4-Fox and Bear's adventure

34 3 0
                                    

Yeona POV

Selepas sahaja kami berdua keluar daripada ruangan tersebut. Aku bisa mendengar suara adik termuda "Jangan mati!".

"Mulutnya tolong di lakban nanti kalau jumpa lakbannya." kataku dengan nada kesal kepada Beomgyu "Okeh puan bos." aku memukul kepala Beomgyu dengan lembut.

Apabila kami sudah betul-betul keluar dari kamar tersebut, cahaya bulan mulai menerangi penglihatan kami tapi ia tidak membantu walau sedikit pun kerana ia membuat suasana tempat penelitian tersebut lebih gelap dan menyeramkan. Sumpah apa pointnya mati lampu coba?

"Kak Yeona mahu pergi dulu?" pertanyaan Beomgyu membuatku memandang ke belakang dan melihat dia berhenti "Eh pergi bersama lah!" Beomgyu lalu melanjutkan langkahnya.

Tapi malah diperlahankan lagi "Ayolah Beomgyuuuuu!" udah kesel aku lama-lama tapi dia hanya tertawa mengejek, gue tinggalin juga nih bocah.

Beomgyu POV

Sebenarnya gue tidak berjalan deket dengan kak Yeona karna ya.. Gua takut gue gak sengaja membuat bising apatah lagi dengan kak Yeona yang terkadang mengadakan conversation di tengah-tengah jalan, kan ngak produktif itu!

"Kalo aku berisik gimana?" gue melihat ke arah kakak Yeona dan dia masih lagi terlihat tidak puas hati dengan perlakuan gue tadi "Ah gak apa-apa, cepat!" jawab Yeona.

Akhirnya kami berdua keluar daripada bangunan dimana terletaknya base sementara kami.. Udah kayak game.

Third-person POV

Yeona menutup pintu dengan perlahan sementara Beomgyu berjalan terus dalam keadaan yang gelap gelita dan hanya dibantui oleh cahaya bulan.

Yeona melihat sekeliling "Kok gak ada kamera CCTV?" tanya Yeona kepada Beomgyu yang masih melihat sekeliling.

"Eh benerlah ini walaupun gak ada kamera CCTVnya." Yeona tersenyum tidak bersalah sementara Beomgyu cuba inget kembali peta yang baru dilihatnya tadi "Di peta kita harus lalu di sini bukan?" tanya Beomgyu tapi ya dia tidak menunggu jawapannya dan hanya bergerak lurus ke arah lokasi yang ia tuju.

Yeona mengikut Beomgyu dari belakang dan perlahan-lahan mendekat untuk berjalan di sebelah Beomgyu dengan sedikit jaraklah masa ngak.

Si kakak lalu membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan si adik "Kita harus naik kayak gini." Yeona coba untuk menunjukkannya menggunakan gestur jari dan iya, Beomgyu dapat menangkapnya.

"Emangnya kakak lihat petanya?" pertanyaan Beomgyu membuat Yeona melihat ke arah matanya dengan cara 'Seriously?'.

Mereka menaiki tangga yang terletak diluar bangunan tersebut "Disini?" Yeona dengan perlahan menaiki tangga tersebut "Jaga-jaga, tangganya gak kuat." Beomgyu memberi amaran kepada si kakak.

Beomgyu dan Yeona perlahan-lahan menaiki tangga tersebut supaya ia tidak runtuh. Mata Yeona meliar ke arah bangunan yang akan mereka masuk "Oh, ini agak menyeramkan." Yeona tertawa canggung.

Mereka akhirnya tiba di hadapan pintu tersebut "Shh jangan berisik." Beomgyu meletakkan satu jari di bibirnya supaya Yeona tidak berbicara.

Kamar pekerja shif malam

Beomgyu yang duluan masuk ke dalam kamar yang gelap gulita dengan Yeona yang mengikutinya dari belakang.

Bisa terlihat kalau ada banyak zombie yang berada di kamar itu.. Ya.. Melakukan hal-hal kezombie-an mereka lah.

"Ini gila." Yeona mengumpat dirinya karna menyetujui untuk mengikuti Beomgyu pada awalnya tapi bukan berpatah balik, malah dia masuk ke ruangan tersebut dan menutup pintunya.
.

Better Watch Out!||TXT ff||GenderswapWhere stories live. Discover now