Part 1

647 122 25
                                    

Satu Tahun Kemudian

Langkah kaki mungil yang baru belajar berjalan di bantu oleh Haelmoni , senyum yang tidak pernah pudar serta mulut yang selalu mengoceh membuat ia sangat menggemaskan.

"Nananana..ttaataataa,," oceh si kecil berjalan dengan senang

"Cucu Haelmoni sangat senang sekali berjalan hm," ujar Eomma Minju ikut tersenyum melihat pertumbuhan sang cucu yang sangat aktif .

Langkah kaki berjalan mendekat terdengar, Eomma Kim menoleh melihat putri nya baru pulang sekolah. Ya Jennie memutuskan untuk kembali sekolah, ia masih duduk di bangku kelas 3 SMA jika ia tidak berhenti sekolah satu tahun yang lalu mungkin ia sudah lulus.

"Oh Jennie, kamu sudah pulang nak," kata Eomma Kim sambil memegang tangan Rosie

"Sayang, lihat Mommy mu pulang sekolah" lanjutnya memberitahu sang cucu

Rosie menolehkan kepala melihat kearah Jennie yang menatap dingin dan penuh kebencian, tanpa mempedulikan sang anak yang melonjak senang, ia bergegas berjalan menuju kamar nya. Eomma hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap putri nya itu.

"Huaa..Mom..Mom hiks," tangis Rosie saat Jennie pergi menjauhi dia

"Ssstt...cup cup sayang, jangan menangis lagi maafkan Mommy mu.. Haelmoni janji akan selalu menyayangimu,"

Eomma memeluk tubuh cucu nya lalu berjalan menuju dapur untuk membuat susu, di dalam kamar Jennie tampak asyik chattingan dengan sahabatnya. Ia benar benar tidak peduli terhadap anak kandung nya itu, bagi nya Rosie adalah anak haram.

Setengah jam kemudian Jennie keluar dari kamar menuju ruang makan, ia lapar karena belum makan pulang sekolah. Dia sampai di ruang keluarga terlihat Rosie yang tidur pulas di atas kasur bayi, ia tidak melihat keberadaan sang Eomma. Perlahan lahan dia pun mendekati si kecil yang tidur, ntah pikiran apa yang ada di otak nya, Jennie mengambil bantal sofa yang ada disana.

"Lebih baik kamu mati bayi haram, aku sangat membencimu!" gumam Jennie

Dia dengan tega membekap wajah si kecil dengan bantal sofa tentu membuat bayi tidak bersalah itu meronta karena kesulitan bernafas, untung saja Seung Jun yang baru pulang terbelalak kaget melihat anak nya membunuh cucu nya bersamaan dengan Eomma Minju yang juga terkejut melihat pemandangan itu.

"JENNIE!! APA YANG KAMU LAKUKAN?!" bentak Seung Jun sambil menarik kasar tangan Jennie

Eomma Minju langsung mengambil Rosie yang kesulitan bernafas bahkan wajah nya pucat dengan nafas yang terengah engah.

"Sayang, ayo kita kerumah sakit hiks,, cucu ku hiks" Eomma berlari keluar rumah sambil menggendong cucu nya di ikuti oleh Appa yang tampak marah terhadap Jennie

Jennie dengan tangan yang gemetar bahkan wajah nya shock dengan apa yang telah ia lakukan, dia hampir membunuh darah daging nya sendiri. Terduduk lemas di karpet dengan jantung yang berdetak kencang, ia menangis terisak isak di dalam rumah.

Di dalam mobil Eomma kim menanagis terisak sambil mengusap dada cucu nya agar nafas nya normal, ia tidak menyangka sang anak tega melakukan itu pada bayi yang tidak bersalah. Appa fokus mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, ia ikut meneteskan air mata melihat kondisi cucu nya yang semakin pucat dan sulit bernafas. Setiba di rumah sakit, mereka segera turun berlari masuk ke dalam meminta pertolongan datanglah suster membawakan brankar, bayi malang itu di letakan lalu di bawa ke UGD.

"Yeobo, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Jennie, dia ingin membunuh Chae hiks," ucap Minju menangis memeluk suami nya

"Jennie benar benar keterlaluan, anak itu sudah di penuhi rasa benci terhadap anak kandung nya sendiri, aku benar benar tidak mengerti." balas Seung Jun memandang ruang UGD dengan perasaan campur aduk

TIDAK DI INGINKANWhere stories live. Discover now