Chapter 7 - Dia bukan ibuku! Ibuku sudah tiada~

Mulai dari awal
                                    

Apakah benar ibunya tak akan meninggalkannya karena pria itu?

Ia tak tau.

Ia tak ingin tau jawabannya.

Namun keesokan harinya, jawaban yang tak pernah ingin ia dengar, diucapkan sendiri oleh ibunya.

"Anakku...ibu memutuskan untuk pergi dari rumah ini."

Bagaikan disambar petir pada siang bolong, pemuda itu kehilangan tenaga untuk menggenggam sapu yang ia pegang dan membiarkannya terjatuh ketanah. Ia terdiam di tempat tak berani untuk berkata-kata ataupun bergerak.

Ia tak berani mendengar perkataan yang akan dikeluarkan wanita tersebut dan memperdalam tusukan yang sudah tertancap di dalam hatinya.

Namun jika ia berdiam diri saja dan tidak meyakinkan ibunya untuk tidak pergi....

Mungkin pemuda itu akan kehilangan ibunya untuk selamanya.

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, pemuda itu mendekati ibunya dan menggenggam kedua tangannya dengan hati-hati.

"Ibu... Ibu mengapa pergi?" Ujar sang pemuda dengan lirih.

"Ibu akan pergi dan mencari kehidupan yang baru..." Sang ibu berkata dengan senyuman yang tulus terukir diwajahnya.

Semua perkataan yang ingin ia keluarkan kepada ibunya tertahan di tenggorokannya ketika melihat senyuman tulus yang tertentang di wajah wanita tersebut.

"Namun ibu akan janji, pasti ibu akan selalu mengunjungimu, anakku."

Air mata yang tak bisa tertahan mulai berjatuhan membasahi wajah sang pemuda itu.

Apakah sebaiknya ia tak berusaha sejak awal?

Dirinya tak sanggup untuk melanjutkannya.

Perasaan kekecewaan, kesedihan, dan kekesalan bercampur aduk di dalam hatinya. Membuat pemuda itu menarik sebuah kesimpulan yang bodoh,

Dia bukan ibuku.

Ibunya adalah seseorang yang tulus, ceria dan selalu menyayangi anaknya apapun yang terjadi. Ibunya tak mungkin untuk meninggalkan anaknya.

Namun saat ini wanita di depannya mengucapkan kata-kata perpisahan dengan tulus kepada anaknya.

Tidak salah lagi... Dia bukan ibuku.

Kedua tangan yang digenggam dengan hati-hati oleh pemuda itu, perlahan mulai terlepas memisahkan hubungan kontak antara ibu dan anak tersebut.

Pemuda itu menundukkan kepalanya, air mata yang terus mengalir dari mata sang pemuda itu satu persatu jatuh kebawah tanah.

"Apakah ibu akan meninggalkanku sendiri?" Pemuda itu berkata dengan suara yang serak.

"Tentu saja tidak anakku, ibu sudah berkata, ibu akan mengunjungimu." Sang ibu menjelaskan dengan lembut namun pemuda itu tidak menghiraukannya dan bertanya lagi,

"Bagaimana denganku ibu? "

"Apakah ibu tidak akan memilihku lagi?"

"Tidak, anakku ibu..-" sang ibu mengangkat wajah pemuda itu dengan lembut hendak mengusap air matanya namun mata yang terlihat saat mengangkat wajah anaknya nampak begitu kosong bagaikan tak pernah hidup selama ini. Sang ibu terhenti dan terkejut mendapati anaknya dengan kondisi tersebut, terlihat sedikit ketakutan yang terukir di wajah sang ibu.

"Apakah ibu akan memilih bersama dengan pria itu...?" Ujarnya sambil tersenyum pahit dengan air mata yang terus mengalir.

"Itu.."

Cruel Life [M! OC X ONE PIECE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang