Malam Manis

33 2 0
                                    

satu bulan sebelumnya

Chris baru saja menyelesaikan pekerjaannya di rumah sakit. Kini, jam sudah menunjukkan pukul 21.20. Chris pun memutuskan untuk mengemas barang-barangnya dan melepas jas Dokternya. Pekerjaannya sangat berat malam ini, Chris butuh sesuatu yang bisa membuat tubuhnya terasa lebih baik.

"Apakah Anda baik-baik saja, dokter?" Seorang perawat bernama Vany bertanya kepada Chris saat melihat wajah Chris yang muram.

"Ya, saya baik-baik saja" Chris menjawab dengan santai, sambil membawa tasnya ke punggungnya dan meninggalkan Vany begitu saja.

Chris memasuki mobil dan menyalakan mesinnya, membiarkan jendelanya terbuka agar Chris bisa merasakan angin malam yang segar. Pikirannya sangat suntuk ditambah badannya yang kelelahan. Di dalam pikiran Chris, kapan dia akan menemukan ketenangan yang bisa menenangkannya setelah harinya yang panjang? Jalanan tampak sepi dan gelap, semua orang sudah bersiap-siap untuk istirahat sekarang. Namun di tengah-tengah sepi dan gelapnya jalan, terdapat toko kue yang terang benderang, seolah-olah mengundang Chris untuk mengunjungi toko tersebut.

Chris memarkirkan mobilnya di depan toko dan berjalan ke arah pintu masuknya. Saat Chris membuka pintu, bau manis dan harum memenuhi ruangan. Dekorasi seperti bunga, pita, cat yang berwarna ungu, dan dekorasi lainnya membuat toko itu terlihat cantik. Oh ya, jangan lupakan kue-kue cantik yang terpajang di etalase.

"Hallo, selamat datang" Rachel yang tadinya sedang membereskan dapur langsung menghentikan kegiatan tersebut saat mendengar pintu tokonya terbuka. Ia langsung keluar dari balik pintu yang tertutup tirai sambil menyapa Chris dengan senyum manisnya.

Mata Chris seketika terpaku saat mengalihkan pandangannya pada sumber suara tersebut. Seorang gadis berambut hitam, bermata coklat, serta bibir yang cerah berhasil membuat Chris terdiam mengagumi penampilannya. Bagi Chris, Rachel adalah orang yang familiar, namun Chris tidak ingat pernah bertemu Rachel sebelumnya.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tatapan Chris akhirnya memudar saat Rachel memanggilnya lagi.

Rachel tersenyum kembali dan keluar dari meja kasirnya, mengambilkan sepotong kue tart yang dihiasi dengan krim vanila serta potongan buah stroberi.

"Saya rasa ini. Saya tidak tahu apakah anda akan menyukai kue ini juga. Kue ini yang sering dibeli di toko ini," Rachel menunjukkan kue itu kepada Chris.

Chris memandangi kue itu sejenak. "Baiklah, saya akan membeli yang ini"

"Oke, apakah kue ini untuk dibawa pulang?"

"Tidak, saya akan memakannya di sini saja"

"Baik, tolong tunggu sebentar. Saya akan menaruhnya di piring," Rachel kembali ke belakang meja kasir, mengambil piring dan sendok dari rak, lalu meletakkan kuenya di atas piring.

"Ini" Rachel menyerahkannya pada Chris setelah Chris menerima dan membayar kuenya. Chris menikmati kuenya di salah satu meja yang disediakan di dalam toko itu, tanpa sadar terus memperhatikan Rachel yang sedang membersihkan toko kuenya. Chris benar-benar merasa tidak asing dengan Rachel, namun Chris tidak menyadari bahwa mereka sudah saling bertemu sebelumnya.

"Apa saya pelanggan yang mengganggu jam tutup toko mu?" Chris bertanya, memecahkan keheningan setelah menoleh ke arah papan yang bertuliskan jam buka dan tutup. Di dalam papan itu, jam tutupnya tertulis 21.30, sedangkan sekarang sudah jam 21.39.

Rachel terkekeh saat mendengar pertanyaan Chris.

"Tidak juga, saya memang punya banyak tugas yang harus diselesaikan hari ini" Rachel terdiam sejenak untuk melanjutkan aktivitas menyapunya.

"Namun jika anda tidak cepat, saya akan mengunci anda di dalam toko saya," Rachel memberikan sedikit gurauan untuk Chris.

Chris tersenyum karena gurauan yang diberikan oleh Rachel.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sweet Cake At Night Where stories live. Discover now