𖤈 1. awal dari segalanya 𖤈

Start from the beginning
                                    

"kalian pikir kalian bisa pulang?"
-dewi raeya

"ah, sialan. dewi physcopath lu!"
-vell

"terserah kamu saja mau menyebutku apa. jadi, bagaimana? tunggu sebentar. kamu.. sepertinya aku pernah melihatmu"
-dewi raeya

"..siapa? ubi?"
-noya

"hah? kenapa gw? gw aja ga kenal dia, kocak"
-vell

"ya.. lu kan udah hidup ribuan tahun"
-noya

"WTF KOK LU TAU- oh iya, lupa"
-vell

noya memutarkan bola matanya dengan malas. lalu ia kembali memfokuskan pandangannya kepada dewi raeya, ia menunggu jawaban.

"bukan laki laki yang tanpa busana itu, aku berbicara kepadamu."
-dewi raeya

"..aku?"
-noya

"ya, bukankah kamu anak dari dewi serunia?"
-dewi raeya

"HAH? LU ANAK DEWI?!!"
-vell

"shht, jangan berisik! nanti aku ceritain."
-noya

"..awas aja, gw tagih ya."
-vell

noya menganggukkan kepalanya sebagai respond 'iya' kepada vell.

"iya, dewi. benar adanya, serunia adalah nama ibuku."
-noya

"wah, lama tidak bertemu denganmu. oh iya, kalau begitu, kepadamu, bisakah aku meminta pertolongan?"
-dewi raeya

"ga ah, males"
-vell

"kamu ingin terjebak disini selamanya, ya?"
-dewi raeya

"bacot banget.. ngancemnya ga asik. yaudah, apa?"
-vell

dewi itu membisikkan sesuatu kepada vell, bisikan itu membuatnya kaget sekaligus penasaran. terheran heran vell dibuatnya. yang benar saja?

"hah?! yang bener aja. ngapain??"
-vell

"turuti saja perintahku, semua yang ku katakan kepadamu akan berdampak baik kedepannya. dan aku yakin, ia akan membantu banyak hal."
-dewi raeya

"tch. kalo gw gamau? "
-vell

"ya.. akan ada dampaknya"
-dewi raeya

"ngancem mulu kerjaan.. yaudah, iya. gw bakal kayak gitu selama di dunia itu aja, kan? "
-vell

dengan senyumannya, dewi raeya mengangguk.

".. okelah, mau gimana lagi. "
-vell

"pilihan bagus! kalau begitu, sampai jumpa lagi nanti yaa! "
-dewi raeya

setelah itu, tiba tiba aja noya dan ubi ditarik oleh suatu portal yang entah datang darimana namun muncul dibelakang mereka berdua.

"baiklah, kalau begitu, aku hanya tinggal menunggu.. tunggu dulu, aku sepertinya melupakan sesuatu.. tapi apa ya? "
-dewi raeya

tak lama setelah itu, datanglah seorang dewi lainnya. ia adalah dewi leanore yakni dewi angin. ia yang mengendalikan angin, dimanapun itu. ia datang kemari hanya untuk menemui raeya, menanyakan masalah batu eillian.

"raeya? bagaimana? "
-dewi leanore

"leanore, aku sepertinya melupakan sesuatu. tetapi aku lupa akan hal itu.."
-dewi raeya

"kau telah mengambil batu mu? "
-dewi leanore

"belum, aku memerintahkan dua orang untuk mengambilnya kembali pada ku"
-dewi raeya

"benarkah? siapa itu? "
-dewi leanore

"satu di antara mereka adalah noya, dan satunya lagi.. auranya tidak asing, aku seperti mengenalinya. aura.. gelap, dan menyeramkan. "
-dewi raeya

"gelap dan menyeramkan? tunggu- apakah kau bilang noya? "
-dewi leanore

"iya, noya"
-dewi raeya

"noya? anak dari serunia? "
-dewi leanore

"ya, noya mana lagi"
-dewi raeya

"wah, jangan bercanda, raeya. "
-dewi leanore

"memangnya kenapa..? "
-dewi raeya

"kau bisa membahayakan keduanya, bagaimana kamu bisa seceroboh itu?"
-dewi leanore

"maksudnya? "
-dewi raeya

"kau lupa? "
-dewi leanore

".. OH IYA, ASTAGA. ini dia yang aku lupakan, leanore! aku lupa untuk memperingati mereka! bagaimana ini?! "
-dewi raeya

dewi leanore terlihat lelah dengan kelakuan teman seper-dewi-annya ini. bagaimana ia bisa seceroboh itu?

"jikalau terjadi sesuatu pada anaknya, habislah kau, raeya. "
-dewi leanore

"tapikan.. tapikan serunia adalah dewi yang baik hati? "
-dewi raeya

"justru dikarenakan ia baik hati, jika ia marah itu akan membuatnya menjadi lebih menyeramkan. "
-dewi leanore

".. mereka akan baik baik saja"
-dewi raeya

"kenapa kau bisa seyakin itu? "
-dewi leanore

"aura mereka.. menjelaskan semuanya"
-dewi raeya

"maksudnya? "
-dewi leanore

"salah satu diantara mereka, memiliki aura yang ku katakan tadi, gelap dan menyeramkan. benar benar aura yang.. mirip dengannya. namun jikalau engkau lupa, dia telah disegel, kan? jadi kecil kemungkinan bahwa ia bersemayam di tubuh anak itu. "
-dewi raeya

".. dia? maksudmu darkness? "
-dewi leanore

"ya, aku merasakan aura darkness pada dirinya"
-dewi raeya

".. tapi mungkin saja ia masih hidup, raeya. haruskah kita melaporkan ini kepada yang mulia? "
-dewi leanore

"tunggu dulu, leanore. justru, aku merasakan aura yang berbanding terbalik pada noya. aura noya.. terlihat begitu suci, aku merasakan bahwa aku seperti berbicara dengan yang mulia. konspirasi macam apa ini? "
-dewi raeya

"jadi maksudmu, anak yang satunya memiliki aura dosa dari darkness dan noya memiliki aura suci dari yang mulia? begitu? "
-dewi leanore

"ya, benar sekali. "
-dewi raeya

".. yasudah, jika kau memang yakin bahwa kedua dari mereka akan baik baik saja, yasudah. "
-dewi leanore

"tenang, aku yakin mereka akan baik baik saja. noya akan aman, serunia tidak perlu khawatir masalah anaknya. terutama anak yang satunya, aku yakin dia lebih dari kuat."
-dewi raeya






























































-jangan disangkutpautkan dengan rp maupun rl karena ini hanyalah wp.

Different Universe [BLG]Where stories live. Discover now