our first meet

13 2 0
                                    

Untuk memperbaik suasana,
Mohon voting dulu sebelum baca
Terimakasih☺️


"SLYTHERIN"

wajah gadis kecil itu sangat ceria saat mendengar slytherin dari topi penentu asrama.

Ia pergi dari kursi tersebut dan kini giliran murid lain yang menguji asrama masing masing.

Gadis tersebut bernama Hazel Jane berkshine, gadis berdarah murni penyihir, dengan rambut coklat, mata hitam legam yang terlihat sangat tenang dan indah.

Ia langsung pergi ke meja asrama slytherin, mereka menyambut Hazel dengan ramah.

"Kakak! aku satu asrama denganmu!" ucap Hazel pada seorang lelaki yang tak lain adalah Lorenzo Justin berkshine murid tahun ke dua, kakak dari Hazel. Gadis itu memeluk kakaknya dengan erat.

"iya iya, jangan erat erat kalo peluk, aku gak bisa nafas hazel" ucap Lorenzo yang menepuk punggung adik nya pelan.

Hazel melepas pelukan tersebut dan terkekeh ke arah Lorenzo. "Adikmu sangat mirip dengan mu, enzo" ucap salah satu teman Lorenzo dan lelaki itu hanya tersenyum sebagai balasan.

"SLYTHERIN"

Asrama slytherin kembali terdengar di dalam ruangan tersebut. Ternyata seorang bocah lelaki dengan rambut pirang yang rapi baru saja menggunakannya.

Dia Draco Lucius Malfoy.

"selamat malfoy, kau masuk kedalam slytherin" ucap salah satu kakak tingkatan yang menyapa draco, bocah itu hanya mengangguk dan tersenyum.

Hazel kecil langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat itu, matanya langsung terpana pada pesona bocah lelaki di seberang yang duduk diantara murid slytherin.

"wow, he was so gorgeous" gumam Hazel pelan hingga tak ada yang mendengarnya.

______

Beberapa hari ini suasana hati Hazel sangat bergembira, tahun pertama nya di Hogwarts adalah hal yang menyenangkan, apalagi ia bisa menemukan teman teman yang sangat banyak.

Dari pansy, matheo, blaize, dan masih banyak lagi. Bonusnya dapet crush xixixi.

Ia berjalan jalan bersama pansy saat ini, hingga matanya menangkap sosok draco bersama kedua bodyguard nya, crabe dan goyle.

Ia berjalan jalan bersama pansy saat ini, hingga matanya menangkap sosok draco bersama kedua bodyguard nya, crabe dan goyle

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Mereka terlihat sedang menjahili seorang bocah lelaki dengan rambut hitam dan kacamata bundar, itu pasti Harry Potter.

"Bisa kita berhenti sebentar?" rengek Hazel pada pansy. Pansy hanya mengikuti permintaan Hazel, ia pikir Hazel kelelahan karena habis jalan jalan.

Padahal Hazel ingin melihat Draco diluar sana. Ia duduk di salah satu kursi disana dan pansy di sampingnya.

Hazel memandang kearah luar kastil dengan senyum. senyum senyum sendiri lebih tepatnya, membuat pansy ikut menoleh kesana.

"kenapa kau senyum senyum sendiri? Kau ini aneh" bingung pansy.

Hazel menoleh dan tersenyum ke arahnya "bukankah maklum jika aku tersenyum pada orang yang ku suka" jelas Hazel terang terangan.

Mata pansy melebar saat Hazel mengatakannya "kau menyukai seseorang?".

Hazel mengangguk cepat "ya! draco lucius malfoy"

Mata pansy kembali membulat "kau suka Malfoy?!" Lagi lagi Hazel mengangguk dengan cepat "dia itu keren! aku suka padanya, sudah tampan, keren lagi" puji Hazel sembari membayangkan wajah tampan draco.

Pansy kini mengangguk paham.

Gadis tahun pertama itu telah menemukan cintanya. Tapi apakah ini karena hanya rasa kagum? kita juga tidak tau, hanya Hazel dan author yang tau.

Sudah sangat lama mereka duduk disana, dengan Hazel yang masih mengamati draco, senyum nya terus mengembang tanpa luntur.

Pansy sudah mulai bosan dengan ini "apakah masih lama? aku sudah mulai bosan" gerutu pansy yang hanya dibalas senyuman dari Hazel.

"Sebentar lagi, sampai Malfoy pergi" ucap Hazel tanpa menoleh ke pansy, matanya masih tertuju pada draco disana.

Pansy menghela nafas kasar "menunggu malfoy akan membuat kita lumutan" ucap nya dengan sedikit penekanan.

Hazel terkekeh mendengar ucapan pansy, ia masih terfokus pada draco dibawah sana. Hingga tiba tiba..

Draco menoleh kearah Hazel dan pansy berada. Hazel langsung membuang mukanya mengalihkan mukanya agar tidak tertangkap basah oleh draco.

"Ada apa? Kenapa kau tiba tiba tidak menatap draco lagi dan.. kau terlihat panik" tanya pansy penasaran.

"dia menoleh padaku pansyyy".

_____

Di sisi lain

Draco kini tengah menjahili Harry yang ditinggal oleh kedua temannya, Ron dan Hermione.

"ohhh pottah pitty, kemana kedua teman mu itu? apakah mereka meninggalkanmu?" ejek draco yang menatap Harry didepannya.

Harry hanya diam tak menjawab, bocah itu malas bertengkar dengan draco "enyahlah malfoy".

Saat Harry hendak pergi, draco malah menahannya "eitss tidak semudah itu Potter." ucapnya dengan senyuman khas 'malfoy'.

Harry berdecih malas "apa lagii?" tanya Harry yang terlihat sudah sangat muak dengan draco.

"Aku belum puas menjahili mu" ucap draco dengan seringainya membuat Harry memutar bola matanya.

Di tengah tengah perdebatan antara draco dan Harry, goyle -bodyguard draco yang pinter- menyadari sesuatu. Ia melihat seorang gadis tengah memandang draco.

Goyle menunggu sampai perdebatan itu selesai untuk memberitahu draco.

Setelah menunggu lama, akhirnya Ron dan Hermione menjemput Harry, sempat ada kejadian adu mulut antara draco dan Hermione. Tapi karena malas berdebat, Hermione mengalah dan pergi meninggalkan draco and the gank.

Setelah mereka pergi, goyle menepuk pundak draco "lihatlah, disana ada gadis yang sendari tadi melihatmu" bisik draco membuatnya menoleh.

Draco menoleh ke arah gadis tersebut, terlihat gadis berambut coklat dan hitam tengah duduk di kursi yang tempatnya lumayan jauh dari tempatnya berdiri.

"bukankah itu Parkinson dan berkshine?" tanya crabe -bodyguard draco yang agak- .

Draco masih memandang gadis itu, hingga si rambut coklat memutus pandangannya pada draco membuat draco memutar bola matanya "siapapun itu aku tak peduli".

Ia kini berlalu dari tempat tersebut dan pergi di ikuti dengan crabe dan goyle dibelakangnya.

_____

Kembali dengan Pansy dan Hazel.

"mereka pergi, hazel" ucap pansy sebelum Hazel kembali menoleh dan tidak mendapati draco and the gank disana. Membuatnya menghela nafas kasar.

"Baiklah ayo pergi" ucap Hazel sebelum pergi dari tempat tersebut.

Mendengar bel jam selanjutnya akan dimulai, Hazel dan Pansy segera pergi ke kelasnya, karena sekarang adalah pelajaran profesor Snape, pastinya mereka tak mau terlambat jika tidak mau berurusan dengan profesor menakutkan itu.

Tbc~

//author
Jadi gimana permisa? Gaje ya? ya gimana ya ini masih permulaan belum intinya, kalo udah intinya dijamin deh bikin seru, hehe..

Oke sabar ya tunggu chapter 2 nya, papayyy

𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞 {𝒐𝒃𝒔𝒆𝒔𝒔𝒆𝒅} 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫حيث تعيش القصص. اكتشف الآن