regret your behavior

1 0 0
                                    

Untuk memperbaik suasana
Mohon untuk voting sebelum baca
Terimakasih☺️

Tahun ke empat telah berlalu. tiba lah tahun kelima Hazel di Hogwarts, yang artinya permainan akan dimulai.

Pansy merasa tahun kelima ini Hazel seperti menjauh dari nya. Malahan ia mulai dekat dengan wanita yang dirumorkan menjadi kekasih draco.

Seperti sore ini.

"Bagaimana hubungan ku dengan Malfoy?" Hazel yang memulai topik.

Astoria -wanita yang dirumorkan kekasih draco- terlihat berpikir dengan telunjuk nya yang ia letakkan di mulut nya "hmm baik baik saja" jawab nya dengan senyuman.

"Tapi kau tau? dia sedikit lebih cuek ke arahku" sedikit seringai muncul di bibir Hazel saat mendengar pernyataan Astoria.

Ingin permainan nya berjalan mulus, kini ia seperti berpura pura terlihat sedih juga "benarkah? tapi tenang saja itu biasanya tak akan lama. Kau tau lah? dia itu sangat mencintai mu" balas Hazel.

Astoria mengangguk sembari tersenyum kecil. Tak ada yang membuka suara hingga Astoria memecah keheningan "kau sendiri? bagaimana dengan Potter?" Ya, semakin banyak yang mengira bahwa Hazel berkencan dengan Harry.

Hazel dengan sigap menoleh dan menggeleng membuat Astoria bingung. "Aku tidak pernah berkencan dengan potter" Hazel mengucapkan yang sebenarnya.

Membuat Astoria terkejut "hah? jadi itu tidak sungguhan?" Hazel mengangguk sebagai jawaban.

"Kau tau lah. Kita ini hanya menjadi partner dansa saat yulle ball. Dan banyak sekali yang mengartikan kita berkencan".

Astoria mengangguk paham. Ternyata daily propeth sudah menyebar hoax.

"Hari sudah mulai menggelap. Kita harus pulang" ajak Astoria menyadari mereka masih berada di danau hitam saat ini.

"Pakai aparet saja lah" balas Hazel yang langsung di angguki Astoria. Mengingat aparet tidak menghabiskan waktu lama seperti berjalan.

Astoria menggandeng tangan Hazel dan menutup matanya, disini Hazel yang berapparet.

Saat membuka mata, Astoria membelalak. Ia tak pernah melihat tempat ini sebelumnya. Awalnya ia masih meneliti tempat tersebut hingga ia menemukan sebuah pisau, pistol, tali, cutter, dan gunting di atas meja yang berada di ruangan tersebut kaki nya sedikit bergetar.

"H-hazel? kau membawaku kemana?" Ia menatap ke arah tangan Hazel yang masih menggenggam erat tangannya.

Hazel masih diam enggan menjawab pertanyaan dari Astoria. Hingga beberapa detik kemudian, Astoria mendengar suara kekehan dari mulut Hazel.

Bukan kekehan ramah seperti yang sering ia tampilkan di hadapan para murid. Namun kekehan pelan yang terdengar sangat mengerikan.

"Astoria grenggas. Kau tau kenapa aku membawamu kesini?" Perlahan Hazel menoleh ke arah Astoria, membuat gadis tersebut merinding.

Hazel membalikkan tubuhnya hingga menghadap ke arah Astoria, lalu menggenggam keras dan kasar lengan Astoria membuat sang empu meringis.

"Aku membawamu kemari.. karena aku ingin kau mendapatkan apa yang seharusnya yang kau dapatkan" Hazel berkata masih dengan senyumannya. Namun bukan senyuman ramah.

𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞 {𝒐𝒃𝒔𝒆𝒔𝒔𝒆𝒅} 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫Where stories live. Discover now