Chapter 5 - The Times We Spent Together

191 27 0
                                    

Akhir-akhir ini aku sering melihat tingkah aneh yang dilakukan saudara tertuaku.

Reiji yang dulunya tidak pernah melirikku sama sekali, menjadi lebih perhatian terhadap diriku. Dia terus membantuku saat Niji, Ichiji maupun Yonji menindasku , bahkan kita menjadi lebih dekat tanpa ku ketahui.

Dulunya aku selalu mencoba agar tidak berurusan dengannya. Hanya bisa melihatnya dari jauh dan mengaguminya saja membuatku senang dulu. Namun sekarang aku bisa berbicara dengannya yang membuatku seperti berada di dalam mimpi.

Selesai kejadian hari itu, Reiji dipanggil oleh ayah. Aku tak tau mengapa tapi dari yang kudengar dari orang sekitar, ia dikenakan hukuman karena telah membuat kegaduhan.

Bukankah itu tidak adil? Niji, Ichiji maupun Yonji sering sekali membuat kegaduhan tetapi tak pernah mereka mendapat hukuman.

Namun mengapa Reiji...

Ah, tidak lupakan. Reiji mungkin sudah terlalu keterlaluan.

...

...

Tapi ini salahku juga... Reiji terkena hukuman karena mencoba menolongku...

Aku melihat kearah jam yang berada di kamarku. Sekarang menunjukkan pukul 3 sore.

Aku berpikir untuk menemui Reiji, apakah dia akan senang jika aku membuatkannya makanan?

Tidak ada waktu untuk dibuang lagi jika ingin membuatkannya makanan. Aku segera pergi menuju dapur dan menyiapkan bahan-bahan.

Makanan yang akan ku buat untuknya adalah kue kering, melihat hari sudah sore, beberapa cemilan manis akan membuat sore harimu lebih menyenangkan. Itulah apa yang dikatakan oleh buku yang kubaca sebelumnya.

Tadinya aku berpikir untuk memasak sebuah makanan seperti curry, tapi setelah membaca lagi, aku mulai berpikir mungkin memakan makanan berat di sore hari itu tidak begitu ideal.

Yosh.

Aku akan mengerahkan seluruh perasaan dan tenagaku untuk membuatkannya kue kering terbaik!

Dengan gembira aku mencampurkan bahan-bahan sesuai instruksi di buku resep sambil memikirkan tentang tanggapannya.

...

Ting!

Suara yang ditunggu-tunggu akhirnya terdengar menandakan kue yang sedang dipanggang sudah matang.

Aku bergegas menuju oven dan membukanya, tak sabar untuk melihat hasil kue yang telah kubuat dengan sepenuh hati.

"..."

"...ini tidak seperti apa yang aku bayangkan..."

Diatas sebuah loyang, terdapat kue kering yang berbentuk abstrak dan tidak begitu enak dipandang.

Aku bahkan tidak tau bagaimana bisa ini terjadi? Seharusnya kue kering itu berbentuk kucing yang lucu.

Halaman buku tersebut juga sudah ku bolak-balik beberapa kali untuk memastikan tidak ada satu halaman yang tertinggal. Namun mau dibaca berulang kali pun aku masih tidak bisa menemukan masalahnya sama sekali...

Seingatku aku mengikuti instruksinya dengan hati-hati dan teliti. Lalu kenapa semuanya bersatu ketika aku memanggangnya? Apakah aku menggunakan resep yang salah...?

Aku menghela napas yang panjang, lebih dari setengah jam aku menghias kue tersebut dengan penuh hati-hati berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Reiji.

Namun hasil yang ku dapatkan sangat mengecewakan, aku bahkan tidak tau haruskan aku tetap memberinya kue ini..?

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata dalam batin bahwa Reiji mungkin akan mengerti dan menghargai kerja kerasku.

Cruel Life [M! OC X ONE PIECE]Where stories live. Discover now