BAB 9

75 10 0
                                    

09. Happy birthday Hugo


🦋

Di sebuah club malam ternama di kota bandung, seorang gadis dengan kostum mirip kuntilanak itu tampak takut-takut memasuki ruangan yang di penuhi oleh suara dj itu.

Tak habis pikir dengan pujaan hatinya mengapa memilih merayakan pesta ulang tahun di tempat terlarang seperti ini.

Sesampainya di sana Anyelir mematung melihat lautan manusia, di pojok sana ada yang sedang bercumbu.

Di atas meja bar ada yang tengah berciuman. Lalu di atas sofa ada yang sedang grepe-grepe.

"Ann! Di sebelah sini," Panggil Anandonsia membuat Anyelir semringah.

Gadis dengan alis yang tebal dan dandanan yang terlihat seperti badut itu menghampiri sahatanya.

"Lo dandan?" tanya seorang cowok yang Anyelir tak tau namanya.

Secantik itu kah wajahnya sampai semua orang menatapnya seperti ini. Batinnya malu-malu.

"Lo salah kostum anjiir" kekeh teman-teman Anyelir membuat gadis itu melihat pakaian yang lain.

Ia meminta penjelasan pada Anandonsia namun gadis itu malah..

"Stop! Kalian jangan macam-macam sama sahabat gue!" bentaknnya dengan suara lembut.

"Haduh, lo kenapa mau temenan sama bakteri si Cia? lo itu primadona sekolah masa temanan sama bakteri,"

"Ini tuh birthday party oufitnya dia malah kayak kuntilanak muka badut, pfft.."

Semua orang diam, Anyelir menarik ujung dress yang di kenakan oleh Anandonsia. "Cia gue mau ngasih hadiah ini ke Hugo temani yaa,"

"Ayo gue temani,"

Anandonsia menemani Anyelir menghampiri Hugo yang tengah mabuk dan meracau tak jelas itu.

"Woi lo tau nggak? Masa Papa gue bininya duew!"

"Sayang... Sayang," panggil Hugo kearah Anyelir dan Anandonsia.

Anyelir kikuk, Hugo memanggilnya kah? au lucu.

Sesampainya dua gadis itu Hugo menarik lengan Anandonsia mendudukan wanita itu di atas pangkuannya.

"kamu tau tidak aku punya saudara laki-laki loh anaknya papa sama wanita lain. Namanya Braga,"

"Dia lagi mabuk Ann.. Mungkin dia kira gue ini lo," ucap Anandonsia membuat Anyelir bernapas lega ia kira ada hubungan apa sahabatnya dengan Hugo.

"Sayang kamu ngomong sama siapa?" tanya Hugo menaruh kepalanya di ceruk leher Anandonsia.

"Anyelir,"

"Anyelir? Bunga?"

"Bukan.." gemas Anandonsia mengusap rambut cowok itu penuh sayang.

"Ann sorry.. Gue refleks," ucapnya tanpa dosa.

"Bukan ya, oh Anyelir si bakteri? itu ya?"

"Hugo, Hi! happy birthday," sapanya begitu ceria.

"Sok asik mbak," sahut Hugo ketus.

Anyelir dan lukanyaWhere stories live. Discover now