BAB 16

56 10 0
                                    

16. Selesai

🦋

Anyelir berdiri jauh dari barisan antrian. Ia tidak ingin mengemis akan bisa mengikuti ujian akhir sekolah.

Anyelir tidak masalah jika harus ikut ujian susulan, karena ia memang tidak punya sepeser pun uang untuk membayar administrasi.

"Bunda ruangan mana?" tanya Aliza membuat lamunan gadis itu buyar.

"Belum tahu. Mungkin bunda nggak ikut ujian," ucapnya dengan suara pelan.

"Admistrasi? coba bikin janji sama buk bendahara gue gitu bisa kok." saran Naya ikut duduk di sebelah gadis itu.

"Udah gue coba katanya nggak bisa karena gue udah telat 6 bulan."

Ainun membuka tasnya mengambil dompet dengan icon bunga dari ranselnya. "Buat bayar satu bulan gue ada uang," beritahu Ainun membuat Anyelir menggeleng.

"Ngga Nun.. gue nggak mau ngerepotin lo"

"Jo, kita berteman susah seneng sama-sama."

Akhirnya setelah sedikit berdebat di akhiri dengan berpelukan ala ala Teletubbies mereka berempat menemani Anyelir menuju ruang administrasi.

"Ibu, aku punya duit!" pamer Anyelir mengibas uangnya di depan sanga wali kelas.

"Sana bayar," gadis itu mengangguk.

Ujian pertama dengan mata pelajaran agama di mulai pukul setengah delapan dengan jumlah soal 50 biji di kerjakan dalam waktu 90 menit.

Anyelir dengan alat tempurnya duduk di depan komputer. 50 menit kemudian gadis itu selesai, ia bernapas lega saat tak ada spam chat dari Fia.

Karena Anyelir memblokir nomor Fia. Jika tidak Fia akan meminta Anyelir untuk memberikan jawabannya pada gadis itu.

Semuanya, sama seperti yang terjadi sejak dulu. Bahkan semester kemarin Anyelir gagal mendapatkan nilai tertinggi nomor 2, karena di isi oleh Fia.

Hugo dan Fia. Mereka sama.

"Bun ayo keluar," ajak Aliza kemudian keduanya duduk di koridor paling ujung.

Tak lama setelahnya Naya datang bersama Ainun.

Mereka sibuk membahas soal buka bersama karena sebentar lagi ramdahan. Dan Aliza pusing memikirkan kado yang cocok untuk pacarnya yang bentar lagi ultah.

Kalo Naya lagi bahagia soalnya pas imlek dapat angpao dari pacar virtualnya.

Mereka beda agama karena Revan beragama Hindu.

"Bunda pacaran sama Braga?" tanya Aliza cukup kepo.

Anyelir tak segera menjawab, di berikan ponselnya pada ketiga sahabat barunya itu.

"Itu artinya kalian pacaran,"

"Ya begitulah."

"Kok lo begitu?" tanya Naya melihat respon Anyelir yang terlihat tidak ada excited?

"Gue mati rasa. Gue nggak percaya cinta. Dan gue belum bisa buka hati lagi,"

Setelahnya Anyelir berlalu, ia tadi di panggil Bu Nur selaku pembina osis.

"Bagaimana ini Anyelir? sebutkan tanggal yang pasti. Kapan kamu bisa mengganti uang itu?" tanya Bu Nur dengan nada santai.

"Secepatnya ibu, maaf atas kesalah ibu saya. Setelah lebaran ibu saya meminjam uang dari bank. Saya akan mentransfer uangnya pada ibu di tanggal 23 mei nanti."

"Baiklah. Lalu bagaimana dengan spp mu selama lima bulan itu?"

"Totalnya berapa bu?"

"27.0000.000"

Anyelir dan lukanyaWhere stories live. Discover now