Marriage With Benefit - 1

4.1K 135 4
                                    

Rissa dan Daniel menikah dengan perjanjian yang mereka tandatangani. Salah satu perjanjiannya adalah anak. Mereka harus memberikan cucu untuk orang tua Daniel. Dan sebagai upaya pembalasan dendam Daniel pada mantan kekasihnya Linda. Begitu pun Rissa yang sangat membenci Sean—mantan kekasihnya.

***

"Awww... aw... aw..." Rissa merintih saat tangan Daniel meraba ke bagian sensitifnya.

"Kok kaya orang kesakitan begitu sih?" tanya Daniel heran.

"Ya, kan ini baru pertama."

"Emang kalau pertama itu sakit ya."

Rissa mengangguk.

Thalita, sepupu Daniel tersenyum merekah dari balik kamar pintu kamar Rissa dan Daniel. Thalita ditugaskan tinggal di rumah Daniel untuk mengawasi perkembangan hubungan Rissa dan Daniel. Keluarga Daniel curiga karena mereka menikah dengan begitu terburu-buru. Apalagi kakek Daniel—Herman selalu menuntut Daniel segera menikah agar dia bisa membagi harta warisannya dengan adil seadil-adilnya.

Dia mengintip dari balik pintu. Daniel sengaja membuka sedikit pintu agar Thalita bisa melihat dan mendengarkan apa yang dikatakan Daniel dan Rissa. Mata Thalita memelotot melihat pergumulan dari balik selimut. Daniel dan Rissa berada di bawah selimut. Thalita bahkan memotret adegan dari balik selimut itu. Lalu dia segera menyingkir sebelum diketahui Rissa dan Daniel.

"Daniel..." Rissa berkata lirih.

"Ya."

"Kamu sedang apa?"

"Menurutmu?"

Daniel—entah sedang apa dia dengan kepala berada persis di bagian sensitif Rissa.

"Well, kayaknya Thalita udah pergi." Rissa berkata memberitahu. Dia membuka sedikit selimut untuk melihat dari balik pintu sana.

Tidak ada Thalita.

Daniel keluar dari selimut. Dia masih mengenakan pakaian utuh begitu pun Rissa. Mereka berpura-pura melakukan hubungan intim di depan Thalita yang sedang bekerja sebagai mata-mata untuk sepupunya sendiri—Daniel.

Daniel melirik Rissa.

"Seharusnya kita beneran melakukan ini."

Mata Rissa melebar.

"Kamu wajib mengandung anakku di perjanjian pernikahan kita."

"Ya, aku tahu. Tapi, aku belum siap."

"Belum siap mengandung anak?"

Rissa menggeleng. "Aku belum siap melihatmu telanjang dan menindih tubuhku." Kata Rissa dengan tatapan mata kosong.

Daniel menatap Rissa dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. "Aku juga tidak siap melihatmu telanjang dan menindihmu. Kamu tahu, kalau bukan karena tujuan yang sama aku tidak akan menikah denganmu."

"Kamu tidak tertarik denganku?" tanya Rissa dengan tatapan mata tersinggung dengan ucapan Daniel itu.

"Tidak sama sekali." Daniel membuang wajah.

"Meskipun melihat belahan dadaku atau melihatku telanjang?"

"Jangan samakan aku dengan pria lain yang akan melotot kalau harus melihat bagian dada wanita asing yang bahkan aku tidak mengenalnya."

Mata Rissa melebar. "Oh ya?" Rissa melihat tanda-tanda yang tidak beres dengan Daniel. Apa pria itu jadi penyuka sesama jenis setelah putus dari Linda?

"Kecuali pada saat-saat tertentu. Saat aku sedang naik." Daniel menjawab agak ragu.

"Naik apa?" tanya Rissa polos.

Daniel hanya menatap istrinya itu dengan tatapan kesal yang ditahan. "Kamu tidak mungkin tidak mengerti dengan yang aku maksud kan?"

Rissa menggeleng. "Naik apa? Kamu bilang saat kamu naik. Aku tanya naik apa? Sepeda, kuda, mobil?"

Daniel menggeleng jengah. Pantas saja Sean memutuskan Rissa. Tapi, tidak mungkin kalau Sean sama sekali tidak menyentuh Rissa. Daniel sangat tahu sepak terjang Sean.

***

Jangan lupa tinggalin komentarnya bair aku semangat updatenya xoxo 

Marriage With Benefit (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang