The Ugly Rockling

370 69 60
                                    

Wonbin melihat sekelilingnya, sejak tadi pagi ia merasa ada yang aneh dari perilaku beberapa orang di kelasnya. Terutama dari Ningning yang merupakan teman dekatnya di kelas.

Cewek itu terlihat menghindarinya, tapi dengan berani menatapnya dengan raut... bagaimana mengatakannya.. raut kecewa?? Atau jijik??

Selain dari Ningning, dua jenis tatapan itu juga terus ia dapatkan dari beberapa anak lain yang biasanya sangat senang mendekatinya.

"Wonbin," panggil Sion, salah satu dari teman yang tak menghindarinya.

Sion menghela napas, ia merasa kasihan pada Wonbin yang terlihat kebingungan. Bahkan teman dekatnya pun nampak tak ingin bicara dengannya.

Sion lalu menunjukkan sebuah foto pada Wonbin.

Foto dimana Wonbin masih berseragam SMP sedang dicium oleh seorang anak laki-laki.

Wonbin menutup mulutnya terkejut. Ia tak mengira peristiwa hari itu ada yang merekam. Pikirnya mereka hanya melihat saja.

Wonbin kembali melihat sekitar, dimana sekarang ia mengerti kenapa mereka memberikan tatapan itu padanya. Wonbin merasa ia menciut. Ia tak berani mengangkat wajahnya.

Ia melirik sekilas pada Ningning, tapi gadis itu justru membuang muka.

"Sion, sebaiknya kau nggak dekat-dekat dengan ku juga." Wonbin berkata sedih.

Sion hanya menggeleng, "Bin, hal seperti ini nggak cukup untuk membuat ku berhenti jadi teman mu."

"M-makasih..."

"Sudah, jangan pedulikan mereka." Sion melirik Ningning dan kelompoknya yang baru saja keluar kelas. "Sekarang kau tahu kalau mereka nggak tulus menjadi teman mu."

"Ayo, kita makan." Ajak Sion lagi karna sekarang sudah tidak ada orang di kelas selain mereka berdua.

Wonbin hanya menggeleng, ia sama sekali nggak ingin keluar sekarang. Rahasia yang sangat ia tutupi selama ini kini sudah terbongkar, hari-hari yang menyenangkan di sekolah mungkin akan segera berubah jadi neraka.

Sion pun menyadari bahwa Wonbin sepertinya sedang ingin sendirian, jadi ia memutuskan untuk pergi lebih dulu.

Wonbin menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Ia menahan tangisnya sekuat tenaga, bisa makin gawat kalau ada orang yang melihatnya menangis seperti cowok lemah. Wonbin ketakutan.

Di tengah rasa takutnya itu, sekelompok preman dari kelas sebelah pun muncul.

"Mana dia si paling tampan??"

Wonbin terperanjat.

Mereka sudah lama menyimpan dendam kesumat pada Wonbin karena gadis yang bos mereka sukai malah menyukai Wonbin. Sudah lama mereka ingin menghajar Wonbin, tapi menghajar anak populer bukan ide bagus.

"Bawa dia!"

.

"Kau benaran homo??"

Mulai salah satu dari preman itu dengan raut merendahkan. Ia menatap Wonbin dari atas hingga bawah lalu meludah ke samping.

"Pantas setiap kali aku melihat mu rasanya aku ingin meninju wajah mu! Hahaha!! Kau tahu aku agak resah kalau ada homo disekitar ku, rasanya jijik banget!"

Wonbin hanya diam saja, ia tak bisa melakukan apapun untuk kabur dari toilet yang sudah dikunci itu.

Preman lainnya mulai menyentuh kepala Wonbin, mengelus rambutnya, membuat Wonbin ngeri.

"Pantas rambut mu bagus banget, aku kadang iri melihat rambut mu." Lalu preman itu melihat pada temannya, "Katanya, gay memang punya rambut yang bagus, mereka pandai merawat rambut."

Rock And Star [Eunseok x Wonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang