Camera

11 2 0
                                    

Untuk memperbaik suasana,
Mohon voting dulu sebelum baca.
Sekian terimakasih☺️

Baru kali ini Hazel merasakan liburan yang benar benar membosankan. Ia ingin segera cepat cepat menuju ke Hogwarts, karena ingin bertemu pansy kembali, plus draco.

Pagi ini, Hazel dan Lorenzo sedang membantu Edgar yang membersihkan gudang.

"Salah satu alasan dad menunggu kami pulang adalah untuk membersihkan gudang?" Protes Lorenzo yang membuat Edgar terkekeh.

"Apa salahnya mengajak anak anak membersihkan gudang, yakan?" Balas sang ayah yang membuat Lorenzo memutar bola matanya malas.

Tidak mendengarkan perbincangan ayah dan kakak nya, Hazel kini tengah terfokus pada kamera yang ia temukan.

"Hazel, kenapa kau diam?" Tanya Lorenzo, ia berpikir bahwa Hazel sedang kerasukan mahluk halus yang menghuni gudang ini, karena Hazel terus diam dari tadi.

Hazel menoleh ke arah keduanya dan tersenyum "aku menemukan ini!" Ucap Hazel sembari mengangkat kamera tersebut.

Lorenzo menghela nafas pelan, bersyukur adiknya tidak jadi kerasukan.

"Kamera? itu milik dad" ucap Edgar sebelum mendekat ke arah Hazel dan berjongkok untuk menyamakan tinggi nya "kau bisa membawanya ke Hogwarts jika mau".

Mata Hazel membulat sempurna, mulutnya terbuka menampilkan gigi putihnya, ia terlihat sangat gembira.

"Benarkah?! boleh aku membawa ini?" Tanya Hazel bersemangat "boleh, tapi kau tau kan cara menggunakannya?" Tanya Edgar yang dibalas gelengan oleh Hazel.

Edgar kini memberi tau Hazel cara menggunakannya.

Hazel yang sudah bisa menggunakan kamera tersebut kini mulai mengambil foto disekitar rumahnya. Bahkan ternyata kamera tersebut adalah kamera polaroid yang bisa memunculkan hasil fotonya.

"Ini sangat keren!" ucap Hazel yang terkagum kagum dengan kamera di genggamannya.

Edgar tersenyum mendengarnya, ia mengusap pelan rambut Hazel dan berkata "gunakan sebaik baiknya" yang langsung di angguki Hazel.

______

Akhirnya liburan musim panas telah berlalu, ini saat nya kembali ke Hogwarts. Dan lebih menyenangkannya lagi, kini Hazel menginjak tahun keduanya.

Hazel, Lorenzo, dan kedua orang tua nya kini berada di stasiun hogwarts express.

Edgar mengusap kedua rambut anaknya "jaga diri kalian" keduanya mengangguk dan memeluk sang ayah singkat, lalu gantian memeluk sang ibu.

Setelah moment pelukan tersebut, kereta telah tiba, dan keduanya masuk sembari melambaikan tangan kepada Edgar dan Geneva.

Mereka berdua melihat kepergian sang anak dengan tatapan sendu, lalu Edgar merangkul pundak Geneva "jika ditanya, apakah kau rindu Hogwarts?" tanya Edgar di angguki Geneva.

"Tentu aku rindu, disana banyak sekali pengalaman nya" ucap Geneva sembari menyenderkan kepalanya kepundak sang suami.

"Salah satu nya bertemu denganku ya?" goda Edgar yang lalu mendapat cubitan kecil dari Geneva "ouchh".

𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞 {𝒐𝒃𝒔𝒆𝒔𝒔𝒆𝒅} 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫Donde viven las historias. Descúbrelo ahora