-30(pembicaraan)

Mulai dari awal
                                    

"nggih umma siap!"

"hati hati di jalan nggih nak! abba titipkan salam untuk adik mu dan Gus Azzam juga"

"nggih abba . siap !"

"ingat satu Minggu lagi kamu kembali ke rumah ajak  adikmu dan Gus Azzam . jika umi nafsah dan Abi Syakir bisa sekalian di ajak . walaupun acara ini private mereka juga sudah menjadi keluarga kita"

"iya umma ku sayang"

"sayang sayang ! ingat umma itu punya abba bukan punya kamu Zhar!"

"siap pak bos!"

"yasudah sana"usir Azalea namun dengan niat baik

"umma ngusir Azhar?" tanya Azhar yang tampak di usir oleh umma nya

"ngga ! umma ga usir kamu tapi kalau kamu Nunda Nunda terus nanti ke sore an bagaimana?"

"hehe nggih umma! Azhar pamit umma , abba , assalamu'alaikum!"pamit Azhar kepada kedua orang tua nya

"nggih walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"

setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya Azhar sampai di pondok Darusallam

baru pertama menginjakkan kaki nya di Darusallam ia langsung pergi menuju  kamar untuk khusus ustadz untuk menghampiri Adnan

"assalamu'alaikum!" salam Azhar ketika memasuki kamar nya dan kamar Adnan

"walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh! wih Azhar sudah pulang saja"

"memang nya kamu tidak rindu dengan saya nan?"

"tidak sama sekali"ledek Adnan

"oh iya kamu kan rindu nya dengan adik sepupu saya yang bernama Zaza Alika Sabila ! yakan???" goda Azhar

"sok tau kamu!"

"kamu bener ga rindu dengan saya nan?"

"lumayan rindu sih . karna kalau tidak ada kamu tidak ada yang mengajak saya ribut ! tidak ada menemani saya minum kopi , menyemil , mendengarkan cerita saya , tidak ada yang menemani saya tidur , mendengarkan kajian , membantu mengajar Hadroh dan lain lain"

"benar benar rindu dengan saya kan?jujur saja"

"hm"

"sok dingin kamu!"

"emang saya dingin"

"melihat azzura?"tanya Azhar

"tidak . biasanya jam segini azzura di rumah saja bersama Azzam setau saya"

"temani saya yuk?"

"kemana?"

"ke ndalem. saya ingin bertemu dengan princess kecil saya ! saya rindu dengan adik semata wayang saya"

"sendiri saja . saya malu"

"kenapa malu?karna ada umi dan Abi?"

"tidak juga . kan sekarang azzam dan azzura sudah memiliki rumah sendiri"

"memang iya? secepat itu?"

"ndalem khusus tamu itu sebenarnya kan rumah Azzam . kamu lupa?atau bagaimana hah?"

"saya lupa . sudahlah ayo temani saya"

"saya malu har"

"untuk apa malu?"

"kamu kan  Abang nya zura sedangkan saya?bukan siapa siapa mereka saya malu"

"kamu kenapa sih ? azzura juga adik mu dia sudah menganggap mu sebagai Abang nya juga Azzam juga sahabat kita bukan?"

cinta untuk azzura (Hiatus sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang