Rockling, Action!

376 51 39
                                    

"Kau ingin masuk akademi militer?"

Pak Hwang bertanya setelah membaca kertas yang diserahkan Eunseok padanya.

Lalu Eunseok mengangguk mantap sebagai jawaban.

Pak Hwang  mengulum senyumnya, ia kemudian menepuk bahu Eunseok beberapa kali dengan bangga.

"Pilihan yang bagus! Sekolah kita belum memiliki alumni yang masuk kemiliteran, kau akan jadi yang pertama, Eunseok!"

"Wah, sungguh?" Eunseok jadi merasa sedikit kagum.

Pak Hwang mengangguk, kemudian tiba-tiba menunjuk kakinya sendiri dengan raut yang  berubah sendu, "Dulu, bapak juga mendaftar akademi militer, tapi gara-gara kaki bapak cedera, bapak tidak berhasil lolos tes fisik."

"Kenapa bisa cedera pak?" Eunseok penasaran.

"Sehari sebelum tes fisik, bapak berkelahi dengan lima orang, saat tes fisik dilaksanakan kaki bapak terasa sangat sakit. Ternyata bapak mengalami fraktur tulang ." Pak Hwang tersenyum perih mengingat masa lalunya yang menyedihkan sebagai anak pembuat onar, "Bapak tidak bisa menyelesaikan tesnya dan harus dilarikan ke rumah sakit."

"Wah... sayang sekali ya, pak." Eunseok menanggapi sebisanya. Ia jujur merasa simpati pada pak Hwang, tapi tidak bisa menunjukkannya berlebihan. Lagipula itu kejadian yang sudah lama berlalu, pak Hwang mungkin sudah merelakannya sekarang. Meski jika diceritakan kembali akan tetap terasa sedih, tapi Eunseok yakin pak Hwang sudah tidak terlalu memikirkannya sekarang.

"Bapak sarankan kau mulai belajar untuk tes tertulis dari sekarang. Mulai hari ini." Pak Hwang mengalihkan topik yang membuat ujung bibir Eunseok tiba-tiba berkedut.

"T-tes tertulis?" Ulangnya tak percaya.

"Iya, ada tes fisik dan ada tes tertulis."

Eunseok memejamkan matanya.

sialaann!

Dia tidak bisa kalau ada tes tertulis! Dia tidak ingin belajar!

"Baik, pak. Saya akan mulai belajar." Jawaban palsu Eunseok mendapat anggukan senang dari pak Hwang.

.
.

Saat makan malam di rumah, Eunseok mengerutkan dahinya heran. Tak biasa ibunya sudah pulang jam segini dan  menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Sion.

Sion pun tak kalah heran, tapi dia tak menunjukkannya, hanya fokus dengan makanan yang sedang ia makan.

"Ibu, ada apa ini?" Tanya Eunseok tak tahan melihat senyum lebar ibu nya yang sungguh mencurigakan.

Ibu menepuk kepala Eunseok, "Makanlah dulu, anak nakal."

.

Setelah selesai makan malam, ibu menghampiri Eunseok dan Sion yang sudah duduk dengan raut penasaran di ruang tengah rumah mereka yang sempit.

Sebenarnya, ibu hanya ingin berbicara dengan Eunseok, tapi karna Sion juga penasaran, ia duduk menempel pada Eunseok.

"Anak nakal ini," ibu mengacak rambut Eunseok dengan senyum bahagia yang hanya muncul sesekali saat bulan purnama (ibunya lebih sering marah-marah).

"Katanya kau mau masuk akademi militer?"

"Hah??" Eunseok terkejut, apalagi Sion.

"Pak guru mu menelpon ibu, katanya kau ingin masuk akademi militer." Ibu tiba-tiba tersedu, "dasar anak nakal," ibu menyeka air matanya, "ibu pikir setelah lulus kau akan jadi preman.." Ia menggenggam tangan anak keduanya itu, "Katakan semua yang kau butuhkan, ibu akan melakukan segalanya yang ibu bisa untuk membantu mu!"

Rock And Star [Eunseok x Wonbin]Where stories live. Discover now