Alvaro langsung saja berdiri kembali ke posisi nya. "Jadi kau menerimaku?"

Jasmine yang mendengar pertanyaan itu langsung saja menganggukkan kepala nya. Alvaro langsung memakaikan cincin kepada Alvaro dengan penuh rasa senang.

.

Sedangkan di sisi lain.....

Saat ini pesta masih berjalan dan Jasmine masih belum kembali bersama dengan Alvaro.

Arnanda yang sedang mengobrol dengan Laura akhir nya harus di repotkan dengan Laura yang sudah mabuk berat akibat terlalu banyak meminum wine.

"Aku begitu mencintai nya tapi pacar ku malah menyakiti ku," ujar Laura dalam mabuk nya.

"Hei tuan , apakah kau mau menjadi kekasih ku???" Tanya Laura lagi yang sedang mabuk.

"Nona , kau sudah mabuk.. mari biar saya antar kau untuk pulang," ujar Arnanda.

Arnanda yang tidak melihat keberadaan Alvaro dan Jasmine langsung berinisiatif untuk mengantarkan Laura pulang karna akan bahaya jika Arnanda tidak mengantarkan nya.

Saat ini Arnanda dan Laura sedang di perjalanan untuk menuju ke tempat Laura. Namun Arnanda yang tidak tahu arah rumah Laura langsung saja menghentikan laju kendaraan.

"Hei nona , dimana rumah mu??" Tanya Arnanda yang tidak tahu arah ke tempat Laura.

"Aku pun tidak tahu dimana rumah ku tuan," ujar Laura yang sudah mabuk berat.

Arnanda yang mendengar jawaban Laura tersebut pun merasa bingung karna jika diri nya harus membawa Laura ke hotel itu akan memakan banyak waktu karna berproses , tanpa banyak berpikir lagi akhir nya Arnanda pun memilih untuk membawa Laura pergi ke penthouse nya yang sudah ia tinggalkan selama berbulan bulan.

Sebelum Arnanda melanjutkan perjalanan nya , Arnanda berinisiatif untuk mengirimkan pesan chat kepada Elio agar diri nya tak mencari cari nya karna pergi tanpa pamit.

Setelah selesai mengirimkan pesan chat nya , Arnanda langsung saja melanjutkan perjalanan nya membelah jalanan kota di malam hari yang sudah semakin larut menunju penthouse nya.

Setelah mengendarai mobil nya cukup lama, akhir nya Arnanda dan Laura sampai di gedung penthouse milik Arnanda. Arnanda langsung saja memparkirkan mobil nya di baseman dan tak lupa pula diri nya langsung membawa Laura untuk segera ke penthouse nya.

Saat Arnanda sudah berhasil membuka pintu penthouse nya itu , Arnanda langsung saja memapah Laura untuk di bawa ke kamar tamu yang ada di penthouse milik Arnanda.

Arnanda yang sudah berhasil membantu membaringkan tubuh Laura namun tak di sangka jika Laura akan menarik dasi yang sedang di pakai oleh Arnanda.

"Nona, kau begitu mabuk.. sebaik nya kau tidur dan lepaskan aku," ujar Arnanda.

"Aku tidak mabuk tuan , aku sangat sehat," ujar Laura lagi yang sudah semakin parah.

Tiba tiba saja Laura mengangkat sedikit kepala nya dan mencium bibir Arnanda. Arnanda yang terkejut langsung saja terdiam karna tak menyangka jika kesucian bibir nya akan hilang oleh Laura.

Arnanda masih terdiam dengan posisi berada di atas Laura dan tak berkedip sedikit pun.

"Kau sudah menjadi milik ku tuan," ujar Laura.

"Ternyata rasa bibir mu begitu enak," ujar Laura.

Arnanda yang mendengar perkataan Laura itu langsung saja tersadar dari diam nya , namun entah apa yang telah terjadi pada Arnanda diri nya langsung merasakan jika debaran jantung nya semakin kencang dan tubuh nya mendadak sangat kegerahan. Arnanda yang masih berada di atas Laura langsung saja melihat ke arah bibir Laura yang tiba tiba saja sangat menggoda bagi Arnanda.

Arnanda langsung saja semakin mendekat kan wajah nya kepada Laura dan langsung melumat bibir Laura. Laura yang merasakan bibir Arnanda langsung saja membiarkan dan menerima bibir Arnanda agar terus melumat nya.

Laura dan Arnanda yang sudah terbawa suasana tak menyangka jika mereka berdua sama sama menggila , Laura tanpa ada nya aba aba langsung saja membuka jas yang di pakai oleh Arnanda, melepaskan dasi , dan membuka kemeja milik Arnanda sampai terlihat tubuh bidang milik Arnanda yang berada di atas nya.

"Hhhmmmppp."

"Kau sangat menggoda tuaaanmmphh," ujar Laura di sela sela ciuman brutal mereka.

"Panggil aku Arnanda sayang, jangan memanggil ku dengan sebutan itu," jawab Arnanda yang seperti nya sudah begitu bergairah.

"Arnanda aahhmmpp."

Arnanda dengan brutal langsung saja menyelusup kan tangan nya ke dalam pakaian yang di pakai oleh Laura.

Suara tempat tidur pun langsung memenuhi kamar tersebut, Arnanda tak hanya mencium Laura saja melainkan saat ini diri nya sudah berhasil melepaskan pakaian milik Laura juga.

Malam yang penuh dengan bintang dan sinar bulan yang menerangi malam menjadi saksi bahwa Arnanda dan Laura sudah melakukan hal tersebut tanpa ada nya sebuah paksaan di antara kedua nya dan di dasari oleh Laura yang memulai lebih dahulu.

Kembali ke sisi rumah Jasmine....

Pesta yang di adakan oleh keluarga Jasmine ternyata baru saja selesai , para tamu saat ini sudah pulang dan halaman sudah kosong. Tak lama kemudian Jasmine baru saja kembali dari pulau yang di berikan Alvaro kepada nya.

Kembali nya Jasmine dengan Alvaro langsung saja di sambut hangat oleh keluarga Jasmine yang memang sedang menunggu putri nya.

"Terimakasih Alvaro karna sudah mau mengantarkan Jasmine," ujar mommy Jasmine.

"Sama sama mom, Jasmine pergi dengan Alvaro jadi diri nya harus pulang dengan selamat juga dengan Alvaro," ujar Alvaro.

"Duduk lah dulu nak," ajak papa Jasmine.

"Tidak usah pa.. kalian pasti lelah , jadi Alvaro mau langsung pulang saja," ujar Alvaro.

"Baiklah hati hati lah , nak."

Alvaro langsung saja pergi dari rumah Jasmine karna diri nya juga sudah merasa lelah setelah mengajak Jasmine melihat pulau nya.

"Ayo kita masuk," ujar papa Jasmine.

Mommy Jasmine , papa Jasmine dan Jasmine pun langsung saja masuk ke dalam rumah nya karna malam sudah semakin larut dan semakin dingin.

~£~

Pagi hari yang cerah ,  sekarang Jasmine dan keluarga nya sedang sarapan bersama.

"Jasmine," panggil papa Jasmine.

Jasmine yang sedang memakan sandwich nya itu langsung saja terkejut karna sang papa tiba tiba saja memanggil nya.

"Ada apa , pa ???" Tanya Jasmine.

"Ini kado ulang tahun untuk mu," jawab papa Jasmine yang lalu memberikan sebuah berkas.

Jasmine langsung saja melihat berkas tersebut dan Jasmine langsung saja di buat tercengang melihat hak tersebut.

"Pa.. ini serius???" Tanya Jasmine.

"Iya tapi setelah kau lulus baru boleh memimpin di cabang itu," jawab papa Jasmine.

Yap! Jasmine di berikan kado sebuah perusahaan cabang milik papa nya dan diri nya yang akan memimpin sebagai manager di sana.

"Kenapa gak di kasih yang di Amrik aja sih pa??" Tanya Leonard.

"Jangan kasihan adik kamu terlalu jauh," jawab papa Jasmine.

"Tuh dengar , kata papa juga jangan.. wlee."

Mommy Jasmine, Elio dan papa Jasmine langsung saja tertawa melihat tingkah Jasmine yang tak mau kalah dengan Leonard itu.

^•^

TBC....

HEI!! OM DUDA (End)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن