Hazel tersenyum -bukan senyum ramah- dan terkekeh tanpa menoleh ke arah pansy "tidak apa, hanya ingin saja".

_______

Sepertinya saat ini pansy sudah benar benar muak dengan tingkah laku Hazel yang tak bisa dikendalikan.

"INI TAK BISA DIBIARKAN PANSY!! AKU YANG LEBIH DULU MENCINTAINYA, KENAPA GADIS ITU YANG MENDAPAT LAN DRACO?! ARGHHH, shit" gerutu Hazel, pantas saja Pansy muak.

"Tenang zel, tenang" pansy berusaha menenangkan Hazel, tapi tetap tidak bisa. Gadis itu sudah mencapai puncaknya.

Sedikit terasa lelah, Hazel duduk di kasurnya lalu mengambil hasil foto yang ia ambil di hogsmeade.

"Akan ku buat kau menyesal, Astoria grenggas".

_______

"Katanya si Malfoy kencan dengan Grenggas."

"Wuihh benarkah? Beruntungnya Grenggas bisa berkencan dengan si pangeran slytherin"

"Apakah Grenggas menggunakan pelet?"

"Apa itu pelet?"

"Semacam guna guna yang dapat memikat hati seseorang, kemarin aku melihat film Indonesia tentang pelet"

Kira kira perbincangan itu yang membuat mood Hazel kembali memburuk pada hari ini. Seperti sebelumnya, ia tak memberikan senyuman pada siapapun hari ini, dan berakhir berdiri di depan Mading sekolah bersama pansy.

"Kau tidak apa Hazel?" Pansy menyadari nya, wajah Hazel sangat tidak bersahabat pada hari ini.

Draco Malfoy dan Astoria Grenggas
Dengar dengar kedua nya berkencan, setelah menjadi pasangan di yulle ball. Dan sepertinya sang pangeran slytherin sangat mencintai adik tingkat nya itu.
Dari cara memperlakukan nya sudah sangat kelihatan bahwa Malfoy sangat mencintainya.
Apakah Grenggas menggunakan guna guna untuk merebut perhatian Malfoy? Kita juga tidak tau.
Setelah kabar si popular girl yang ternyata berkencan dengan the boy who lived. Kini muncul lagi, si pangeran slytherin yang berkencan dengan adik tingkat nya.

Hogwarts news

"Bahkan kau di rumor kan berkencan dengan potter" ucap pansy yang di angguki oleh Hazel.

"Tapi aku tak menyukainya" suara Hazel terkesan dingin. Bahkan ia tak menoleh ke arah pansy, melainkan tetap menatap Mading di hadapan nya.

"Saat itu aku masih menahan amarah ku. Saat gadis itu merebut Draco agar bisa menjadi pasangannya di yulle ball. Ternyata sekarang dia berani untuk merebut hati draco" Hazel menjeda kalimatnya lalu menoleh ke arah pansy "itu sama dengan dia masuk kedalam kandang harimau yang sedang kelaparan".

Mata pansy membulat "jangan egois! kau bukan siapa siapa bagi malfoy" pansy benar, tapi bagi Hazel salah.

"Aku memang bukan siapa siapa bagi nya. Tapi aku sudah berjanji bahwa ia akan menjadi milikku untuk selama lamanya" pansy merinding saat di tatap tajam oleh Hazel.

Hazel memajukan wajahnya pada pansy "Aku akan membunuh jika itu demi draco" bisik Hazel tepat di depan wajah pansy.

Pansy mundur beberapa langkah, ia berpikir bahwa temannya sudah mulai kerasukan roh jahat "kau gila?! Kau tidak bisa melakukan itu!".

Hazel terkekeh mendengarnya "oh tentu aku bisa, aku dapat melakukan segalanya yang aku mau. Dan apapun halangannya, aku akan tetap mendapatkan apa yang aku inginkan." Di kalimat terakhir, Hazel mengucapkan dengan penuh penekanan.

Pansy tak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh Hazel "aku tak tau apa yang kau pikirkan, tapi jangan sampai kau melakukan hal bodoh itu".

"Hal bodoh akan tetap ku lakukan jika itu bersangkutan dengan nya".

"Tch, kau gila!"

"Ya! Aku gila karena Draco Lucius Malfoy!".

______

Kini pansy meninggalkan Hazel disana, ia ingin memberikan waktu sendiri untuk Hazel. Setidaknya untuk mencerna apa yang sudah ia katakan.

Saat pansy bersender di dinding koridor, ia mulai memejamkan matanya. Hingga beberapa menit ia membuka matanya kembali karena merasakan tepukan di bahunya.

Ia melihat seorang lelaki tinggi yang berkulit gelap "zabini?" Gumam Pansy yang di angguki oleh lelaki tersebut.

Blaise zabini, namanya. "Kenapa kau kelihatan murung? Dan dimana sahabat mu si popular girl?" Pansy menghela nafasnya.

"Aku sedang ada masalah dengannya" ia berusaha setenang mungkin. Blaise mengangguk paham.

"Apakah rumor tentang Draco dan Astoria itu benar?" Tanya pansy sebelum menegakkan tubuhnya. "Banyak rumor yang mengatakan bahwa mereka berkencan" balas blaise.

"Tapi selama ini, Malfoy seperti risih saat berada di dekat gadis tersebut." Sambungan blaise membuat pansy sedikit melirik ke arahnya.

Ia menaikkan satu alisnya tanda bingung "maksudmu risih?" Tanya pansy "dari ekspresi nya. Tapi aku juga tidak tau, mungkin itu memang bawaan karakter Malfoy".

Pansy mengangguk. "Dan beritahu teman mu itu, jika Malfoy sudah mengetahui tentang perasaannya." Ucap blaise berhasil membuat mata pansy melebar.

"Hah? Sejak kapan?" Pansy masih tak percaya. Ia membayangkan ekspresi Hazel jika ia tau tentang ini.

"Sejak ia melihat Berkshine mengambil fotonya. Jangan diberitahu padanya, biarkan dia tau sendiri" ucapan terakhir blaise adalah perintah, jadi pansy hanya mengangguk.

"Jika aku boleh bertanya, apakah rumor tentang berkshine berkencan dengan potter itu benar?" Tanya Blaise yang langsung mendapat gelengan dari pansy "Hazel tidak menyukai potter".

Blaise mengangguk sebelum melanjutkan kalimatnya "Dan jika kau ingin tau, Malfoy juga memiliki rasa pada Berkshine".


Tbc~

//Pov author

Halo para readerss
Jadi disini nggak cuman Hazel yang suka sama Draco, ternyata Draco juga suka sama Hazel, tapi si Hazel gatau.
Yang tau cuma Draco sendiri, Blaise, sama Pansy. Dan pastinyaaa Blaise udah bilang ke Pansy biar gk bocor ke si Hazel.

Udah lah itu aja penjelasannya.
Oke, see you next capt!

𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞 {𝒐𝒃𝒔𝒆𝒔𝒔𝒆𝒅} 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫Where stories live. Discover now