regret your behavior

ابدأ من البداية
                                    

Pikiran Astoria mulai tak bisa terkontrol, panik, gelisah, takut, semuanya campur aduk menjadi satu "a-apa?! yang kau inginkan?!" Gadis itu masih mencoba melepas genggaman tangan Hazel.

Saat merasakan perlawanan tersebut, Hazel dengan cepat memutar arah tangan Astoria hingga menimbulkan suara "krek" dan jeritan dari gadis tersebut.

"Jangan mencoba untuk melawanku." Sebenarnya Hazel santai dalam mengatakannya, namun didalam suaranya terdapat nada yang mengancam.

Astoria masih menatap Hazel yang berdiri di depannya. Saat Hazel sepertinya sedikit lengah ia segera menarik tangannya dan berlari ke arah pintu yang ada disudut ruangan. Ia menggedor gedor pintu tersebut dengan panik.

"Wow? kau berani melawan?"

"Sungguh, kau akan menyesali perbuatann mu sendiri"

"Aku tak peduli! Apa yang kau inginkan?!!" Menyadari pintu tersebut terkunci membuat Astoria berbicara ke arah Hazel.

"Your body, and your blood, or maybe your eyes?" Astoria benar benar merinding disini. Ia mulai merogoh saku di dalam jubahnya dan mengeluarkan tongkat nya.

"Jangan mendekat atau-"

"Expelliarmus"

Dengan sekali gerakan di tongkat, Hazel dapat menjatuhkan tongkat Astoria hingga menggelundung di depan sepatu nya.

Saat Astoria mendekat untuk mengambil tongkat miliknya. Dengan segera Hazel menginjak tongkat sihir tersebut hingga terbelah menjadi dua "ups, aku sengaja" ucapnya dengan seringai mengerikannya.

Astoria yang sudah berlutut di depan Hazel hanya bisa meremas jubah nya erat dengan tubuh yang bergetar "apa salahku? kenapa kau melakukan ini padaku?"air mata mulai membasahi pipi gadis tersebut.

Iba? tidak, tentu saja. Hazel menatap adik tingkat nya ini dengan tatapan menjijikkan.

Ia sedikit menunduk lalu meraih dagu Astoria dan menariknya hingga membuat Astoria menghadap ke arahnya.

"Kau tau kenapa aku tega melakukan ini padamu?" Terdengar seringai dari bibir Hazel. Semula ia masih tersenyum, meski bukan senyuman manis, kini telah berubah menjadi wajah penuh amarah.

Ia mencengkram dagu Astoria hingga membuat gadis tersebut meringis. "KARENA KAU SUDAH MEREBUT DRACO DARIKU!!" Bentak Hazel membuat Astoria terdiam.

"Dan aku tidak suka milikku, di ambil oleh orang lain. Apalagi sampah seperti mu!" Ucapnya sebelum melepas dagu Astoria dengan kasar.

Hati Astoria tersayat saat mendengar kata "sampah". Tapi ia tak mau mengalah dengan Hazel, tentu saja karena ia adalah kekasih draco, itu pikiran Astoria "dan kau berpikir aku akan memberikan draco padamu?! oh tentu tidak?" Kini seringai Astoria yang muncul membuat Hazel emosi.

"Berani berani nya kau!" Dengan penuh emosi Hazel memukul wajah Astoria, membuat wajah cantik itu menampilkan darah di sudut bibir nya. Astoria yang belum siap dengan serangan tersebut langsung terhuyung kebelakang.

Hazel kini berdiri di sebelah Astoria dan menendang kepalanya dengan keras. Lalu menginjak perut gadis tersebut dengan tekanan yang kasar.

"u-uhuk uhuk, h-hen-hentik-an itu!!" Astoria sudah tak kuat bicara saat perutnya di tekan oleh sepatu kulit milik Hazel.

"Kau pantas mendapatkannya. Regret your behavior!"

Setelah puas bermain main dengan perut Astoria, ia menjambak rambut gadis tersebut hingga membuatnya duduk kembali.

Wajahnya sudah sangat berantakan, baju nya lusuh tak karuan. Tapi Hazel masih belum terima dengan semua ini, dan menganggap ini adalah sebuah awal dari permainan.

"T-tolong, hentikan" suara Astoria terdengar parau. Namun tak membuat Hazel berkasih hati padanya.

Hazel berseringai kembali sembari menatap mata milik Hazel "kau pikir ini akan berakhir begini saja? permainan baru mulai" bisik Hazel yang membuat tubuh Astoria bergetar.

Dengan cepat Astoria menggeleng "j-jangan.. kumohon.. jang-AAA" Astoria menjerit saat merasakan rambutnya di Jambak kasar oleh Hazel.

Hazel tak mendengarkannya, ia masih menatap mata Astoria"matamu indah, pantas saja draco terpesona oleh mu, dan tak sengaja aku juga terpesona. Aku berjanji akan menjual matamu dengan harga mahal, jadi izinkan aku mengambil nya".

Astoria menggeleng kembali dan berusaha memberontak, meski usaha nya sia sia "jangan.. kumohon jangan..".

Mendengar permintaan Astoria tak membuat Hazel berpikir dua kali. Ia tak menghiraukannya, malah berdiri lalu menarik tubuh Astoria menggunakan rambut nya hingga mendekat ke arah meja di ruangan tersebut, lalu melempar tubuh Astoria.

"Ouch.." ringis Astoria saat merasakan punggungnya membentur kaki dari meja tersebut.

Hazel menatap Astoria sebentar sebelum mengambil sesuatu dari atas meja.

Astoria melihatnya. Hazel mengambil sebuah pisau dan gunting "mau pakai yang mana? aku tidak sabar menjual matamu" Hazel tersenyum tipis menunggu jawaban Astoria.

"t-tidak kumohon!" Pinta Astoria sembari bersujud didepan Hazel "akan ku.. ku berikan draco padamu, tapi tolong jangan bunuh aku..".

Hazel terdiam sebelum menjongkok ke arah Astoria "tapi sekarang aku tak ingin mendapatkan draco. Aku ingin matamu yang indah itu untuk ku jual."

Tubuh Astoria merinding saat merasakan kulit tangan Hazel menyentuh wajahnya "permisi.."

"AAAAAAAA TIDAK TIDAK, KUMOHON TIDAK, JANGAN BUNUH AKU!! JANGAN BUNUH AKU!! ARGGHHH. JANGAN AMBIL MATAKU! JANGAN JANGAN JANGANN".

Berbagai teriakan terdengar di dalam ruangan tersebut, namun sayang nya ruangan itu jauh dari Hogwarts dan juga kedap suara.

________

"Besok jika aku sudah pulang maka mata ini akan ku berikan padamu"

"Iya santai saja. Asal mata itu sangat indah dan berkualitas" balas seseorang dari sebrang.

Hazel terkekeh mendengarnya "oh tentu berkualitas."

"Kau minta harga berapa?"

"Satu juta dolar saja, tidak banyak"

"Tidak banyak katamu? tapi tidak apa. Yang penting mata nya berkualitas"

"Jangan meragukanku"

"Tidak ada yang meragukan mu".

"Baiklah, aku tutup dulu, bye."

Tidak menunggu respon dari sebrang, Hazel langsung menutup telepon tersebut. Lalu menatap nanar korbannya yang sudah mati dengan beberapa luka tembakan di tubuhnya dan matanya yang sudah tidak ada.

Hazel terkekeh lalu memasukkan handphone -yang ia sembunyikan- ke dalam tas nya.

Menarik jasad tersebut lalu membakarnya di perapian.

"Sesalilah perbuatanmu".

_________

Tbc~

Yuhuuu haloo
Maaf banget nih gk pernah up.
Sibuk cari duit lebaran. Wkwk

Yaa maaf ya kalo adegan nya kurang. Agak kasian sama astor, maap yaa bikin kamu sengsara. Soalnya aku gk suka kamu Deket" sama draco🙏

𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞 {𝒐𝒃𝒔𝒆𝒔𝒔𝒆𝒅} 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫حيث تعيش القصص. اكتشف الآن