01

7 0 0
                                    

OEK OEK OEK

perlahan mataku terbuka kala mendengar tangisan bayi yang sangat menggangu

TUNGGU,APA BAYI?!

Dengan tergesa gesa hira kecil membuka matanya dan memeriksa ruangan yang ia tempati,indra penglihatannya melihat ada box bayi,dengan langkah yang pelan ia berjalan menuju box tersebut

APA INI?!

ada sosok bayi mungil berjenis kelamin laki laki disana,mengapa ada bayi disini pikirnya,dengan rasa penasaran akhirnya hira membangunkan sang ayah yang tertidur pulas di sofa rumah sakit

"Papa,bangun pa"ujarnya seraya mengguncangkan tubuh sang ayah dengan tangan mungil nya

"Ergghhh,kenapa dek?"tanya sang ayah dengan kesadaran yang belum terkumpul

"Itu adek liat ada bayi disana,bayi siapa itu pa"tanyanya dengan menunjukan box bayi itu

Dengan senyum tulus akhirnya sang ayah benar benar terbangun dari tidurnya dan duduk disamping putri kecilnya

"Adek sekarang udah gede gabisa dipanggil adek lagi,itu adek nya kamu sayang"ujar sang ayah dengan senyum tulusnya

"Ha?!,jadi serius adek sekarang punya adek?"ujarnya lesu

"Iya sayang"

Hira kecil hanya tertunduk lesu dengan penuturan sang ayah,ada setitik rasa kecewa karna dia memiliki adik yang tak ia inginkan

"Hey kenapa sedih nak?"tanya ayah nya

Hira mengangkat kepalanya dan air matanya luruh begitu saja,tak perlu menunggu waktu lama sang ayah langsung memeluknya

"Hira gamau punya adik papa,hira gamau"ujarnya dengan tangis sesegukan

"Hey sayang gaboleh ngomong gitu ya,gimanapun dia adik hira,hira abang sama adik semua anak papa sama mama,papa tau hira takut kasih sayang papa sama mama bakal ke adik,tapi kami semua tetap sayang ke hira meskipun udah ada adik,udah ya nak jangan nangis"ujar sang ayah sambil menghapus air mata yang luruh di pipi hira dengan jemari nya

"Hira takut papa mama sama abang fokus ke adik ga ke hira lagi."tangisnya pecah ketika mengatakn kalimat tersebut

"Hey,meskipun hira punya adik tapi hira bakal tetap ada di hati kami semua sayang"

"Papa janji sama hira jangan pernah jahat kalo hira udah ada adik buat kedepannya"

"Iya nak papa janji."

****

Flashback off

Dengan langkah yang cepat hira terus berlari menuju toilet sekolah dengan air mata yang terus mengalir di pipi nya

Hira tertduduk lesu kala tiba di toilet,meletakan kepalanya diantara lipatan pahanya

"Kenapa ya tuhan,kenapa kau hadirkan rasa takut ini padaku,dan kenapa aku harus melihat sosok yang kubenci di dunia ini"tangis nya pecah begitu saja

"HIRA"teriak seorang gadis kala tiba di toilet dengan mata yang tertuju pada hira yang sedang menangis

"Hira lo kenapa?,cerita sama gue,lo tiba tiba aja nangis,jangan takut disini ada gue"

tanpa banyak basa basi Rana langsung saja memberikan pelukan nya pada hira

"D-dia kembali ran,gue takut."tangis nya pecah begitu saja

"Hey,jangan takut hira,papa gamungkin balik ke dia lo percaya ya sama gue"ujar rana menenangkan sahabtnya

****

BRAKK

terdengar nyaring di indra pendengaran hira seakan menusuk denyut hatinya,terjadi lagi pertikaian suami istri tersebut di dalam rumah itu

"TERSERAH MAS AKU UDAH GABISA KALO GINI TERUS"

teriak seorang wanita yang hira tau itu adalah suara ibunya,dengan perasaan berkecamuk hira hanya berpura pura tidur untuk menghilangkan rasa takut di dalam dirinya

"YA TERUS MAU GIMANA?!" Ujar sang ayah

"YA KAMU CEGAH LAH ANAK KAMU BUAT MAIN MAIN GAJELAS GITU"

okey kini hira tau apa alasan orang tua nya bertengkar untuk kesekian kalinya,ternyata kakak lelakinya lah yang menjadi penyebab nya.

BRAKK

Pintu yang awal nya tertutup kini terbuka begitu kencang

"Hey anak malas,kamu tuh sadar gak kalo
Kamu tu udah gede bukan anak kecil lagi taunya cuman tidur aja" ujar sang ibu dari ambang pintu kamarnya

tahukah ibu?,aku disini berperang dengan kesehatan mental ku,berusaha mati matian menahan diriku agar tidak membunuh raga ini

Ingin sekali hira mengatakan itu tapi ia hanya menyimpan di dalam relung hatinya

"Maaf ma hira lagi cape,tadi ada eskul"

"HALAH ALASAN TERUS" tukas sang ibu

"Hira ga alasan ma."

Tanpa ba bi bu ibunya menutup pintu kamar itu dengan kencang

"KAMU LIHATKAN SEMUA ANAK PERILAKUNYA MIRIP SEMUA SAMA KAMU"

Terdengar begitu jelas di indra pendengaran hira,cukup sudah hira lelah dengan semuanya

"TERUS SAJA SALAHKAN AKU FIRA,SEMUANYA MEMANG SALAHKU" tukas ardi dengan mata merah padam karna terus disalahkan

nyatanya fira ibu hira amat egois,hanya ingin menang sendiri,bertahun tahun hira hidup dalam
Keluarga yang utuh tapi seakan tak memiliki keluarga

AKU DAN LUKAKUWhere stories live. Discover now