🥀Bab 8🦋

1.1K 132 46
                                    

🥀Halo🍂


🍃Happy Reading🌱


Kini mereka telah duduk di kursi masing masing dengan Gero sebagai pemimpin, Divty duduk paling ujung karena ada tulisan namanya di kursi itu, padahal masih banyak kursi kosong, bahkan jarak antara dirinya dengan mereka tiga kursi kosong Tampa nama, ya sepertinya dirinya memang terasingkan.

Para pelayan mulai menyajikan makanan ke atas meja, menu utama malam ini adalah Sup ayam. "Deon masih lama?" Tanya Gero

"Saya di sini kakek" ucap seorang Pria yang baru tiba di ruang makan itu. Dan segera duduk di bangku kosong samping sang Ayah. "Baiklah karena Deon sudah tiba, ayo makan"

Mereka semua mulai memakan makanan mereka, kecuali Divty yang sedari tadi hanya menatap lekat makanan yang ada di hadapannya. Gero yang menyadari itu pun bertanya "Ada apa Divty? Kenapa kamu tidak makan?"

Pertanyaan itu membuat semua orang yang awalnya fokus makan kini menatap mengalihkan perhatian mereka, termasuk Deon yang sedari tadi tidak sadar ada seorang gadis selain Mirel dan bibinya Ashella.

"Racun" ucap Divty dengan santai sembari memakan pisang di hadapannya. "Kau yakin kak? Aku rasa tidak ada yang aneh dengan sup mu" ucap Mirel yang duduk tidak jauh darinya.

"Kau berhalusinasi lagi? Atau kau ingin memainkan sebuah drama? Sepertinya kau memang harus pergi kerumah sakit jiwa" sinis Noel, Ashella yang berada tepat di samping Noel sontak menginjak keras kaki sang anak.

Takk!

Aghh!!

Ringis Noel, ingin protes namun dia tidak berani kepada Kanjeng ratu yang kini menatapnya dengan tajam, bahkan dia bisa merasakan sinar laser dari kedua bola mata itu.

Merasa semua orang tidak percaya membuat Divty menghela nafas kemudian memanggil pelayan yang tadi menghidangkan makanannya melalui jarinya.

Pelayan itu mendekat dan terlihat sedikit ketakutan namun tetap bersikap seolah tak melakukan apapun. "Ya ada apa Nona?"

"Buka mulut mu"

"Ap-"

Tanpa menunggu lama Divty segera menyuap paksa sendok yang berisi kuah dari sup itu. Beberapa detik berlalu tidak terjadi apapun pada pelayan itu, membuat mereka geram karena merasa di bohongi.

"Divty apa kau sedang mempermainkan kami?!" Sahut Gero dengan wajah marah, dia paling tidak suka jika di permainkan.

"Kan sudah ku bilang dia hanya mencari perhatian saja" ucap Noel memanas manasi.

"Divty berhentilah bersikap BODOH kau tidak malu dengan tingkah mu?!" Kini Vixen yang membentaknya.

"Sudah lah Ayah mungk-" ucapan Mirel terhenti mendengar suara muntahan seseorang.

Huekk!

Huekk!

Ughh

Terlihat pelayan itu sudah terkapar mengenaskan dengan darah yang keluar dari hidung sang mulutnya, sontak membuat semua orang terkejut dan berdiri, berbeda dengan Divty yang lanjut memakan pisangnya tidak peduli dengan Pelayan yang tampak sudah mulai membiru di sampingnya.

"PENGAWAL!!"

Pengawal atau Bodyguardnya langsung berbondong bondong memasuki rumah mewah itu, terlihat wajah mereka sudah panik bukan kepalang mendengar teriakan sang kepala keluarga.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Apr 16 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Just FiguranOnde histórias criam vida. Descubra agora