah ayahnya? dia tidak muncul dalam beberapa tahun, aku harus mencari tahu

Rena : kak kok biso ya Kepala Sekolah itu kenal dengan ayah.

Yanz : Yaa, tapi kok bapak bisa tahu? (raut wajah yanz yang sedang Penasaran)

Kepala Sekolah : Karena ayah mu adalah teman lama ku, sudah lama sekali saya tidak bertemu dengannya.

Yanz : Ohhh, judi bagaimana pak ? apakah kita, bisa bersekolah disini.?

Kepala Sekolah : Tentu saja bisa, besok temui saya lagi, kamu beleh pergi ke kamar yang sudah di sediakan dan ingat asrama laki-laki dan perempuan dipisah, laki-laki di sebelah kanan dan perempuan di sebelah kiri.

Yanz : Oke pak Ayo kito pergi, Ren

Rena : Baiklah, ayo kitu pergi

Kepala Sekolah : Mereka berdua adalah generasi muda yang sangat berbakat bahkan dia memiliki aura seperti milik ayahnya Tetapi kemanakah ayahnya? dia tidak muncul dalam beberapa tahun, aku harus mencari tahu

Rena : kak kok bisa ya Kepala Sekolah itu kenal dengan ayah.

Yanz : Aku juga tidak tahu, mungkin karena dia adalah gurunya dahulu.

Rena : Oh begitu ya. Baiklah lagi pula aku jug tidak begitu peduli

Yanz : Sudah dulu ngobrol nya nanti kita bertemu lagi baru kamu bisa ngobrol sepuasnya.

Rena : Baiklah, sampai ketemu nanti

Yanz telah sampai

? : Hey..Apakah kamu anak baru?

Yanz : Ya, tentu saja memangnya ada apa?

? : Tidak aku hanya bertanya saja (apa-apaan aura yang dimiliki anak ini mengapa auranya lebih kuat dibandingkan dengan kepala sekolah, bahkan aura yang dimiliki kepala sekolah 25x lebih kuat dibanding dengan aura biasa)

? : Hey bocah siapa namamu

Yanz : Namaku Yanz Von Silford

? : Apa? Itu adalah marga legenda Von Silford.. Apakah kamu anak dari Yuta Von Silford?

Yanz : Yaa, bagaimana kamu bisa tahu?

Rian : Apa kamu tidak tahu, kalau Yuta von Silford adalah orang yang paling di segani oleh orang orang disini. Oh iya nama ku Rian salam kenal

Yanz : (Apakah ayahku benar-benar seorang legenda? Tapi bagaimana bisa dia gugur ketika melindungi ku dan Rena?)

Yanz : Iya salam kenal

Rena : kira-kira kakak sedang ngapain yaa, tapi sebelum perjalanan ke sini bahkan bertahun tahun sebelumnya aku sselalu merasakan aura yang sangat tajam setiap aku bertemu dengan kakak, tapi itu sekarang tidak penting aku hanya perlu menemeni kakak sekarang.

Rian : Yanz apakah kamu mau bertarung dengan ku?

Yanz : Boleh saja mau dimana?

Rian : Tidak jauh hanya di halaman belakang saja

Yanz : Oke

Rena : Heyyy kak!!! Kamu mau pergi kemana?

Yanz : Tidak kemana mana aku hanya ingin pergi ke halaman belakang saja

Rena : Aku mau ikut

Yanz : Hhh yasudah

Setiba di belakang halaman belakang sekolah

Yanz : Sudah kamu jangan dekat dekat dulu.

Rena : Emang mau ngapain?

Yanz : Aku hanya ingin mencoba menggunakan sihir saja..

Rian : Yanzz bersiaplah!!

Rian : Apa yang terjadi, bagaimana dia bisa menghilangkan sihir ku..

Yanz : Ada apa? Serangan mu menghilang yaa kasian sekali, sekarang giliran ku!!!

Rian : Apa ini kecepatan nya bahkan melebihi cepatan cahaya..

Apa itu pedang legenda milik Ayah mu? Tapi bagaimana bisa? Aku menyerah saja daripada harus mati disini sambil memasang muka yang begitu terkejut karena melihat pedang dari Yanz

Rian : Hey Yanz apa kamu tahu pedang mu itu bisa menghancurkan bintang bintang hanya dengan memasukkan sedikit sihir.

Yanz : Sungguh? Aku bahkan tidak tahu, untung saja aku tidak jadi menyerang mu tadi, kalau tidak aku sudah menghancurkan sekolah ini.

Esok hari pun Yanz dan Rena menemui kepada sekolah kembali sesuai dengan perjanjian mereka kemarin

Yanz : Halo pak, kita sudah mengelilingi sekolah kemarin

Kepala sekolah : Baguslah apakah kalian mendapatkan seorang teman?

Yanz : Tentu saja, walaupun tidak terlalu banyak.

Kepala Sekolah : Kalau begitu kalian sudah bisa masuk kelas kalian masing masing.

Yanz : Baiklah, Terima kasih pak

Rena : Kak kau ingin pergi kemana sekarang?

Yanz : Aku hanya ingin beristirahat saja, kamu mau ikut?

Rena : Boleh aku ikuti kamu aja

Yanz : Okee

Next

Creator of the World Where stories live. Discover now