Chapter Spesial Lebaran 💖 (Part I)

Mulai dari awal
                                    

Ditambah lagi perasaan galau karena hari raya Idul Fitri yang akan datang dua hari lagi, Zayyan hanya bisa stay di Korea tanpa bisa pulang ke Indonesia untuk merayakannya bersama keluarga tercinta.

Zayyan menyesal karena dirinya hanya sungkem dan meminta maaf kepada mamanya hanya di momen lebaran saja. Hanya setahun sekali. Padahal sebagai anak, Zayyan mungkin berbuat salah kepada mamanya sebanyak 365 kali dalam setahun? Kenapa sungkem dan minta maaf hanya ia lakukan setahun sekali?

Kalau nanti Zayyan bisa pulang ke Indonesia, ingin rasanya Zayyan setiap hari sungkem di pangkuan mamanya.

Zayyan memasangkan ponselnya pada tripod mini, kemudian melakukan video call dengan mamanya yang berada di Indonesia.

Terlihat wajah mamanya di layar ponsel. Zayyan lebih dulu menyapa, "assalamualaikum, mama."

"Waalaikumsalam, Zayyan," jawab mama sambil nyengir lihat wajah ganteng anaknya yang berada di perantauan.

"Mama... Minal aidzin, ya. Ajay minta maaf kalau Ajay selama ini ada salah sama mama. Maaf, Ajay belum bisa pulang," mata Zayyan pun berkaca-kaca.

Mata mamanya juga berkaca-kaca. "Nggak apa-apa, Jay. Mama juga minta maaf kalau mama ada salah sama Ajay dan sama adek."

"Oiya, adek kemana, ma?"

"Lagi bukber sama temen-temennya. Biasa, lah. Oiya, Ajay gimana kabarnya disana? Baik-baik aja, kan?"

Rasanya Zayyan ingin cerita, tentang kejadian yang dia alami bersama Dongbin, tentang perasaan bersalahnya, semuanya. Tapi mulut Zayyan tidak bergerak, hanya airmatanya saja yang mengalir. Zayyan mengambil selembar tisu untuk mengelap airmatanya.

"Kenapa, Jay? Kalau ada apa-apa, cerita sama mama."

"Nggak apa-apa kok, ma. Ajay cuma sedih aja karena nggak bisa pulang," jawab Zayyan yang menutupi perasaannya.

"Beneran nggak ada apa-apa?"

Zayyan hanya mengangguk.

Kemudian, ibu dan anak yang saling merindukan ini pun melanjutkan obrolan santai mereka melalui video call. Zayyan yang tidak ingin mencurahkan perasaan galaunya, lebih banyak diam dan mendengarkan. Membiarkan mamanya lebih bercerita mengenai kabar dirinya dan keluarganya.

Setelah cukup lama, mereka pun sepakat mengakhiri obrolan.

"Ma, udahan dulu ya. Ajay belum sholat tarawih, ini."

"Iya, Jay. Mama juga bentar lagi mau buka puasa," terlihat mata mama berkaca-kaca. "Mama sore ini buka puasa sendirian, Jay. Si adek lagi bukber sama temen-temennya. Sedangkan kamu... masih di negeri orang."

Oiya, ada perbedaan waktu dua jam antara Indonesia dengan Korea. Jadi kalau disini Zayyan hendak sholat tarawih, sedangkan di Indonesia, mamanya Zayyan masih menunggu waktu Magrib. 

"Yaudah. Mama baik-baik ya disana. Jaga kesehatan. Ajay sayang sama mama, kangen sama mama," Zayyan terdiam sejenak. "Udah dulu ya, ma. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab mama.

Zayyan tersenyum sejenak, lalu mematikan panggilan video. Setelahnya, senyum Zayyan memudar dan kembali ke perasaan galaunya.



Rupanya diluar kamar, Sing diam-diam mendengarkan. Saat itu, Sing hendak masuk kamar. Tapi mengetahui Zayyan sedang video call dengan mamanya, Sing tidak ingin Zayyan terganggu, sehingga Sing dengan sabar menunggu didepan pintu kamar.

Sing tentu tidak paham karena Zayyan dan mamanya menggunakan bahasa Indonesia. Tapi saat Sing iseng mengintip, Sing melihat Zayyan mengelap airmatanya menggunakan tisu. Sing memahami perasaan sedih yang Zayyan rasakan.

Xodiac Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang