2. masih terlalu sulit

37 6 1
                                    

Ranpo berhutang budi pada Poe yang benar-benar membereskan barang-barang miliknya. Dia membersihkan rumahnya yang berantakan itu, dan membuat beberapa barang-barang miliknya tersusun dengan rapi.

Yang dilakukan oleh Poe benar-benar dengan ketulusan, dia tidak meminta imbalan apapun. Ranpo merasa bersalah, karena saat Poe bersamanya dia justru tertidur. Seharusnya kan dia mengajak Poe berbicara, dan sedikit mengenalinya. Agar kedepannya mereka memiliki hubungan yang baik antara tetangga.

Karena belum tahu nomor apartemen milik Poe, Ranpo memutuskan untuk menunggu anak itu di depan pintu apartemennya sendiri. Ranpo berharap Poe keluar dari apartemennya, dan mereka bisa bertemu.

Dan ternyata benar adanya, Poe keluar dari dalam apartemennya untuk membuang sampah. Ranpo terkejut ternyata apartemen mereka benar-benar bersebelahan. "Poe buat kemarin terimakasih ya," ucap Ranpo sambil menepuk pundak Poe pelan.

Poe pun sedikit tersentak karena tepukan pelan itu, dia langsung tersenyum manis mengetahui jika Ranpo lah si oknum yang mengejutkannya.

"Santai saja, lagian seperti itulah yang harus dilakukan tetangga. Apalagi kau ini orang baru, dan sebagai tetanggamu. Aku harus baiklah," kata Poe yang merasa malu.

"Ayo main ke apartemen ku lagi. Kita minum teh di sana, sebagai ucapan terimakasih ku."

Tanpa pikir panjang Poe pun mengiyakannya, dia mengikuti langkah kaki Ranpo dengan kegirangan. Baru kali ini seseorang mengajaknya untuk menikmati secangkir teh, hanya untuk berterimakasih. Padahal sebelumnya, orang-orang hanya datang saat Poe memintanya. Tapi kali ini, Ranpo lah yang mengajaknya lebih dulu.

Bahkan anak itu mempersilahkan Poe untuk masuk ke dalam apartemennya, dengan senyumannya yang menghangatkan. "Jangan sungkan-sungkan ya, ini apartemen ku bisa bersihkan karena kau."

Kemudian Poe duduk di atas sofa sambil menikmati secangkir teh hangat yang sudah Ranpo buatkan untuknya. Mereka awalnya hanya saling diam, hingga beberapa saat setelahnya Ranpo mulai membuka suaranya.

"Kau sudah lama tinggal di sini?" Tanya Ranpo sebagai bentuk topik pembicaraan.

"Sekitar tiga tahun yang lalu, walaupun awalnya aku terpaksa memilih buat pindah."

Perkataannya Poe membuat Ranpo merasa tidak enak hati. Dia berpikir jika pertanyaannya membuat Poe tidak seharusnya mengatakan alasan, yang membuatnya tidak bersemangat. Karena memilih untuk pindah ke tempat lain itu, pertanda seseorang tidak nyaman.

"Aku sebenarnya tidak tinggal di sini, seandainya aku masih bisa bertahan. Mungkin aku memiliki kebahagiaan yang bisa ku jaga lebih lama," kata Ranpo tiba-tiba, dia yang awalnya tidak berniat mengatakannya pun. Justru mengatakan hal itu.

Ranpo juga tidak menyadari perkataannya, dia merasa jika Poe bersedia mendengarkannya. Meskipun dia tidak tahu apa-apa mengenai tanggapan Poe.

Bagaimanapun tidak semua orang bisa memperdulikannya, hanya orang-orang yang menyelamatkannya waktu itulah. Yang bersedia selalu ada untuknya, dan mempertaruhkan nyawanya hanya untuk Ranpo.

"Pasti ada alasannya kan, pastinya juga sulit. Kau terpaksa pergi entah dengan alasan apapun itu, dan kau belum terbiasa. Bahkan kau berkeinginan untuk kembali, sayangnya kau tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Poe yang ternyata merespon perkataan dari Ranpo tadi.

Ranpo terkejut mendengarnya, dia mengira jika Poe akan menganggapnya aneh. Karena mengatakan sebuah perihal yang tidak memperjelaskan detailnya. Akan tetapi, respon Poe justru berbeda. Dia benar-benar memahaminya, sekalipun dia tidak tahu alasan di baliknya.

"Yang kau katakan, sama seperti keadaanku sekarang. Bagaimana bisa?"

"Ya mungkin alur perkataanmu mudah aku pahami, jika kau tidak ingin tinggal di sini. Maka ada alasan yang membuatmu pergi, Ranpo jangan sungkan bercerita padaku. Walaupun aku hanya tetanggamu, tapi aku bersedia menjadi seseorang yang mendengarkan ceritamu," kata Poe yang sangat bersemangat, sambil meraih tangan Ranpo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Berikan Kesempatan Where stories live. Discover now